Kelompok Kekerabatan Kadangkala Occasional Kingroups

Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural 161 kekerabatannya jauh. Walaupun sudah tidak saling mengenal, warga klan besar merasa dirinya terikat oleh adanya tanda-tanda lahir atau ciri khusus yang dimiliki klan besar yang bersangkutan. Contoh dari klan besar ini adalah adanya sebutan marga sebagai nama tambahan di belakang nama asli seseorang, seperti Hutabarat dan Simanjuntak Toba, serta Ginting dan Sembiring Karo. Nama di sini berfungsi sebagai tanda dari keanggotaan dalam marga. Seperti halnya klan kecil, klan besar juga memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai berikut. a Mengatur perkawinan. b Menyelenggarakan kehidupan keagamaan kelompok. c Mengatur hubungan antarkelas dalam masyarakat. d Dasar dari organisasi.

f. Fratri

Fratri merujuk pada kelompok-kelompok kekerabatan patrilineal maupun matrilineal yang sifatnya lokal, dan merupakan gabungan dari kelompok-kelompok klan setempat. Penggabungan ini tidak selalu merata dan menyangkut seluruh klan besar. Fungsi dari fratri ini hampir sama dengan klan besar, namun fratri sifatnya lebih lokal sehingga fungsi-fungsinya lebih konkret.

g. Paroh Masyarakat Moiety

Paroh masyarakat adalah kelompok kekerabatan gabungan klan yang mirip dengan fratri. Namun demikian, paroh masyarakat memiliki ciri khas, yaitu bahwa suatu masyarakat kelompok kekerabatan ini merupakan setengah bagian dari seluruh masyarakat yang ada pada suatu wilayah tertentu. Fungsi dari paroh masyarakat ini secara garis besar hampir sama dengan klan besar dan fratri. Namun demikian, paroh masyarakat masih memiliki fungsi yang penting, yaitu fungsi politik untuk menjaga keseimbangan antara kekuasaan dengan kekuatan dalam masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar orang-orang yang mempunyai kekuasaan dalam masyarakat tidak bertendak sewenang-wenang terhadap orang-orang yang tidak mempunyai kekuasaan. Tugas Kelompok Bersama dengan teman sekelompokmu, coba diskusikan perbedaan antara ambilineal kecil dengan ambilineal besar, serta berikan contoh untuk mempermudahkanmu dalam menjelaskan 162 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI

B. Prinsip-Prinsip Kekerabatan dalam

Kelompok Sosial Hubungan kekerabatan yang ditentukan oleh prinsip keturunan yang bersifat selektif mengikat sejumlah kerabat yang bersama-sama memiliki sejumlah hak dan kewajiban tertentu, misalnya hak waris atas harta, gelar, pusaka, lambang-lambang, dan sebagainya. Selain itu juga hak atas kedudukan, kewajiban untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama, serta kewajiban untuk melakukan kegiatan produktif bersama-sama. Prinsip keturunan juga mempunyai fungsi untuk menen- tukan keanggotaan dalam kelompok-kelompok kekerabatan, terutama dalam kelompok-kelompok kekerabatan yang bersifat lineal atau ancestor oriented. Prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip patrilineal, prinsip matrilineal, prinsip bilineal, dan prinsip bilateral.

1. Prinsip Patrilineal

Prinsip patrilineal adalah suatu prinsip keturunan dalam kekerabatan dengan memperhitungkan hubungan kekerabatan melalui garis keturunan laki-laki, sehingga semua kaum kerabat ayah termasuk dalam batas kekerabatannya, sedangkan semua kaum kerabat ibu berada di luar batas itu. Contoh masyarakat yang menganut hubungan kekerabatan berdasarkan prinsip patrilineal sangat banyak di Indonesia. Dalam masyarakat Batak misalnya, hubungan kekerabatan diperhitungkan melalui garis keturunan laki-laki, dan bagi setiap individu, kaum kerabat ayah juga merupakan kaum kerabat sosiologisnya, yaitu kaum kerabat menurut adat.

2. Prinsip Matrilineal

Prinsip matrilineal adalah suatu prinsip keturunan dalam kekerabatan dengan memperhitungkan hubungan kekerabatan melalui garis keturunan perempuan, sehingga semua kaum kerabat ibu termasuk dalam batas kekerabatannya, sedangkan semua kaum kerabat ayah tidak termasuk dalam batas itu. Contoh masyarakat yang menganut prinsip kekerabatan berdasarkan prinsip matrilineal adalah masyarakat Minang- kabau.

3. Prinsip Bilineal

Prinsip bilineal adalah suatu prinsip dalam kekerabatan dengan memperhitungkan hubungan kekerabatan melalui garis keturunan laki-laki bagi hak-hak dan kewajiban- kewajiban tertentu, dan hubungan kekerabatan melalui garis keturunan perempuan bagi hak-hak tertentu yang lain pula. Gambar 6.6 Masyarakat Batak meng- gunakan prinsip keturunan patrilineal dalam menen- tukan anggota kelompok kekerabatan. Sumber: www.Sumut.com