Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial

28 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI mereka menduduki posisi yang terhormat dibandingkan dengan ras kulit hitam yang mayoritas. Untuk mem- pertahankan dominasi kekuasaan ekonomi dan politik, ras kulit putih mengembangkan teori rasisme disertai dengan tindakan di luar perikemanusiaan.

c. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik

Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik berhubungan dengan kekuasaan yang dimiliki oleh anggota masyarakat, di mana ada pihak yang dikuasai, dan ada pihak yang menguasai. Bentuk-bentuk kekuasaan pada masyarakat tertentu di dunia ini beraneka ragam dengan polanya masing-masing. Tetapi, pada umumnya ada satu pola umum yang ada dalam setiap masyarakat. Meskipun perubahan yang dialami masyarakat itu menyebabkan lahirnya pola baru, namun pola umum tersebut akan selalu muncul atas dasar pola lama yang berlaku sebelumnya. Bentuk dan sistem kekuasaan selalu menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan pola perilaku yang berlaku pada masyarakat. Batas yang tegas antara yang berkuasa dengan yang dikuasai selalu ada, dan batas-batas itulah yang menyebabkan lahirnya stratifikasi atau pelapisan dalam masyarakat. Mac Iver dalam bukunya yang berjudul “The Web of Government ” menyebutkan ada tiga pola umum sistem lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan, yaitu tipe kasta, oligarkis, dan demokratis. 1 Tipe Kasta Tipe kasta adalah tipe atau sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta yang hampir tidak terjadi mobilitas sosial vertikal. Garis pemisah antara masing-masing lapisan hampir tidak mungkin ditembus. Puncak piramida diduduki oleh penguasa tertinggi, misalnya maharaja, raja, dan sebagainya, dengan lingkungan yang didukung oleh kaum bangsawan, tentara, dan para ahli agama. Lapisan berikutnya berturut-turut adalah para tukang, pelayan, petani, buruh tani, dan budak. Keterangan: 1. Raja atau maharaja 2. Bangsawan 3. Orang-orang yang bekerja di pemerintahan 4. Pegawai rendah 5. Tukang dan pelayan 6. Petani dan buruh tani 7. Budak-budak Bagan 1.5 Piramida kekuasaan tipe kasta. Tahukah Kamu? Menurut William Kornblum, seorang antropolog, rasisme adalah ideologi yang didasarkan pada keyakinan bahwa ciri tertentu yang dibawa sejak lahir menandakan pemilik ciri tersebut lebih rendah, sehingga mereka dapat didiskriminasi. Dengan demikian, jika kita membicarakan rasisme, maka kita membicarakan ideologi yang membenarkan diskriminasi terhadap kelompok ras lain. Sumber: Ensiklopedi Umum un- tuk Pelajar, 2005 1 2 3 4 5 6 7 Bentuk-Bentuk Struktur Sosial 29 2 Tipe Oligarkis Tipe ini memiliki garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh ke- budayaan masyarakat tersebut. Tipe ini hampir sama dengan tipe kasta, namun individu masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. Di setiap lapisan juga dapat dijumpai lapisan yang lebih khusus lagi, sedangkan perbedaan antara satu lapisan dengan dengan lapisan lainnya tidak begitu mencolok. Keterangan: 1. Penguasa raja. 2. Bangsawan dari macam-macam tingkatan. 3. Pegawai tinggi sipil dan militer, orang-orang kaya, dan sebagainya. 4. Pengacara, tukang, pedagang, petani, buruh tani, dan budak. Bagan 1.6 Piramida kekuasaan tipe oligarkis. 3 Tipe Demokratis Tipe ini menunjukkan adanya garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobil bergerak sekali. Dalam hal ini kelahiran tidak menentukan kedudukan seseorang, melainkan yang terpenting adalah kemampuannya dan kadang-kadang faktor keberuntungan. Keterangan: 1. Pemimpin politik, pemimpin partai, orang-orang kaya, dan pemimpin organisasi besar. 2. Para pejabat administratif dan kelas- kelas atas dasar keahlian. 3. Para ahli teknik, petani dan pe- dagang. 4. Para pekerja rendahan dan petani rendahan. Bagan 1.7 Piramida kekuasaan tipe demokratis. Tugas Kelompok Kamu telah belajar mengenai tipe kekuasaan, yaitu kasta, oligarkis, dan demokratis. Bersama dengan teman sekelompokmu, diskusikan mengenai tipe yang menurut kelompokmu paling ideal Berikan alasan berdasarkan contoh nyata dalam masyarakat 1 2 3 4 1 2 3 4 30 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI

