Konflik pribadi, yaitu konflik yang terjadi di antara orang

42 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI 2. Konflik antara kelompok-kelompok sosial. 3. Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir. 4. Konflik antara satuan nasional, seperti antarpartai politik, antarnegara, atau organisasi internasional. Sedangkan Lewis A. Coser membedakan konflik atas bentuk dan tempat terjadinya konflik.

1. Konflik Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, kita mengenal konflik realistis dan konflik nonrealistis.

a. Konflik realistis adalah konflik yang berasal dari keke-

cewaan individu atau kelompok atas tuntutan-tuntutan maupun perkiraan-perkiraan keuntungan yang terjadi dalam hubungan-hubungan sosial. Misalnya beberapa orang karyawan melakukan aksi mogok kerja karena tidak sepakat dengan kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan.

b. Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari

tujuan-tujuan saingan yang bertentangan, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak. Misalnya penggunaan jasa ilmu gaib atau dukun dalam usaha untuk membalas dendam atas perlakuan yang membuat seseorang turun pangkat pada suatu perusahaan.

2. Konflik Berdasarkan Tempat Terjadinya

Berdasarkan tempat terjadinya, kita mengenal konflik in-group dan konflik out-group.

a. Konflik in-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok

atau masyarakat sendiri. Misalnya pertentangan karena permasalahan di dalam masyarakat itu sendiri sampai menimbulkan pertentangan dan permusuhan antaranggota dalam masyarakat itu.

b. Konflik out-group adalah konflik yang terjadi antara suatu

kelompok atau masyarakat dengan suatu kelompok atau masyarakat lain. Misalnya konflik yang terjadi antara masyarakat desa A dengan masyarakat desa B. Masih ada lagi ahli sosiologi yang memberikan klasifikasi mengenai bentuk-bentuk konflik yang terjadi dalam masyarakat, yaitu Ursula Lehr. Ursula Lehr membagi konflik dari sudut pandang psikologi sosial. Menurutnya, apabila dilihat dari sudut pandang psikologi sosial, maka konflik itu dapat dibedakan atas konflik dengan orang tua sendiri, konflik dengan anak-anak sendiri, konflik dengan sanak saudara, konflik dengan orang lain, konflik dengan suami atau istri, konflik di sekolah, konflik dalam pekerjaan, konflik dalam agama, dan konflik pribadi. Konflik Sosial dalam Masyarakat 43 Perhatikan bagan berikut ini. Dari bagan tersebut dapat kita uraikan bentuk-bentuk konflik sebagai berikut.

1. Konflik dengan orang tua sendiri, terjadi akibat situasi

hidup bersama antara anak dan orang tua, di mana antara perbuatan anak dengan keinginan orang tua terkadang tidak sejalan. Contohnya anak yang tidak mengikuti kehendak ibunya untuk masuk jurusan Ilmu Alam pada kelas XI ini, dan dia lebih memilih masuk jurusan Ilmu Sosial, karena bakat dan minatnya menunjukkan ke Ilmu Sosial.

2. Konflik dengan anak-anak sendiri, terjadi sebagai reaksi

atas perilaku anak yang tidak sejalan dengan keinginan orang tuanya. Pada umumnya orang tua akan memberikan tanggapan secara berlebihan atas perlawanan yang dilakukan si anak. Misalnya dengan menghukum dan mengurangi hak- hak si anak. Apabila anak memberikan reaksi negatif terhadap tanggapan tersebut, maka terjadilah konflik antara orang tua dengan anak.

3. Konflik dengan sanak keluarga, dapat terjadi dalam

seluruh perkembangan seseorang. Dalam konflik bentuk ini, seseorang akan mengalami konflik dalam rentang masa sesuai dengan usia dan tingkatan kehidupannya. Misalnya, di waktu kanak-kanak atau masa remaja, biasanya konflik terjadi dengan keluarga terdekat, seperti dengan orang tua atau saudara kandung. Begitu menginjak masa perkawinan dan keluarga, konflik akan meluas dan melibatkan keluarga dari istri atau suami.

4. Konflik dengan orang lain, muncul dalam hubungan sosial

dengan lingkungan sekitarnya, seperti tetangga, teman kerja, teman sekolah atau yang lainnya.

5. Konflik dengan suami atau istri, umumnya timbul sebagai

akibat adanya kesulitan yang dihadapi dalam perkawinan atau rumah tangga. Misalnya masalah keuangan, pembagian tugas mengatur rumah tangga, dan lain sebagainya. Gambar 2.2 Masalah-masalah dalam keluarga memicu muncul- nya konflik antara suami dan istri. Sumber: Bunda, 1 Januari 2005 Bagan 2.1 Konflik menurut Ursula Lehr. Konflik dengan suamiistri Konflik dengan orang tua Konflik dengan anak-anak Konflik dengan sanak saudara Konflik dengan orang lain Konflik menurut Ursula Lehr Konflik di sekolah Konflik pribadi Konflik dalam pekerjaan Konflik dalam agama