Sektor Listrik, Gas dan Air Minum Sektor Bangunan

eksternalitas dari limbah debu dan gas-gas lainnya pada penelitian ini juga diasumsikan masih dapat diasimilasi oleh lingkungan sekitarnya dengan baik sehingga biaya eksternalitasnya juga dapat diabaikan . Dengan demikian biaya eksternalitas sektor ekonomi industri semen yang diperhitungkan hanya berasal dari emisi gas CO2. Berdasarkan asumsi bahwa industri semen di Sulawesi Selatan berproduksi dengan emisi CO2 sebesar 0,87 kgkg semen, maka total emisi CO2 yang dihasilkan sebesar 3.512.623 ton atau senilai Rp. 158,07 milyar.

5.1.3.6. Sektor Ekonomi Industri Lainnya

Sektor ekonomi ini mencakup berbagai industri selain yang telah diuraikan secara khusus. Industri yang menghasilkan nilai tambah dan output yang cukup besar antara lain: industri kayu lapis, perabotan rumah tangga, industri barang-barang dari bahan bukan logam, industri kertas dan barang-barang dari kertas dan karton, industri kayu gergajian dan industri peralatan angkutan laut. Berdasarkan hasil kajian Bapedalda 2004, sektor ini tidak menimbulkan dampak negatif yang berarti terhadap lingkungan hidup, sehingga biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.

5.1.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum

Sektor ekonomi listrik, gas dan air minum merupakan sektor ekonomi yang kegiatannya meliputi: kegiatan pembangkitan dan distribusi tenaga listrik, baik oleh Perusahaan Listrik Negara PLN, maupun non-PLN, kegiatan produksi, penyediaan dan penyaluran gas, dan kegiatan pembersihan, pemurnian dan penyaluran air ke konsumen rumah tangga ataupun ke sektor ekonomi lainnya. Produksi sub sektor listrik PLN terutama bersumber dari 228 unit generator masing-masing 7 unit PLTA, 3 unit PLTU, 7 unit PLTG dan 211 unit PLTD dengan total daya terpasang 628.671 KW dan daya mampu 561.044 KW. Unit-unit generator tersebut tersebar di 10 unit pembangkit listrik PLN. Sedangkan produksi dan penyediaan gas bersumber dari daerah lain, karena pada tahun 2003 Sulawesi Selatan tidak memproduksi gas. Sementara itu, produksi air minum oleh Perusahaan Air Minum bersumber dari beberapa sungai besar seperti Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo. Pada tahun 2003, produksi air yang disalurkan tercatat sebesar 32,1 juta m³ dengan nilai Rp 67,89 milyar Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, 2004. Kegiatan produksi sub sektor listrik berpotensi menimbulkan limbah berupa gas sisa pembakaran BBM bagi pembangkit listrik tenaga diesel, tenaga uap dan tenaga gas, sementara produksi air minum berpotensi menghasilkan limbah dari pemurnian air. Namun pada tahun 2003, dampak negatif sektor ekonomi listrik, gas dan air minum ini relatif kecil. Limbah yang dihasilkan sub sektor listrik yang berhasil diidentifikasi Bapedalda meliputi 300 ton CO 2 , 6.030 ton NO, 9.080 ton SO2, 60 ton HC dan 480 ton debu, sementara limbah sub sektor gas dan air minum tidak teridentifikasi. Karena limbah yang dihasilkan sektor ini relatif kecil dan masih dapat terasimilasi oleh lingkungan dengan baik, maka biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.

5.1.5. Sektor Bangunan

Sektor ekonomi bangunan merupakan kegiatan konstruksi yang mencakup kegiatan pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan dari semua jenis konstruksibangunan. Berbagai jenis konstruksi tersebut meliputi: bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal, pekerjaan umum untuk pertanian, perikanan, peternakan, jalan, jembatan, pelabuhan, bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum dan komunikasi, serta bangunan lainnya. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa selama tahun 2003, sektor ini tidak menimbulkan dampak negatif yang berarti terhadap lingkungan hidup, sehingga biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.

5.1.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran