Konsekuensi sosial akibat adanya Suatu proses penyatuan antara dua unsur Tahapan dalam integrasi sosial di mana di Berikut ini merupakan faktor-faktor yang

Peta Konsep – suku bangsa – masyarakat – bangsa – komunitas Kata Kunci Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural Kekerabatan — Kindred — Keluarga luas — Ambilineal kecil — Ambilineal besar — Klan — Fratri — Paroh masyarakat Prinsip kekerabatan dalam kelompok sosial — Patrilineal — Matrilineal — Bilineal — Bilateral Konsep-konsep penting dalam kelompok sosial Jenis kelompok sosial — Suku bangsa etnis — Komunitas — Bangsa — Masyarakat Perkawinan Keluarga Bentuk-bentuk kelompok sosial Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural 151 Masyarakat multikultural di Indonesia merupakan salah satu gambaran kehidupan masyarakat yang majemuk. Karena di dalamnya terdapat heterogenitas kebudayaan, yang hampir pada masing-masing suku bangsa tidak sama dan memiliki variasi yang beragam. Jika kamu mengamati kehidupan di dalam lingkungan sekitarmu, seringkali dijumpai adanya anggota masyarakat yang memiliki perbedaan suku bangsa atau agama, bukan? Tentunya pola kehidupan dan bentuk kebudayaan yang mereka miliki dan lakukan juga tidak sama dengan anggota masyarakat yang lain. Dalam bab ini, kita akan membahas beberapa bentuk kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, khususnya di Indonesia, ditinjau dari sistem kekerabatan dan sistem kemasyarakatannya.

A. Konsep-Konsep Penting dalam Kelom-

pok Sosial Di dalam kelompok sosial khususnya pada masyarakat multikultural, terdapat beberapa konsep penting yang harus kita pahami terlebih dahulu sebelum kita lebih jauh membahas bentuk keanekaragaman kelompok sosial. Konsep-konsep ini saling berkaitan sebagai suatu rangkaian yang berkesinam- bungan. Mulai dari terbentuknya keluarga, kemudian munculnya kerabat, dan selanjutnya lahirlah suatu masyarakat. Kamu mulai tertarik untuk mempelajarinya bukan? Untuk itu mari kita simak bersama pembahasan dalam subpokok bahasan ini.

1. Perkawinan Marriage

Gambar 6.1 Perkawinan sebagai tanda diawalinya babak baru kehidupan berumah tangga. Sumber: Dokumen Penerbit Apa yang dapat kamu pahami dari gambar di atas? Ya, sebuah pesta perkawinan. Kamu tentu pernah mengikuti atau menyaksikan proses perkawinan saudara, kerabat, ataupun 152 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI anggota masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Tahukah kamu apakah perkawinan itu? Untuk membentuk sebuah keluarga, pasti diawali dengan proses perkawinan. Menurut Koentjaraningrat perkawinan diartikan sebagai saat peralihan dari tingkat hidup remaja ke tingkat hidup berkeluarga. Dalam kebudayaan manusia, perkawinan merupakan pengatur tingkah laku manusia yang berkaitan dengan kehidupan biologisnya. Setelah melangsungkan perkawinan, keluarga baru ini tentu akan menetap pada sebuah rumah atau tempat tinggal bersama. Menurut J.A. Barnes, ada beberapa adat menetap sesudah melangsungkan perkawinan yang berlaku umum pada masyarakat di seluruh dunia. Kendati demikian, adat menetap ini juga menyesuaikan dengan sistem kekerabatan yang berlaku dan dianut oleh suatu kelompok masyarakat yang bersangkutan. Berikut ini akan kita bahas bersama beberapa adat menetap setelah perkawinan.

a. Adat Ultrolokal

Adat ultrolokal adalah suatu adat yang memberikan kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tinggal di sekitar kediaman kerabat suami atau di sekitar kediaman kerabat istri. Biasanya adat ini digunakan oleh masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patrilineal.

b. Adat Virilokal

Adat virilokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kerabat suami. Adat ini juga digunakan oleh masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patrilineal.

c. Adat Uxorilokal

Adat uxorilokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kerabat istri. Adat menetap seperti ini biasanya digunakan oleh masyarakat yang menganut sistem kekerabatan matrilineal.

d. Adat Bilokal

Adat bilokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diwajibkan tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kerabat istri pada masa lainnya.

e. Adat Neolokal

Adat neolokal adalah suatu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri menempati tempat tinggalnya sendiri yang baru, dan tidak mengelompok bersama kerabat suami maupun kerabat istri. Tahukah Kamu? Perkawinan memiliki beberapa fungsi berikut ini. – Memberi perlindungan kepada anak-anak hasil dari perkawinan tersebut. – Memenuhi kebutuhan manusia akan seorang teman hidup. – Memenuhi kebutuhan akan ekonomi dan sosial. – Memelihara hubungan baik dengan kelompok-kelompok kerabat tertentu.