Dampak Serangan Hama PBK Terhadap Biaya Eksternalitas

7.2.3. Dampak Serangan Hama PBK Terhadap Biaya Eksternalitas

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa hama PBK telah menimbulkan kerugian bagi petani dan kerugian yang terus menerus menyebabkan kemampuan petani untuk memelihara kebun kakaonya menurun. Akibatnya perkebunan kakao petani menjadi terlantar dan rusak. Kerusakan perkebunan kakao petani tersebut dapat menyebabkan peningkatan erosi lahan, sehingga menimbulkan peningkatan biaya eksternalitas sektor ekonomi kakao. Peningkatan biaya eksternalitas akibat peningkatan erosi lahan bisa mencapai Rp 699.138hatahun. Nilai peningkatan biaya eksternalitas tersebut relatif kecil dibandingkan dengan nilai kerugian akibat langsung dari serangan hama PBK yang besarnya rata-rata mencapai Rp 5,3 jutahatahun. Namun peningkatan biaya eksternalitas tersebut perlu diwaspadai karena biaya eksternalitas akibat erosi lahan bersifat akumulatif dengan berbagai dampak turunannya seperti makin meluasnya lahan kritis dan meningkatnya bahaya banjir. Permasalahan lain yang terkait dengan serangan hama PBK adalah adanya upaya petani untuk memenuhi permintaan kakao dunia yang terus meningkat dengan mengembangkan perkebunan kakao ke daerah yang terpencil atau kawasan hutan guna menghindari serangan hama PBK. Upaya petani tersebut mempercepat alih fungsi lahan hutan dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Sementara itu, hasilnya hanya dapat dinikmati oleh petani dalam beberapa musim panen, kemudian hama PBK juga menyerang perkebunan kakao tersebut dan menimbulkan kerugian sama seperti perkebunan kakao lainnya. Berdasarkan uraian tersebut tampak bahwa serangan hama PBK tidak hanya menimbulan kerugian ekonomi bagi petani maupun perekonomian regional, tetapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga memperbesar biaya eksternalitas sektor ekonomi kakao. Kerusakan lingkungan yang terjadi tidak terbatas hanya pada kerusakan kebun yang telah ada, tetapi juga menimbulkan kerusakan pada kawasan hutan akibat adanya alih fungsi lahan hutan ke perkebunan kakao. Mengingat biaya investasi yang telah ditanamkan oleh petani untuk membangun perkebunan kakao cukup besar dan kakao merupakan sumber utama pendapatan petani, maka upaya pengendalian serangan hama PBK merupakan langkah yang sangat strategis. Pengendalian hama PBK akan menyelamatkan perkebunan kakao dari kehancuran yang berarti akan menyelamatkan investasi yang sudah ditanamkan oleh petani sekaligus meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan menjaga kelestarian sumberdaya alam khususnya kawasan hutan sebagai penyangga kehidupan. Oleh karena itu berbagai keterbatasan dan kendala yang dihadapi oleh petani perlu segera diatasi dan uluran tangan pemerintah daerah sangat dibutuhkan oleh petani, terutama membantu petani dalam pengendalian hama PBK dan pendanaan untuk merehabilitasi perkebunan kakao petani yang rusak. Sehubungan dengan itu, pemerintah daerah diharapkan dapat menggerakkan program pengendalian hama PBK secara terpadu dan menyeluruh serta memfasilitasi agar program revitalisasi perkebunan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dapat terlaksana di daerah ini. Sebagai bahan masukan, berikut ini akan disajikan hasil kajian untuk mempercepat adopsi teknologi pengendalian hama PBK dan analisis prospektif untuk memberikan arahan strategi pembangunan perkebunan kakao berkelanjutan di Sulawesi Selatan.

VIII. ADOPSI TEKNOLOGI UNTUK KEBERLANJUTAN PERAN KAKAO BAGI PEREKONOMIAN REGIONAL