Jenis dan Sumber Data serta Tehnik Pengambilan Contoh

III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sulawesi Selatan pada bulan Januari sampai Oktober 2006 dengan menggunakan metode survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan bahwa Sulawesi Selatan merupakan sentra produksi utama kakao Indonesia. Untuk kebutuhan analisis makro, lokasi survei ditentukan berdasarkan pertimbangan kebutuhan untuk klarifikasi data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Bapedalda Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi sampel untuk perkebunan kakao, kopi dan perkebunan lainnya adalah Kabupaten Mamuju, Polman, dan Bone; industri semen di Kabupaten Pangkep, dan aneka industri di Kawasan Industri Makassar. Sementara itu, untuk kebutuhan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi pengendalian hama PBK, lokasi penelitian ditentukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan luas kebun, kondisi lahan, dan sistem pengelolaan usahatani dilakukan oleh petani. Penelitian dilakukan di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Polman dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Selatan. Pada masing-masing kabupaten dipilih dua kecamatan sentra produksi kakao dan pada setiap kecamatan dipilih dua desa, sehingga seluruhnya berjumlah 8 desa sampel.

3.2. Jenis dan Sumber Data serta Tehnik Pengambilan Contoh

Jenis dan Sumber Data serta Tehnik Pengambilan Contoh disesuaikan dengan kebutuhan analisis data guna mencapai tujuan penelitian. Untuk kebutuhan analisis makro Tabel Input Output digunakan data sekunder yang bersumber dari Kantor Statistik, Bapedalda, dan instansi terkait lainnya serta pengamatan langsung pada beberapa lokasi dimana sektor ekonomi menimbulkan dampak lingkungan cukup nyata. Data yang dikumpulkan untuk analisis Tabel Input Output meliputi: Tabel Input Output Sulawesi Selatan tahun 2000 Lampiran 1 dan 2, dan data untuk up dating Tabel Input Output tahun 2000 menjadi tahun 2003 yang meliputi: jumlah output berbagai sektor ekonomi, jumlah input antara, jumlah permintaan antara, nilai tambah bruto, jumlah permintaan akhir dan jumlah tenaga kerja masing-masing sektor ekonomi. Di samping itu, juga dikumpulkan data kerusakan lingkungan biofisik berupa: erosi lahan, penurunan keanekaragaman hayati dan kerusakan tata air serta data kerusakan lingkungan karena bahan pencemar dari berbagai sektor ekonomi. Sedangkan data untuk kebutuhan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi pengendalian hama PBK dikumpulkan melalui wawancara dengan petani responden dari 8 desa sampel yang telah ditentukan. Pada setiap desa sampel ditentukan responden secara acak masing-masing 10 orang petani, sehingga responden yang diwawancara berjumlah 80 orang petani. Disamping itu juga dilakukan wawancara dengan beberapa informan yang meliputi; pedagang biji kakao, pedagang sarana produksi, tokoh masyarakat, pemerintah daerah, pengurus organisasi petani, petugas penyuluh, pengurus asosiasi kakao Indonesia, petugas dinas dan instansi terkait. Data yang dikumpulkan di tingkat petani meliputi data: kondisi perkebunan kakao petani, karakteristik petani kakao, kondisi sosial ekonomi, tingkat adopsi teknologi dan karakteristik teknologi pengendalian hama PBK yang disosialisasikan untuk diterapkan oleh petani, serta informasi rangkaian kebijakan yang terkait dengan pengembangan perkebunan kakao di Sulawesi Selatan. Data kondisi kebun meliputi luas kebun, umur tanaman, potensi produksi, produksi riil dan pendapatan petani. Data karakteristik petani meliputi antara lain: Umur, pendidikan, pengalaman berusahatani, pekerjaan utama, ketersediaan dan ketrampilan tenaga kerja, ketersediaan modal, bahan dan peralatan. Data kondisi sosial ekonomi meliputi kependudukan, kelembagaan dan organisasi petani, sumber informasi, pembina, intensitas kerjasama petani, pendapatan dan pengeluaran petani serta toleransi terhadap perubahan. Data karakteristik teknologi terkait dengan persepsi petani tentang keunggulan teknologi, kesesuaian, kesederhanaan dan kemudahan dalam penerapannya. Secara ringkasan variabel dan data yang dikumpulkan untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi pengendalian hama PBK disajikan Lampiran 3. 3.3. Metode Analisis Data 3.3.1. Analisis Biaya Lingkungan