Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik

30 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI

7. Fungsi Stratifikasi Sosial

Dalam hidup bermasyarakat, secara tidak langsung setiap anggota masyarakat digolongkan ke dalam beberapa lapisan berdasarkan kriteria tertentu, seperti harta, kepemilikan tanah, pendidikan, dan lain-lain. Apakah fungsi dilakukannya penggolongan atau stratifikasi tersebut? Dalam kenyataannya, stratifikasi sosial mempunyai fungsi sebagai berikut. a. Stratifikasi sosial menyusun alat bagi masyarakat dalam mencapai beberapa tugas utama. Hal ini dilaksanakan dengan mendistribusikan prestise maupun privelese hak yang dimiliki seseorang karena kedudukannya dalam sebuah strata. Setiap strata ditandai dengan pangkat atau simbol-simbol yang nyata yang menunjukkan rangking, peranan khusus, dan standar tingkah laku dalam kehidupan. Semuanya diorganisir untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Penghargaan masyarakat terhadap orang-orang yang menduduki dan melaksanakan tugasnya dapat dipandang sebagai insentif yang dapat menarik mereka untuk me- laksanakan tugasnya dengan baik. b. Stratifikasi sosial menyusun, mengatur, serta mengawasi saling hubungan di antara anggota masyarakat. Peranan, norma, dan standar tingkah laku dilibatkan dan diperhatikan dalam setiap hubungan di antara strata yang ada di dalam masyarakat. Stratifikasi sosial cenderung mengatur partisipasi individu dalam kehidupan secara menyeluruh dalam suatu masyarakat. Ia memberi kesempatan untuk memenuhi dan mengisi tempat-tempat tertentu, dan pada pihak lain ia juga dapat membatasi ruang gerak masyarakat. Tetapi terlepas dari tinggi rendahnya strata yang dimiliki seseorang, stratifikasi berfungsi untuk mengatur partisi- pasinya di tempat-tempat tertentu dari kehidupan sosial bersama. c. Stratifikasi sosial memiliki kontribusi sebagai pemersatu dengan mengoordinasikan serta mengharmonisasikan unit- unit yang ada dalam struktur sosial itu. Dengan demikian, ia berperan dalam memengaruhi fungsi dari berbagai unit dalam strata sosial yang ada. d. Stratifikasi sosial mengategorikan manusia dalam stratum yang berbeda, sehingga dapat menyederhanakan dunia manusia dalam konteks saling berhubungan di antara mereka. Dalam kelompok primer, fungsi ini kurang begitu penting karena para anggota saling mengenal secara dekat. Namun demikian, ia menjadi sangat penting bagi kelompok sekunder. Hal ini disebabkan para anggota tidak saling mengenal, sehingga sulit untuk menetapkan aturan tingkah laku mana yang akan digunakan dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan adanya stratifikasi, kesulitan ini relatif dapat diatasi. Tahukah Kamu? Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore stratifikasi sosial dimaksudkan untuk memberi rang- sangan agar manusia mau menem- pati status-status sosial dan setelah itu bersedia menjalankan perannya sesuai dengan harapan masyarakat role expectation. Sedangkan menurut Joseph Schumpeter, sistem stratifikasi sosial diperlukan untuk menyediakan keperluan- keperluan yang nyata. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial 31

C. Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi

Sosial terhadap Masyarakat Diferensiasi dan stratifikasi sosial sangat penting bagi seseorang dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh terhadap kesempatan hidup yang akan diperoleh seseorang tersebut. Kesempatan hidup merupakan kesempatan seseorang untuk bisa atau tidak berperan dan bertindak dalam segenap aspek kehidupan yang diatur berdasarkan apa yang dianggap menarik atau tidak menarik. Beberapa aspek kehidupan sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh diferensiasi, stratifikasi, dan juga kesempatan hidup adalah kesehatan, pendidikan, harapan hidup, dan keadilan sosial.

1. Kesehatan

Pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sosial terhadap kesehatan bisa digolongkan sebagai pengaruh yang bersifat tidak langsung, sebagai akibat dari ketidaksamaan tingkat ekonomi anggota masyarakat. Selain itu, perbedaan akses pada kebutuhan kesehatan turut dipengaruhi oleh kondisi masyarakat. Masyarakat kelas atas dengan kondisi ekonomi yang mencukupi memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan yang lebih baik, seperti makanan bergizi dan apabila sakit mampu membeli obat, serta memanfaatkan rumah sakit dengan fasilitas dan pelayanan yang memadai. Lain halnya dengan orang atau masyarakat kelas bawah. Dengan keterbatasan ekonominya, mereka tidak mampu membeli makanan dengan gizi yang lebih baik dan tinggal di lingkungan yang kurang sehat. Oleh karena itu, kemungkinan untuk terserang penyakit lebih besar, dan apabila sakit, mereka tidak dapat membeli obat serta mengakses fasilitas kesehatan yang berkualitas baik. Akibatnya, penyakit yang sebenarnya ringan dan mudah untuk disembuhkan, tetapi justru mematikan. Gambar 1.19 Perbedaan fasilitas kesehatan yang diperoleh masyarakat didasarkan pada tingkat kemampuan sosial ekonominya. Sumber: Dokumen Penerbit dan Tempo 18 September 2005 b a 32 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI

2. Pendidikan

Faktor-faktor sosial dan ekonomi memiliki pengaruh kuat terhadap tingkat dan kualitas pendidikan yang diperoleh anggota masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan pengaruh terhadap kesehatan, dalam pendidikan orang yang berada pada kelas menengah ke atas akan mudah dalam mengakses pendidikan yang lebih berkualitas dengan fasilitas yang lebih baik yang dapat menunjang kegiatan belajarnya, seperti ruang kelas, perpustakaan, dan laboratorium. Lain halnya dengan orang- orang yang berada pada kelas bawah yang cenderung mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan yang lebih layak dan berkualitas. Hal ini pada dasarnya berkaitan dengan biaya, di mana sekolah dengan fasilitas yang lengkap umumnya biayanya mahal. Dewasa ini, kesadaran masyarakat kita akan pentingnya pendidikan sudah tinggi. Hal itu dapat dilihat dengan berkembangnya anggapan dalam masyarakat bahwa pendidikan dapat merubah status seseorang. Oleh karena itu orang berlomba-lomba untuk bisa bersekolah dengan harapan dapat memperoleh kesempatan yang lebih baik dalam hidupnya, sehingga bisa merubah taraf kehidupannya. Dengan demikian manfaatkanlah kesempatan pendidikan yang kamu peroleh saat ini dengan sebaik mungkin. Gambar 1.20 Perbedaan fasilitas dan akses pendidikan masyarakat berdasarkan stratifikasi sosial. Sumber: Tempo, 26 Desember 2005 dan Solopos, 27 Agustus 2006

3. Harapan Hidup

Harapan hidup adalah rata-rata jumlah tahun tambahan yang dapat diharapkan oleh seseorang pada umur tertentu untuk dapat hidup dalam kategori sosial tertentu. Dalam arti yang sederhana, harapan hidup dapat diartikan sebagai lamanya hidup seseorang di suatu tempat dan status sosial tertentu. Salah satu indikator yang dijadikan patokan dalam meng- ukur harapan hidup adalah angka kematian. Angka kematian b a