Ambilineal Besar Kekerabatan Kingroup

Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural 163 Dengan demikian, untuk keperluan-keperluan tertentu seseorang menggunakan kedudukannya sebagai kerabat ayahnya, dan di kesempatan lain sebagai kerabat ibunya. Masyarakat yang menggunakan prinsip ini adalah masyarakat Umbundu di Angola, Afrika Barat.

4. Prinsip Bilateral

Prinsip bilateral adalah suatu prinsip dalam kekerabatan yang memperhitungkan hubungan kekerabatan melalui garis keturunan laki-laki maupun perempuan. Prinsip ini sebenarnya dinilai tidak selektif, karena semua kerabat ibu maupun ayahnya termasuk dalam batas hubungan kekerabatannya. Oleh karena itu, ada beberapa prinsip tambahan terkait dengan prinsip bilateral tersebut, yaitu prinsip ambilineal, prinsip konsentris, prinsip primogenitur, dan prinsip ultimogenitur.

a. Prinsip Ambilineal

Prinsip ambilineal adalah prinsip dalam kekerabatan yang memperhitungkan hubungan kekerabatan dengan sebagian warga masyarakat melalui garis keturunan laki-laki, dan dengan sebagian warga masyarakat lain menggunakan garis keturunan perempuan. Masyarakat yang menggunakan prinsip ambilineal ini adalah masyarakat Iban Ulu Ai di Kalimantan.

b. Prinsip Konsentris

Prinsip konsentris adalah prinsip dalam kekerabatan yang memperhitungkan hubungan kekerabatan hingga jumlah angkatan yang terbatas. Masyarakat yang menggunakan prinsip kekerabatan ini adalah masyarakat Jawa, khususnya dari lapisan bangsawan. Para bangsawan biasanya memiliki gelar di depan namanya, seperti raden mas, raden ayu, atau raden, yang diturunkan dari nenek moyangnya secara bilateral, dan berlaku sampai angkatan tertentu. Ada gelar- gelar yang diturunkan sampai angkatan kedua, dan ada gelar- gelar yang sampai angkatan ketiga atau ketujuh. Prinsip konsentris ini berdasarkan nenek moyang yang menurunkan gelar-gelar itu sebagai pusatnya, yang dikelilingi oleh generasi- generasi keturunannya.

c. Prinsip Primogenitur

Prinsip primogenitur adalah prinsip dalam kekerabatan yang memperhitungkan hubungan kekerabatan melalui garis keturunan laki-laki dan perempuan, tetapi berlaku hanya bagi yang tertua saja. Masyarakat yang menggunakan prinsip ini adalah suku bangsa di Polinesia, di mana hanya anak tertua saja dalam suatu angkatan yang berhak mewarisi gelar yang diturunkan melalui garis keturunan laki-laki maupun perempuan. Gambar 6.7 Kalangan istana di Jawa menggunakan prinsip konsentris dalam meng- golongkan kekerabatan di dalam keluarganya. Sumber: www.suaradinamika.com 164 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI Tugas Individu Kamu telah mempelajari beberapa prinsip kekerabatan dalam kelompok sosial. Nah, sekarang coba tunjukkan perbedaan di antara prinsip-prinsip tersebut Tugas Kelompok Bersama dengan teman sekelompokmu, carilah artikel mengenai prinsip kekerabatan seperti yang telah kita bahas bersama, kemudian jadikan kliping dan berikan komentar berdasarkan materi yang telah kelompokmu pahami

C. Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial

dalam Masyarakat Multikultural Pada bagian terakhir ini, kita akan membahas mengenai beberapa bentuk kelompok sosial dalam masyarakat multi- kultural. Sebenarnya pada bab-bab terdahulu telah banyak disinggung mengenai hal ini bukan? Namun, tidak ada salahnya jika kita lebih memperdalam pembahasan ini dalam subpokok bahasan berikut ini. Dalam masyarakat multikultural, seringkali dijumpai bentuk-bentuk kelompok sosial seperti suku bangsa, komunitas, bangsa, dan masyarakat. Dalam bahasan ini akan dipaparkan secara singkat masing-masing bentuk kelompok sosial itu. Namun ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu pembagian kelompok sosial menurut para ahli sosiologi dan antropologi berikut ini.

1. Klasifikasi Robert Bierstedt

Di atas telah kita ketahui bersama bahwa manusia senantiasa hidup di antara orang lain atau bersama orang lain. Namun demikian, tidak semua bentuk kehidupan bersama termasuk

d. Prinsip Ultimogenitur

Prinsip ultimogenitur adalah prinsip dalam kekerabatan yang memperhitungkan hubungan kekerabatan melalui garis keturunan laki-laki maupun perempuan, tetapi hanya berlaku bagi yang termuda saja. Masyarakat yang menggunakan prinsip ini adalah masyarakat Mysore di India Selatan. Menurut Koentjaraningrat, di Indonesia ada masyarakat yang menggunakan prinsip ini, yaitu masyarakat di Kebumen, Jawa Tengah. Pada masyarakat tersebut ada kebiasaan atau tradisi bahwa anak perempuan yang terakhir bungsu apabila sudah menikah, maka dia beserta suami dan anak-anaknya harus tinggal bersama di rumah orang tuanya prinsip uxorilokal. Dia juga akan mewarisi tanah dan rumahnya. Dengan demikian hukum adat waris seperti itu menganut prinsip matrilineal ultimogenitur.