Analisi Prospektif Metode Analisis Data 1. Analisis Biaya Lingkungan

3.3.5. Analisi Prospektif

Analisis prospektif bertujuan untuk merumuskan strategi dan alternatif kebijakan guna mencapai sasaran pembangunan perkebunan kakao berkelanjutan. Analisis prospektif dilakukan melalui diskusi dan wawancara dengan para pakar dengan beberapa tahap kegiatan sebagai berikut Hardjoamidjojo 2002: a. Menentukan faktor-faktor kunci untuk masa depan sistem yang dikaji, b. Menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku utama, c. Mendefinisikanmendeskripsikan hasil evaluasi kemungkinan masa depan. Pakar yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para peneliti senior dan petugas dinas perkebunan yang berpengalaman dalam bidang agribisnis kakao. Para pakar dilibatkan terutama untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan agribisnis kakao dan melakukan penilaian pengaruh langsung antar faktor yang berpengaruh. Penilaian pengaruh langsung antar faktor dilakukan dengan menggunakan matriks seperti yang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Pengaruh langsung antar faktor yang mempengaruhi sistem agribisnis kakao Dari Ļ Terhadap ĺ A B C D E F G H I J K L A B C D E F G H I J K L Keterangan: A-L = Faktor-faktor penting dalam sistem agribisnis kakao. Pedoman penilaian atau pengisian kolom matriks adalah sebagai berikut: a. Dilihat dulu apakah faktor tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap faktor lain, jika tidak maka diberi nilai 0. b. Jika ada pengaruhnya, apakah sangat kuat, jika ya diberi nilai 3. c. Jika ada pengaruhnya, tetapi kecil diberi nilai 1 dan jika sedang diberi nilai 2. Selanjutnya hasil penilaian pengaruh antar faktor tersebut diolah dengan menggunakan software analisis prospektif yang akan menghasilkan tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Tngkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor yang berpengaruh dalam sistem agribisnis kakao. Kuadran I: Faktor Penentu INPUT Kuadran II: Faktor Penghubung STAKES Kuadran III: Faktor Terikat OUTPUT Kuadran IV: Faktor Bebas UNUSED P e n g a r u h Ketergantungan

3.4. Definisi Operasional