Kegiatan produksi sub sektor listrik berpotensi menimbulkan limbah berupa gas sisa pembakaran BBM bagi pembangkit listrik tenaga diesel, tenaga uap dan tenaga gas,
sementara produksi air minum berpotensi menghasilkan limbah dari pemurnian air. Namun pada tahun 2003, dampak negatif sektor ekonomi listrik, gas dan air minum ini
relatif kecil. Limbah yang dihasilkan sub sektor listrik yang berhasil diidentifikasi Bapedalda meliputi 300 ton CO
2
, 6.030 ton NO, 9.080 ton SO2, 60 ton HC dan 480 ton debu, sementara limbah sub sektor gas dan air minum tidak teridentifikasi.
Karena limbah yang dihasilkan sektor ini relatif kecil dan masih dapat terasimilasi oleh lingkungan
dengan baik, maka biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.
5.1.5. Sektor Bangunan
Sektor ekonomi bangunan merupakan kegiatan konstruksi yang mencakup kegiatan pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan dari semua jenis
konstruksibangunan. Berbagai jenis konstruksi tersebut meliputi: bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal, pekerjaan umum untuk pertanian, perikanan,
peternakan, jalan, jembatan, pelabuhan, bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum dan komunikasi, serta bangunan lainnya. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa selama tahun
2003, sektor ini tidak menimbulkan dampak negatif yang berarti terhadap lingkungan hidup, sehingga biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.
5.1.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor ekonomi perdagangan, hotel dan restoran merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi dibanding sektor lainnya. Sektor ini meliputi:
kegiatan perdagangan yaitu kegiatan pengumpulan barang dari produsen maupun pelabuhan impor dan mendistribusikannya kepada konsumen tanpa merubah barang
tersebut; kegiatan restoran yaitu kegiatan penyediaan makanan dan minuman jadi yang dapat dinikmati di tempat penjualannya; dan kegiatan perhotelan yaitu kegiatan
penyediaan akomodasi untuk umum berupa tempat penginapan untuk jangka waktu relatif singkat. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa selama tahun 2003, sektor ini tidak
menimbulkan dampak negatif yang berarti terhadap lingkungan hidup, sehingga biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.
5.1.7. Sektor Angkutan dan Komunikasi
Sektor angkutan dan komunikasi meliputi angkutan darat, laut dan udara serta aktivitas komunikasi. Kegiatan angkutan menimbulkan beberapa dampak negatif
terhadap lingkungan terutama karena limbah dari penggunaan BBM dan kebisingan di sekitar bandara. Namun dampak negatif tersebut tidak begitu berarti karena jumlah
kendaraan relatif sedikit dan posisi bandara berada di luar kota. Pencemaran udara karena penggunaan BBM memang dirasakan oleh penduduk kota Makassar yang menampung
lebih dari 50 kendaraan bermotor Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil pemantauan di kota Makasar menunjukkan adanya penurunan kualitas udara di beberapa lokasi seperti di
Lapangan Karebosi, Simpang tiga Jl Sultan Alaudin dan Jl A.P. Pettarani, dan pasar Panampu. Pada beberapa lokasi tersebut, kualitas udara sedikit berada diatas baku mutu
udara Ambien khususnya untuk parameter Pb, H2S dan debu. Tetapi penurunan kualitas udara tersebut tidak sepenuhnya disebabkan oleh kegiatan transportasi, karena
pembusukan bahan organik dan kondisi jalan tidak seluruhnya ditutupi aspal juga berkontribusi dalam penurunan kualitas udara di kota Makasar Bapedalda, 2004.
Meskipun demikian, penurunan kualitas udara di kota Makasar tersebut belum menimbulkan gangguan yang nyata bagi penduduk kota Makasar. Sementara itu, kegiatan
komunikasi tidak teridentifikasi telah menimbulkan dampak negatif, sehingga biaya ekternalitas dari sektor angkutan dan komunikasi dapat diabaikan.
5.1.8. Sektor Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya