Faktor-Faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosial

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial dalam Masyarakat 73 mobilitas sosial. Lalu, bagaimana suatu mobilitas sosial itu dapat terjadi? Dan apakah hubungannya dengan struktur sosial? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

1. Pengertian Mobilitas Sosial

Sebelum kita membahas apa itu mobilitas sosial, ada baiknya mari kita perhatikan bersama contoh kasus berikut ini. “Pak Ibrahim, seorang anggota masyarakat yang bekerja sebagai karyawan pada sebuah perusahaan swasta. Setiap bulannya, ia memperoleh gaji sebesar Rp1.250.000,00. Suatu saat Pak Ibrahim ditawari pekerjaan oleh salah seorang temannya yang bekerja pada perusahaan lain, dengan gaji tiap bulannya Rp1.500.000,00. Dengan tawaran gaji yang lebih tinggi tersebut, akhirnya Pak Ibrahim memutuskan untuk pindah kerja ke perusahaan lain”. Ilustrasi kasus di atas merupakan contoh sederhana adanya mobilitas sosial di dalam masyarakat. Dari ilustrasi tersebut, dapatkah kamu mendeskripsikan apakah mobilitas sosial itu? Serta alasan apa yang mendorong seseorang sebagai anggota masyarakat melakukan mobilitas sosial? Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari status sosial yang satu ke status sosial yang lainnya dalam suatu struktur sosial pada masyarakat. Mobilitas sosial mempunyai kaitan yang erat dengan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial, mengingat mobilitas sosial merupakan gerak pindah dari suatu lapisan ke lapisan yang lainnya, baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah. Dalam hal ini, masyarakat dengan kelas sosial yang bersifat terbuka merupakan masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas sosial yang tinggi, sedangkan masyarakat yang berkelas sosial tertutup memiliki tingkat mobilitas sosial yang rendah. Hal ini mengingat pada masyarakat dengan kelas sosial tertutup sangat sedikit sekali, bahkan tidak memungkinkan terjadinya perpindahan anggota dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Gambar 3.8 Keikutsertaan individu dalam tes CPNS merupakan salah satu bentuk usaha seseorang untuk melakukan perpindahan dalam hal status. Sumber: www.warta.unair.ac.id 74 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI Namun demikian, tidak menutup kemungkinan mobilitas sosial terjadi dalam konteks diferensiasi sosial, yaitu perpindahan penduduk secara horizontal yang tidak menunjukkan tingkatan- tingkatan. Dalam diferensiasi sosial akan terjadi pula mobilitas anggota kelompok, meskipun tidak seperti yang terjadi dalam stratifikasi sosial. Misalnya perpindahan penduduk dari desa ke kota atau yang dikenal dengan istilah urbanisasi.

2. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat, kita mengenal tiga bentuk mobilitas sosial, yaitu mobilitas fisik, mobilitas horizontal, dan mobilitas vertikal.

a. Mobilitas Fisik Physical Mobility

Mobilitas fisik memberi kemungkinan dan kesempatan kepada seseorang untuk memindahkan tempat kediaman dalam hubungannya dengan alat-alat transportasi dan lalu lintas modern. Artinya, dengan adanya alat-alat transportasi dan lalu lintas modern, akan memberikan kemudahan anggota masyarakat untuk melakukan perpindahan dari satu daerah ke daerah lain. Akibatnya, akan terjadi proses-proses asimilasi dan akulturasi yang selanjutnya akan membawa pengaruh tertentu, misalnya kita sering tidak mengenal latar belakang sosial dari seorang pendatang baru. Contohnya, dengan adanya alat transportasi dan lalu lintas mutakhir, seperti pesawat terbang, kereta api cepat atau yang lainnya, merangsang pemikiran seseorang untuk melakukan perpindahan secara fisik dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini terjadi karena adanya kemudahan bagi seseorang untuk mendapatkan fasilitas tersebut, tentunya yang dapat dijangkau oleh kemampuan individu tersebut.

b. Mobilitas Horizontal Horizontally Mobility

Menurut Soerjono Soekanto, mobilitas horizontal dapat diartikan sebagai perpindahan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya yang sederajat. Atau dapat dikatakan pula sebagai perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok warga secara mendatar dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas sosial horizontal ini memberi kemungkinan perubahan dalam pekerjaan dan atau kedudukan yang tidak bersifat sebagai suatu pergeseran dalam hierarki sosial. Ciri utama mobilitas sosial horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan. Sebagai contohnya Pak Hendra, seorang pengusaha meubel furniture berkualitas ekspor. Karena telah memiliki keuntungan yang besar dan banyaknya jaringan bisnis yang terjalin dari usahanya, kini Pak Hendra beralih usaha sebagai perancang desain interior untuk meubel furniture. Dalam hal ini ia melakukan mobilitas horizontal. Karena dalam perpindahan usahanya tersebut,tidak terjadi perubahan status, di mana sebelumnya seorang pengusaha meubel dan setelah melakukan perpindahan tetap menyediakan jasa yang berhubungan dengan meubel furniture. Gambar 3.9 Dengan adanya pesawat terbang merangsang pe- mikiran seseorang untuk melakukan perpindahan secara fisik dari satu tempat ke tempat lain. Sumber: Tempo, 14 Januari 2007