Kedudukan Status Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

Bentuk-Bentuk Struktur Sosial 25

6. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial

Dalam masyarakat terdapat berbagai bentuk stratifikasi sosial. Bentuk itu akan dipengaruhi oleh kriteria atau faktor apa yang dijadikan dasar. Berikut ini akan kita pelajari beberapa bentuk stratifikasi sosial menurut beberapa kriteria, yaitu ekonomi, sosial, dan politik.

a. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi

Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi akan membedakan penduduk atau warga masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi. Dalam hal ini ada golongan orang-orang yang didasarkan pada pemilikan tanah, serta ada yang didasarkan pada kegiatannya di bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapan. Dengan kata lain, pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam berbagai lapisan atau kelas-kelas sosial dalam masyarakat. Menurut Max Webber, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi membagi masyarakat ke dalam kelas-kelas yang didasarkan pada pemilikan tanah dan benda-benda. Kelas- kelas tersebut adalah kelas atas upper class, kelas menegah middle class, dan kelas bawah lower class. Satu hal yang perlu diingat bahwa stratifikasi sosial ber- dasarkan kriteria ekonomi ini bersifat terbuka. Artinya memungkinkan seseorang yang berada pada kelas bawah untuk naik ke kelas atas, dan sebaliknya memungkinkan seseorang yang berada pada kelas atas untuk turun ke kelas bawah atau kelas yang lebih rendah. Hal ini tergantung pada kecakapan dan keuletan orang yang bersangkutan. Salah satu contoh stratifikasi sosial berdasarkan faktor ekonomi adalah pemilikan tanah di lingkungan pertanian pada masyarakat Indonesia. Wujud stratifikasi sosialnya adalah petani pemilik tanah, petani penyewa dan penggarap, serta buruh tani. 1 Petani pemilik tanah dibagi dalam lapisan-lapisan berikut ini. a Petani pemilik tanah lebih dari 2 hektar. b Petani pemilik tanah antara 1–2 hektar. c Petani pemilik tanah antara 0,25–1 hektar. d Petani pemilik tanah kurang dari 0,25 hektar. 2 Petani penyewa dan petani penggarap, yaitu mereka yang menyewa dan menggarap tanah milik petani pemilik tanah yang biasanya menggunakan sistem bagi hasil. 3 Buruh tani, yaitu tenaga yang bekerja pada para pemilik tanah, petani penyewa, petani penggarap, atau pedagang yang biasanya membeli padi di sawah. Bagan 1.4 Stratifikasi sosial berda- sarkan kriteria ekonomi. Keterangan: 1. Kelas atas 2 . Kelas menengah 3 . Kelas bawah Gambar 1.16 Buruh tani menempati strata terendah menurut kriteria ekonomi. Sumber: Dokumen Penerbit 1 2 3 26 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI

b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial

Pada umumnya, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ini bersifat tertutup. Stratifikasi sosial demikian umumnya terdapat dalam masyarakat feodal, masyarakat kasta, dan masyarakat rasial. 1 Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Feodal Masyarakat feodal merupakan masyarakat pada situasi praindustri, yang menurut sejarahnya merupakan perubahan dari ikatan budak atau hamba sahaya dengan tuan tanah. Hubungan antara kedua golongan itu menjadi hubungan antara yang memerintah dengan yang diperintah, dan interaksinya sangat terbatas. Kemudian semangat feodalisme ini oleh kaum penjajah diterapkan di Indonesia dan terjadilah perpecahan antargolongan, sehingga pada masyarakat feodal terjadi stratifikasi sosial sebagai berikut. a Golongan atas, terdiri dari keturunan raja dan ningrat. b Golongan menengah, terdiri dari golongan prajurit dan pegawai pemerintahan. c Golongan bawah, terdiri dari golongan rakyat biasa. 2 Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Kasta Masyarakat kasta menuntut pembedaan antargolongan yang lebih tegas lagi. Hubungan antargolongan adalah tabu, tertutup, bahkan dapat dihukum masyarakatnya. Hal demikian terjadi pada masyarakat kasta di India. Istilah untuk kasta di India adalah yati, dan sistemnya disebut dengan varna. Menurut kitab Reg Weda dalam masyarakat India Kuno dijumpai empat varna yang tersusun secara hierarkis dari atas ke bawah, yaitu brahmana, ksatria, vaisya, dan sudra. Kasta brahmana adalah kasta yang terdiri atas para pendeta dan dipandang sebagai kasta tertinggi. Ksatria merupakan kasta yang terdiri atas para bangsawan dan tentara, serta dipandang sebagai kelas kedua. Vaisya merupakan kasta yang terdiri atas para pedagang, dan dipandang sebagai lapisan ketiga. Sedangkan sudra merupakan kasta yang terdiri atas orang- orang biasa rakyat jelata. Di samping itu terdapat orang- orang yang tidak berkasta atau tidak termasuk ke dalam varna . Mereka itu adalah golongan paria. Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan bahwa ciri-ciri kasta adalah sebagai berikut. a Keanggotaan berdasarkan kewarisan atau kelahiran. Dalam kasta, kualitas seseorang tidak menjadi sebuah perhitungan. b Keanggotaan berlangsung seumur hidup, kecuali jika dikeluarkan dari kastanya. c Perkawinan bersifat endogen dan harus dipilih orang yang sekasta. Seorang laki-laki dapat menikah dengan perempuan yang kastanya lebih rendah, tetapi tidak dapat menikah dengan perempuan yang memiliki kasta lebih tinggi. Tahukah Kamu? Menurut Lumberg, kasta adalah suatu kategori di mana para ang- gotanya ditunjuk dan ditetapkan sta- tus yang permanen dalam hierarki sosial, serta hubungan antarmereka dibatasi sesuai dengan statusnya.