6.1.2. Peran Kakao dalam Menghasilkan PDRB
Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sulawesi Selatan mengalami peningkatan cukup tajam dari Rp 27,75 triliun pada tahun 2000 menjadi Rp 42,87
triliun pada tahun 2003 atau meningkat Rp 15,12 triliun 54,47 . Persentase peningkatan PDRB yang terbesar dialami oleh sektor industri semen yang nilainya
meningkat hampir 3 kali lipat yaitu dari Rp 598,3 milyar menjadi Rp 1.765,9 milyar atau naik 195,2. Persentase peningkatan nilai PDRB terbesar berikutnya adalah
sektor kakao yang mengalami peningkatan dari Rp 1.058,1 milyar menjadi Rp 2.233,8 milyar atau meningkat 111,11. Sementara itu, sektor lainnya mengalami
peningkatan nilai PDRB yang bervariasi, bahkan ada beberapa sektor ekonomi yang mengalami kemerosotan nilai PDRB seperti: sektor ekonomi kopi, sektor tambang
dan galian, serta sektor jasa lainnya. Adanya perbedaan besarnya perubahan nilai PDRB yang dialami masing-
masing sektor ekonomi tersebut menyebabkan terjadinya pergesaran posisi dalam memberikan kontribusi nilai PDRB perekonomian regional Sulawesi Selatan. Dalam
struktur perekonomian yang disederhanakan menjadi 25 sektor, sektor industri semen yang pada tahun 2000 berada pada posisi 15 naik ke posisi 11 pada tahun
2003. Sementara sektor kakao yang pada tahun 2000 berada pada posisi 12, naik ke posisi 7 pada tahun 2003. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan posisi adalah
sektor padi, angkutan dan komunikasi, bank dan lembaga ekonomi lainnya, peternakan, listrik-gas dan air, industri biji-bijian, cokelat dan kembang gula, serta
sektor industri kopi giling dan kupasan. Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan posisi adalah sektor tanaman bahan makanan lainnya, tambang nikel,
industri makanan dan minuman, perkebunan lainnya, bangunan, perikanan laut, industri lainnya, budidaya udang, budidaya bandeng dan ikan, kopi, tambang dan
galian lainnya, serta sektor kehutanan Tabel 21.
Tabel 21. Posisi berbagai sektor ekonomi dalam perekonomian regional Sulawesi Selatan berdasarkan PDRB, tahun 2000 dan 2003
Pering kat.
Nama Sektor Ekonomi PDRB 2000
Rp juta Nama Sektor Ekonomi
PDRB 2003 Rp juta
1 Perdag-Hotel-Rst 4.027.136
14,51 Perdag-Hotel-Rst 6.353.926 14,82
2 Jasa Pemerintahn
2.868.876 10,34 Jasa
Pemerintahn 4.599.964 10,73
3 Tabama lainnya 2.599.135 9,37
Padi 4.256.270 9,93
4 Padi 2.050.743
7,39 Angkutan-Kmnks 2.855.224 6,66
5 Tambang nekel
2.021.247 7,28 Tabama lainnya
2.855.086 6,66
6 Angkutan-Kmnks 1.789.023
6,45 Tambang nekel 2.759.380
6,44 7 Ind Makanan minuman
1.511.015 5,45 Kakao
2.233.829 5,21 8 Perkeb.
Lainnya 1.378.825
4,97 Bank-Lkeuangan 2.109.337 4,92
9 Bangunan 1.174.807
4,23 Perkeb. Lainnya 2.020.151
4,71 10 Perikan
laut 1.066.951
3,85 Bangunan 1.870.277 4,36
11 Industri lainnya
1.058.399 3,81 Industri
semen 1.765.854 4,12
12 Kakao 1.058.088
3,81 Industri lainnya
1.631.152 3,81
13 Budidaya udang
1.039.655 3,75 Ind Makanan minuman
1.615.354 3,77
14 Bank-Lkeuangan 1.036.544
3,74 Budidaya udang 1.270.541
2,96 15 Industri
semen 598.322
2,16 Perikan laut 1.243.689
2,90 16 Budidaya bandeng, ikan
541.021 1,95 Peternakan
603.770 1,41 17 Kopi
521.471 1,88 Budidaya bandeng ikan
602.511 1,41
18 Tambang Gln lainnya 394.032
1,42 Listrik, Gas, Air 474.726
1,11 19 Jasa
Lainnya 363.061
1,31 Ind kopi giling kupasan
417.871 0,97
20 Peternakan 279.247
1,01 Tambang Gln lainnya 373.161
0,87 21 Listrik, Gas, Air
268.935 0,97 Jasa
Lainnya 333.609 0,78
22 Kehutanan 63.837
0,23 Ind bijian, cokelat k gula
270.628 0,63
23 Ind bijian, cokelat k gula 29.536 0,11
Kopi 232.240
0,54 24 Ind kopi giling dan kupasan
8.389 0,03 Kehutanan
102.599 0,24 25 Industri pupuk pestisida
146 0,00 Industri pupuk pestisida
16.975 0,04
Jumlah 27.748.441 100,00 Jumlah 42.868.122
100,00,
6.1.3. Kontribusi Kakao bagi Penerimaan Ekspor