Konflik yang bersifat internasional, yaitu konflik yang

Konflik Sosial dalam Masyarakat 43 Perhatikan bagan berikut ini. Dari bagan tersebut dapat kita uraikan bentuk-bentuk konflik sebagai berikut.

1. Konflik dengan orang tua sendiri, terjadi akibat situasi

hidup bersama antara anak dan orang tua, di mana antara perbuatan anak dengan keinginan orang tua terkadang tidak sejalan. Contohnya anak yang tidak mengikuti kehendak ibunya untuk masuk jurusan Ilmu Alam pada kelas XI ini, dan dia lebih memilih masuk jurusan Ilmu Sosial, karena bakat dan minatnya menunjukkan ke Ilmu Sosial.

2. Konflik dengan anak-anak sendiri, terjadi sebagai reaksi

atas perilaku anak yang tidak sejalan dengan keinginan orang tuanya. Pada umumnya orang tua akan memberikan tanggapan secara berlebihan atas perlawanan yang dilakukan si anak. Misalnya dengan menghukum dan mengurangi hak- hak si anak. Apabila anak memberikan reaksi negatif terhadap tanggapan tersebut, maka terjadilah konflik antara orang tua dengan anak.

3. Konflik dengan sanak keluarga, dapat terjadi dalam

seluruh perkembangan seseorang. Dalam konflik bentuk ini, seseorang akan mengalami konflik dalam rentang masa sesuai dengan usia dan tingkatan kehidupannya. Misalnya, di waktu kanak-kanak atau masa remaja, biasanya konflik terjadi dengan keluarga terdekat, seperti dengan orang tua atau saudara kandung. Begitu menginjak masa perkawinan dan keluarga, konflik akan meluas dan melibatkan keluarga dari istri atau suami.

4. Konflik dengan orang lain, muncul dalam hubungan sosial

dengan lingkungan sekitarnya, seperti tetangga, teman kerja, teman sekolah atau yang lainnya.

5. Konflik dengan suami atau istri, umumnya timbul sebagai

akibat adanya kesulitan yang dihadapi dalam perkawinan atau rumah tangga. Misalnya masalah keuangan, pembagian tugas mengatur rumah tangga, dan lain sebagainya. Gambar 2.2 Masalah-masalah dalam keluarga memicu muncul- nya konflik antara suami dan istri. Sumber: Bunda, 1 Januari 2005 Bagan 2.1 Konflik menurut Ursula Lehr. Konflik dengan suamiistri Konflik dengan orang tua Konflik dengan anak-anak Konflik dengan sanak saudara Konflik dengan orang lain Konflik menurut Ursula Lehr Konflik di sekolah Konflik pribadi Konflik dalam pekerjaan Konflik dalam agama 44 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI

6. Konflik di sekolah, umumnya terjadi akibat tidak dapat

mengikuti pelajaran, tidak lulus sekolah, konflik yang terjadi karena hubungan yang tidak harmonis antara guru dengan murid, dan lain sebagainya.

7. Konflik dalam pekerjaan, timbul karena pekerjaan itu

sendiri, seperti membosankan atau terlalu berat. Atau bisa juga karena terjadi konflik dengan teman sekerja, pimpinan, dan lain sebagainya.

8. Konflik dalam agama, umumnya berhubungan dengan

perilaku-perilaku, hakikat, dan tujuan hidup menurut kaidah-kaidah agama. Misalnya perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran-ajaran agama seperti memfitnah, berdusta, mencuri, dan lain-lain.

9. Konflik pribadi, dapat muncul karena minat yang berlawanan,

tidak ada keuletan, atau tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri.

C. Kekerasan

Pada ulasan di atas telah dapat kita lihat bersama bahwa sebuah konflik dapat muncul apabila disertai dengan luapan perasaan tidak suka, benci, dan lain sebagainya, bahkan sampai disertai munculnya keinginan untuk menghancurkan atau menghabisi lawan atau pihak lain. Apabila keinginan tersebut diwujudkan dalam sebuah tindakan, maka saat itulah terjadi kekerasan. Apakah yang dimaksud dengan kekerasan? Tindakan apa saja yang dapat dikatakan sebagai kekerasan?

1. Pengertian Kekerasan

Dalam masyarakat diusahakan agar konflik yang terjadi tidak berakhir dengan kekerasan. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu prasyarat, yaitu sebagai berikut. a. Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik harus menyadari akan adanya situasi konflik di antara mereka. Tugas Individu Carilah sebuah artikel atau berita di surat kabar tentang konflik sosial yang terjadi di masyarakatArtikel yang telah kamu peroleh itu termasuk bentuk konflik apa? Berilah penjelasan secara singkat Tugas Kelompok Dari empat bentuk konflik menurut Ralf Dahrendorf di atas, coba kamu berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat pada masyarakat di sekitarmu Tahukah Kamu? Kekerasan merupakan fakta sosial yang dapat terjadi pada semua masyarakat, baik modern maupun tradisional atau tingkat peradaban- nya masih tertinggal dari lainnya. Sebagai sebuah fakta sosial, kekerasan umumnya terjadi dalam kelompok-kelompok tertentu, karena kelompok lebih agresif jika diban- dingkan dengan individu.