Peran Kakao dalam Pengganda Output Peran Kakao dalam Pengganda Pendapatan

Selanjutnya kesempatan kerja yang disediakan langsung oleh sektor ekonomi kakao meningkat lebih dari dua kali lipat yaitu sebesar 183.948 orang atau 6,02 dari total agkatan kerja yang bekerja pada tahun 2003. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa sektor ekonomi kakao ikut berperan nyata dalam menyediakan kesempatan kerja bagi masyarakat Sulawesi Selatan.

6.2. Peran Kakao Bagi Pertumbuhan Ekonomi Regional

Sektor ekonomi kakao merupakan salah satu sektor perekonomian yang mengalami perkembangan cukup pesat dan secara langsung ikut memacu perkembangan ekonomi regional Sulawesi Selatan. Perkembangan ekonomi regional PDRB Sulawesi Selatan selama tiga tahun terakhir atas dasar harga berlaku rata- rata 18,16 per tahun, sementara laju perkembangan sektor kakao mencapai 37,04 atau lebih dari dua kali lipat laju perkembangan ekonomi regional Sulawesi Selatan. Meskipun demikian sebagai suatu sektor ekonomi yang reatif baru berkembang, sektor ekonomi kakao mempunyai efek pengganda terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja, serta keterkaitan dengan sektor ekonomi lainnya relatif masih rendah.

6.2.1. Peran Kakao dalam Pengganda Output

Sektor ekonomi kakao mempunyai nilai pengganda ouput relatif kecil dibandingkan sektor ekonomi lainnya. Nilai pengganda output total sektor kakao adalah sebesar 1,4938 yang terdiri dari pengganda awal sebesar 1,0000 diikuti dengan pengganda tahap pertama sebesar 0,1361 dan pengganda industri sebesar 0,0144, serta pengganda konsumsi rumahtangga sebesar 0,3433. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan permintaan akhir kakao akan menyebabkan terjadinya peningkatan output total perekonomian regional Sulawesi Selatan sebesar 1,4938 satuan. Peningkatan output tersebut masing-masing sebesar satu satuan sebagai dampak awal dan akan berdampak langsung ke sektor penyedia input sebesar 0,1361 satuan efek putaran pertama. Kemudian diikuti oleh peningkatan output sebagai efek dukungan industri sebesar 0,0144 satuan dan efek induksi konsumsi rumahtangga sebesar 0,3433 satuan. Dengan nilai pengganda output sebesar 1,4938 tersebut sektor ekonomi kakao berada pada peringkat ke 19 dari 25 sektor ekonomi yang dianalisis. Posisi tersebut sedikit lebih baik dari sektor industri pupuk dan pestisida, kehutanan, tambang dan galian lainnya, industri lainnya, tanaman bahan makanan lainnya dan sektor padi. Posisi teratas dalam pengganda output perekonomian regional Sulawesi Selatan ditempati oleh sektor ekonomi jasa pemerintahan dengan nilai pengganda 2,8396. Sektor berikutnya yang nilai pengganda outputnya relatif besar adalah sektor industri makanan minuman, sektor bangunan, sektor industri kopi giling dan kupasan, serta sektor industri biji-bijian, cokelat dan kembang gula Lampiran 7.

6.2.2. Peran Kakao dalam Pengganda Pendapatan

Sektor ekonomi kakao mempunyai nilai pengganda pendapatan total sebesar 0,2180 dan berada pada posisi 15 dari 25 sektor ekonomi yang dianalisis. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan permintaan akhir sektor ekonomi kakao sebesar satu satuan akan meningkatkan pendapatan sektor perekonomian sebesar 0,2180 satuan. Sektor ekonomi kakao berada pada posisi pertengahan dalam hal pengganda pendapatan. Sektor ekonomi yang memiliki nilai pengganda pendapatan total tertinggi adalah sektor jasa pemerintahan yaitu sebesar 0,8798, disusul sektor jasa lainnya, sektor industri kopi giling dan kupasan, serta sektor industri biji-bijian, cokelat dan kembang gula, serta sektor bangunan Lampiran 8. Lebih lanjut, pada Lampiran 8 tampak bahwa pengganda pendapatan tipe II sektor kakao adalah sebesar 1,2666 yang berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan pendapatan sektor ekonomi kakao akan meningkatkan pendapatan seluruh sektor ekonomi sebesar 1,2666 satuan. Nilai pengganda pendapatan tipe II sektor kakao tersebut terendah dari 25 sektor ekonomi yang dianalisis. Sedangkan nilai pengganda pendapatan tertinggi ditempati oleh sektor industri makanan dan minuman dengan nilai pengganda tipe II sebesar 4,9633. Sektor ekonomi berikutnya yang mempunyai nilai pengganda tipe II cukup besar adalah sektor perbankan dan lembaga ekonomi lainnya dengan nilai pengganda sebesar 2,1821, sektor industri biji-bijian, cokelat dan kembang gula dengan nilai pengganda sebesar 1,9675 serta sektor industri kopi giling dan kupasan dengan nilai pengganda sebesar 1,9119.

6.2.3. Peran Kakao dalam Pengganda Tenaga Kerja