7. Fungsi Stratifikasi Sosial

Dalam hidup bermasyarakat, secara tidak langsung setiap anggota masyarakat digolongkan ke dalam beberapa lapisan berdasarkan kriteria tertentu, seperti harta, kepemilikan tanah, pendidikan, dan lain-lain. Apakah fungsi dilakukannya penggolongan atau stratifikasi tersebut? Dalam kenyataannya, stratifikasi sosial mempunyai fungsi sebagai berikut. a. Stratifikasi sosial menyusun alat bagi masyarakat dalam mencapai beberapa tugas utama. Hal ini dilaksanakan dengan mendistribusikan prestise maupun privelese hak yang dimiliki seseorang karena kedudukannya dalam sebuah strata. Setiap strata ditandai dengan pangkat atau simbol-simbol yang nyata yang menunjukkan rangking, peranan khusus, dan standar tingkah laku dalam kehidupan. Semuanya diorganisir untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Penghargaan masyarakat terhadap orang-orang yang menduduki dan melaksanakan tugasnya dapat dipandang sebagai insentif yang dapat menarik mereka untuk me- laksanakan tugasnya dengan baik. b. Stratifikasi sosial menyusun, mengatur, serta mengawasi saling hubungan di antara anggota masyarakat. Peranan, norma, dan standar tingkah laku dilibatkan dan diperhatikan dalam setiap hubungan di antara strata yang ada di dalam masyarakat. Stratifikasi sosial cenderung mengatur partisipasi individu dalam kehidupan secara menyeluruh dalam suatu masyarakat. Ia memberi kesempatan untuk memenuhi dan mengisi tempat-tempat tertentu, dan pada pihak lain ia juga dapat membatasi ruang gerak masyarakat. Tetapi terlepas dari tinggi rendahnya strata yang dimiliki seseorang, stratifikasi berfungsi untuk mengatur partisi- pasinya di tempat-tempat tertentu dari kehidupan sosial bersama. c. Stratifikasi sosial memiliki kontribusi sebagai pemersatu dengan mengoordinasikan serta mengharmonisasikan unit- unit yang ada dalam struktur sosial itu. Dengan demikian, ia berperan dalam memengaruhi fungsi dari berbagai unit dalam strata sosial yang ada. d. Stratifikasi sosial mengategorikan manusia dalam stratum yang berbeda, sehingga dapat menyederhanakan dunia manusia dalam konteks saling berhubungan di antara mereka. Dalam kelompok primer, fungsi ini kurang begitu penting karena para anggota saling mengenal secara dekat. Namun demikian, ia menjadi sangat penting bagi kelompok sekunder. Hal ini disebabkan para anggota tidak saling mengenal, sehingga sulit untuk menetapkan aturan tingkah laku mana yang akan digunakan dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan adanya stratifikasi, kesulitan ini relatif dapat diatasi. Tahukah Kamu? Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore stratifikasi sosial dimaksudkan untuk memberi rang- sangan agar manusia mau menem- pati status-status sosial dan setelah itu bersedia menjalankan perannya sesuai dengan harapan masyarakat role expectation. Sedangkan menurut Joseph Schumpeter, sistem stratifikasi sosial diperlukan untuk menyediakan keperluan- keperluan yang nyata.