Adat Neolokal Perkawinan Marriage

156 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI Tugas Individu Dari pemahaman singkat di atas, coba kamu deskripsikan mengenai fungsi keluarga berdasarkan hasil pemahamanmu dibebankan kepada mereka. Misalnya kamu mendapat tugas untuk menyapu lantai. Maka tugas itu harus kamu lakukan dengan sebaik-baiknya walaupun tidak ada yang mengawasi sebagai bentuk pertanggung jawabanmu terhadap tugas yang dibebankan kepadamu.

g. Adanya aturan-aturan sosial yang homogen, sehingga

dalam pelaksanaannya akan mempermudah dalam melakukan pengendalian sosial. Dalam sejarah kehidupan keluarga, kita mengenal empat tahapanyang harus dilalui oleh sepasang suami istri yang meliputi formative pre-nuptial stage, nuptial stage, child rearing stage, dan maturity stage.

a. Formative pre-nuptial stage adalah tingkat persiapan

sebelum berlangsungnya perkawinan. Tingkat ini disebut dengan masa berkasih-kasihan, hubungan yang semakin lama semakin erat antara pria dan wanita, serta masing- masing berusaha untuk memperbesar cita-citanya.

b. Nuptial stage adalah tingkatan sebelum anak-anak atau bayi

lahir yang merupakan permulaan dari keluarga itu sendiri. Dalam tingkat ini, suami istri hidup bersama menciptakan rumah tangga, mencari pengalaman baru atau sikap baru terhadap masyarakat.

c. Child rearing stage adalah tingkatan pelaksanaan keluarga

itu sendiri. Dalam tingkatan ini, suami istri memiliki tanggung jawab yang bertambah sehubungan dengan lahirnya anak-anak mereka.

d. Maturity stage adalah tingkatan yang timbul apabila anak-

anaknya tidak lagi membutuhkan pemeliharaan orang tuanya, dan setelah dilepaskan dari tanggung jawabnya atau setelah menikah. Kemudian, anak-anak itu pun melakukan aktivitas baru, menggantikan yang lama. Tugas Kelompok Diskusikan kembali beberapa sifat keluarga, kemudian berikan ilustrasi keluarga yang ada pada masyarakat di sekitarmu

3. Kekerabatan Kingroup

Menurut Koentjaraningrat, suatu kelompok dapat disebut sebagai keke-rabatan apabila kelompok itu diikat oleh sekurang- kurangnya enam unsur berikut ini. a. Sistem norma yang mengatur tingkah laku warga kelompok. b. Rasa kepribadian kelompok yang disadari semua anggota. Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural 157 c. Interaksi yang intensif antarwarga kelompok. d. Sistem hak dan kewajiban yang mengatur tingkah laku warga kelompok. e. Pemimpin yang mengatur kegiatan-kegiatan kelompok. f. Sistem hak dan kewajiban terhadap harta produktif, harta konsumtif, atau harta pusaka tertentu. Sementara itu, antropolog G.P. Murdock dalam karyanya Cognatic Forms of Social Organization membagi kelompok- kelompok kekerabatan menjadi tiga kategori berdasarkan fungsi sosialnya, yaitu kelompok kekerabatan korporasi corporate kingroups, kelompok kekerabatan kadangkala occasional kingroups , dan kelompok kekerabatan yang melambangkan kesatuan adat circumscriotipitive kingroups. a. Kelompok Kekerabatan Korporasi Corporate Kingroups Jumlah anggota kelompok ini relatif kecil. Para anggotanya masih saling mengenal dan bergaul antarsesamanya, melakukan aktivitas kelompok secara berulang, serta mempunyai suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur interaksi mereka berdasarkan sistem norma tertentu. Kelompok kekerabatan semacam ini terdapat hampir pada seluruh masyarakat. Di Indonesia, sebutan untuk kelompok kekerabatan ini bermacam-macam. Misalnya, sipopoli Ngada, Flores, sangambato seboa Nias, kaum Minangkabau, kuren Bali, dan sara dapur Gayo.

b. Kelompok Kekerabatan Kadangkala Occasional Kingroups

Kelompok kekerabatan ini bersifat sementara atau tidak tetap. Sementara itu jumlah anggotanya relatif besar dan tidak lagi bergaul secara terus-menerus. Para anggotanya berkumpul hanya apabila ada kegiatan-kegiatan tertentu, seperti gotong royong, mengadakan perayaan tertentu, atau menyeleng- garakan upacara daur hidup. Pada beberapa suku bangsa di Indonesia dikenal istilah yang menggambarkan kelompok kekerabatan ini, misalnya golongan Sunda, famili Minahasa, Ambon, dan sanak sadulur Jawa. Gambar 6.4 Sekumpulan orang yang melayat orang meninggal dunia merupakan salah satu bentuk kelompok kekerabatan kadangkala occasional kingroups. Sumber: Dokumen Penerbit Tahukah Kamu? Koentjaraningrat membagi fungsi kekerabatan menjadi beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut. – Menampung kebutuhan manusia akan hubungan yang bersifat emosional. – Kesatuan dalam mata penca- harian hidup. – Menguasai harta milik kelompok yang bersangkutan. – Menguasai hak milik atas sejum- lah tanah. – Melaksanakan kegiatan gotong royong. – Melindungi dan memberi bantuan kepada warga kelompok. – Melaksanakan kegiatan upacara dalam kelompok. – Membina rasa identitas kelompok kekuasaan. – Memelihara norma-norma dan adat-adat tradisional. – Mengerahkan kekuatan politik.