4.2. Cakupan dan Time Frame Penelitian
Data yang digunakan pada penelitian ini mencakup skala nasional dengan pilihan 5 provinsi sentra. Kelima Provinsi ini dipilih secara purposive sesuai
dengan provinsi pilihan penelitian PATANAS yang dilakukan oleh PSE-KP Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor. Data yang
digunakan yaitu data cross section dengan time frame yang digunakan adalah tahun 2010 yang terdiri atas 3 musim MH, MK1, dan MK2.
4.3. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan berdasarkan variabel-variabel yang dibutuhkan untuk penelitian dan juga mengacu kepada data yang tersedia. Dari data mentah yang
tersedia, dimana merupakan data yang sangat besar, data dipilah berdasarkan kebutuhan penelitian dan disesuaikan dengan variabel yang dibutuhkan.
Pengumpulan data juga mengacu kepada kuesioner PATANAS tahun 2010. Pemilihan desa contoh dilakukan dengan memperhitungkan sebaran
jumlah tipe desa sawah irigasi berbasis padi tipe desa 1 menurut provinsi. Desa yang menjadi sentra produksi padi di masing-masing provinsi yaitu Desa Lidah
Tanah dan Desa Kuala Gunung di Sumatera Utara, Desa Tugu, Desa Simpar, dan Desa Sindang Sari di Jawa Barat, Desa Padang Sari, Desa Demangan, Desa
Mojorejo, Desa Tambah Mulyo di Jawa Tengah, Desa Padomasan, Desa Kaligondo, dan Desa Sunge Geneng di Jawa Timur, Desa Berawali dan Desa Salu
Jambu di Sulawesi Selatan.
4.4. Penentuan Observasi
Usahatani padi yang dianalisis yaitu satu tahun 2010 selama 3 musim tanam MH, MK1, MK2. Setelah mengalami data cleaning, jumlah observasi
total yaitu sebanyak 592 yang terdiri atas 100 observasi di Provinsi Sumatera Utara, 130 observasi di Jawa Barat, 171, observasi di Jawa tengah, 95 observasi di
Jawa Timur, dan 96 observasi di Sulawesi Selatan.
4.5. Variabel Data Yang dibutuhkan Dalam Penelitian
Variabel yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu variabel-variabel yang terkait dengan usahatani padi yaitu variabel input lahan, pupuk, benih, tenaga
kerja, dan obat, output fisik, karakteristik petani, karakteristik usahatani, variabel sosial ekonomi petani, teknologi, dan kelembagaan.
4.6. Tahap-Tahap Operasional Analisis Data
Secara operasional penelitian ini mengkaji efisiensi usahatani padi antar provinsi, dibandingkan dengan kondisi nasional dengan menggunakan Stochastic
Metafrontier Production Function Approach. Melalui peningkatan efisiensi
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan inefisiensi, perlu dikaji apakah masih ada kemungkinan meningkatkan produksi padi di setiap
sentra sehingga dapat mendukung target nasional. Kajian diawali dengan penentuan fungsi produksi frontier dengan
stochastic metafrontier production function approach pada usahatani padi di lima
provinsi sentra dengan tahun analisis 2010. Setelah itu menentukan fungsi inefisiensi usahatani masing-masing dan dibandingkan dengan kondisi nasional
sebagai metafrontier. Kelima provinsi ini dianggap memiliki karakteristik dan agroekosistem yang berbeda baik luas lahan tanam, luas lahan panen,
produktivitas, kondisi iklim, pengairan, kualitas lahan, infrastruktur, dan sebagainya. Setelah itu selanjutnya menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi dan inefisiensi antar provinsi dan analisis skala nasional. Efisiensi alokasi dan efisiensi ekonomi dianalisis dengan menggunakan fungsi
biaya dual frontier yang diturunkan dari fungsi produksi frontier Cobb-Douglas. Alasannya yaitu karena tidak diketahui informasi harga sehingga harga yang
digunakan adalah harga rata-rata yang berlaku di provinsi masing-masing pada saat penelitian. Terakhir adalah merekomendasikan alternatif solusi peningkatan
produksi padi melalui faktor-faktor yang mempengaruhinya serta melalui peningkatan efisiensi usahatani dan penghematan biaya. Secara operasional lebih
rincinya dapat dilihat pada Gambar 13.