4.7. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis kualitatif dan kuantitatif dilakukan berdasarkan data yang diperoleh. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik
usahatani padi di Indonesia. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan fungsi produksi dan fungsi inefisiensi masing-masing provinsi dengan stochastic
frontier production function approach, kemudian menentukan fungsi produksi dan
fungsi inefisiensi skala nasional dengan stochastic metafrontier production function approach.
Setelah itu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan inefisiensi masing-masing provinsi dan nasional, serta
membandingkan antar provinsi dan dengan kondisi nasional. Terakhir yaitu menganalisis efisiensi alokasi dan efisiensi ekonomi melalui fungsi biaya dual
frontier. Adapun tahap operasional analisis data dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Tahap Operasional Analisis Data
4.7.1. Analisis Fungsi Produksi
Bentuk fungsi produksi yang digunakan adalah Cobb-Douglas. Pilihan terhadap bentuk fungsi produksi ini diambil berdasarkan alasan sebagai berikut :
1 bersifat homogen sehingga dapat digunakan untuk menurunkan
fungsi biaya dual dari fungsi produksi, 2
Bentuknya lebih sederhana 3
Dapat dibuat dalam bentuk linear additif 4
Jarang menimbulkan masalah Selain itu, fungsi produksi Cobb-Douglas telah digunakan secara luas dan teruji
untuk mengkaji efisiensi produksi baik di negara-negara maju maupun di negara- negara berkembang. Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah paling sesuai
digunakan untuk Stochastic Metafrontier Production Function sehingga banyak digunakan oleh peneliti terdahulu. Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu
fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, terdiri atas variabel terikat atau yang dijelaskan yaitu jumlah output padi Y dan variabel
bebas atau yang menjelaskan yaitu input X. Bentuk fungsi produksi Cobb- Douglas
pada penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut : Y = boX
1 b1
X
2 b2
X
3 b3
X
4 b4
X
5 b5
X
6 b6
e ……………………………... 4.1
Dimana : Y adalah output padi kg GKP,
X
1
= Luas lahan ha X
2
= Jumlah benih kg X
3
= Jumlah Tenaga Kerja HOK X
4
= Jumlah pupuk urea kg X
5
= Jumlah pupuk KCL kg X
6
= dummy musim 1=musim hujan, 0=musim kemarau bo,b1,b2,b3,...,b6 adalah parameter-parameter positif yang ditentukan oleh data.
e adalah
multiplicative exponential error .
Variabel-variabel tersebut ditentukan berdasarkan input terpenting dalam usahatani padi yang diduga mempengaruhi produksi, yang sebelumnya telah
mengalami reduksi dari variabel-variabel lain. Justifikasi lain yaitu issue input yang tengah menjadi pertimbangan kebijakan. Pentingnya lahan juga dipicu oleh
mengecilnya areal padi karena konversi dan fragmentasi sehingga saat ini tengah