8.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi Teknologi
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa tingkat adopsi teknologi pengendalian hama PBK secara teoritis akan melewati beberapa tahapan yang secara
garis besar dapat dibagi tiga yaitu: perubahan pengetahuan, pembentukan sikap dan tindakan penerapan. Proses adopsi teknologi merupakan proses perubahan mental
petani yang dimulai dengan proses perubahan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu tentang adanya teknologi. Selanjutnya perubahan pengetahuan tersebut diikuti
dengan perubahan sikap dan diakhiri dengan suatu tindakan penerapan teknologi. Dengan menggunakan pendekatan fungsi logit dan metoda pendugaan
Maximum Likelihood Estimation MLE berhasil diidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh nyata terhadap adopsi atau penerapan teknologi pengendalian hama
PBK PsPSP. Secara umum, nilai R² yang dihasilkan dari masing-masing persamaan adalah pengetahuan R²=55,1, persamaan sikap R²=48,2 dan persamaan tidakan
R²=72,8. Nilai R² yang ditunjukkan oleh masing-masing persamaan relatif rendah yang berarti bahwa keeratan hubungan variasi peubah endogen yaitu pengetahuan,
sikap, dan tindakan dengan variabel eksogennya tidak begitu kuat. Meskipun demikian, karena tujuan pendugaan modelpersamaan tersebut
bukan untuk tujuan peramalan, maka kelemahan hasil pendugaan modelpersamaan tersebut tidak bersifat mendasar dan masih dapat digunakan untuk menentukan arah
perubahan dari variabel endogen. Berikut ini akan diuraikan hasil analisis faktor- faktor yang mempengaruhi proses adopsi teknologi tersebut.
8.2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Petani
Sebagai titik awal proses adopsi teknologi adalah perubahan pengetahuan petani dari tidak tahu menjadi tahu dan memahami tentang adanya teknologi yang
dibutuhkan untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Secara teoritis banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan petani untuk mengetahui dan
memahami suatu teknologi maju, baik dari karakteristik petaninya, karakteristik teknologinya maupun kondisi lingkungan sosialnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik petani seperti umur, pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah anggota keluarga dan jumlah angkatan
kerja keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan pengetahuan petani tentang teknologi pengendalian hama PBK. Demikian juga lingkungan sosial seperti
respon masyarakat terhadap perubahan, keberadaan kelompok tani dan keberadaan pembinapenyuluh, serta karakteristik teknologi seperti kesederhanaan, kesesuaian
dan efektivitas teknologi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan pengetahuan petani tentang teknologi PsPSP untuk pengendalian hama PBK. Perubahan
pengetahuan petani kakao terhadap teknologi pengendalian hama PBK dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu: adanya kegiatan sekolah lapang pengendalian hama
terpadu SL-PHT, dan pendapatan petani Tabel 28. Tabel 28. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan petani
Variabel Bebas Parameter Dugaan
t-hitung Taraf Nyata
Konstanta -5,725
-0,618 0,539
Sekolah lapang PHT 25,106
6,670 0,000
Tingkat pendapatan 0,580
2,049 0,045
Jumlah anggota keluarga 1,956
1,566 0,122
Respon masyarakat 4,788
1,177 0,243
Keberadaan pembina -3,086
-0,838 0,405
Pengalaman berusahatani -0,196
-0,776 0,441
Angkatan kerja keluarga -1,255
-0,763 0,448
Pendidikan 0,762 0,562
0,576 Efektivitas teknologi
1,476 0,371
0,712 Luas kebun kakao
-0,759 -0,303
0,763 Kesederhanaan teknologi
-1,145 -0,249
0,804 Kesesuaian teknologi
-1,066 -0,242
0,810 Kelompok tani
-0,441 -0,117
0,908 Umur petani
-0,019 -0,116
0,908 Pendapatan dari kebun kakao
5,063 0,080
0,937 R²= 59,3
R²adj=49,8 F-hit=6,22
0,000 Pada Tabel 28 dapat dilihat bahwa kehadiran sekolah lapang pengendalian
hama terpadu SL-PHT berpengaruh nyata positif terhadap perubahan pengetahuanpemahaman petani tentang teknologi pengendalian hama PBK. Hasil
penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Siregar et al. 2003 yang menunjukkan bahwa program SL-PHT mempercepat proses perubahan pengetahuan dan
pemahaman petani terhadap cara pengendalian hama PBK dengan PsPSP, bahkan pengetahuan tersebut segera menyebar kepada petani non peserta SL-PHT.
Sementara kehadiran atau keberadaan pembinapenyuluh dan keberadaan kelompok tani tidak berpengaruh nyata bagi perubahan pengetahuan petani. Hal ini
menunjukkan bahwa kehadiran pembina dan kelompok tani belum memberikan arti yang signifikan bagi perubahan pengetahuan petani. Petani belum menjadikan
penyuluh dan kelompok tani sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan mereka. Meskipun demikian, kehadiran SL-PHT yang sebenarnya
merupakan salah satu metode penyuluhan, tempat petani belajar sekaligus mempraktekkan materi yang disampaikan oleh penyuluh berpengaruh nyata positif
dengan selang kepercayaan di atas 99. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa program penyuluhan yang jelas seperti kegiatan SL-PHT lebih dominan perannya
daripada keberadaan penyuluh maupun kelompok tani. Lebih lanjut, karakteristik petani yang berpengaruh nyata terhadap perubahan
pengetahuan petani adalah tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan petani berpengaruh nyata positif terhadap perubahan pengetahuan petani tentang teknologi
pengendalian hama PBK. Hal ini dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi para pembina agar lebih memperhatikan petani yang berpenghasilan rendah dalam
mensosialisasikan program pengendalian hama PBK, karena kelompok petani inilah yang dapat menjadi penghalang bagi program pengendalian hama PBK secara luas
dan menyeluruh. Selanjutnya, dilakukan penyederhanaan persamaan melalui proses iterasi
terhadap persamaan yang telah dihasilkan dengan mengeluarkan variabel yang tidak layak atau tidak berpengaruh nyata. Hasil pendugaan menunjukkan bahwa
pengetahuan petani tentang pengendalian hama PBK dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: adanya kegiatan sekolah lapang pengendalian hama terpadu SL-PHT,
pendapatan petani, dan respon masyarakat terhadap perubahan. Ketiga faktor tersebut secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap perubahan pengetahuan
petani dengan selang kepercayaan di atas 92,5 dan nilai R²=55,1 Tabel 29.
Tabel 29. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan petani dalam model persamaan yang disederhanakan
Variabel Parameter Dugaan
t-hitung Taraf Nyata
Konstanta -6,974
-1,684 0,096
Sekolah lapang 24,628
8,892 0,000
Tingkat pendapatan 0,454
2,253 0,027
Respon masyarakat 6,133
1,802 0,075
R²= 55,1 R²adj=53,3
F-hit= 20,50 0,000
8.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Petani