Model Produksi Frontier Parametrik Stokastik

Gambar 8. Fungsi Produksi Stochastic Frontier Sumber : Coelli, et al. 1998. Gambar 8 digunakan untuk menggambarkan model produksi frontier stokastik. Input digambarkan sepanjang sumbu horisontal dan output sepanjang sumbu vertikal. Model frontier deterministik, Y i = exp x,ß, digambarkan pada grafik dengan asumsi decreasing return to scale. Misalkan ada dua perusahaan i dan j. Perusahaan ke-i menggunakan x i unit input dan memproduksi output sejumlah y i unit. Nilai output frontier stokastic, Y i = exp x i ß + v i di atas fungsi produksi frontier deterministic, exp x,ß, karena galat random v i positif. Nilai output Stochastic, Y j = exp x j ß + v j , di bawah fungsi produksi frontier deterministik, exp x,ß, karena v j kesalahan acak adalah negatif Coelli, et al. 1998.

3.1.6. Kritik pada Stochastic Frontier Produksi

Ahli ekonometrik mengkritik fungsi produksi frontier stokastik karena alasan berikut: 1. Fungsi produksi frontier stokastik bergantung pada bentuk fungsional. 2. Tidak ada apriori pembenaran untuk pemilihan bentuk khusus distribusi ke satu sisi dari istilah inefisiensi. 3. Distribusi one sided error harus ditentukan saat model diprediksi. Oleh karena itu, fungsi produksi frontier stokastik memaksakan struktur tambahan pada distribusi inefisiensi teknis. 4. Hassan 2004 berpendapat bahwa asumsi model yang memisahkan pemisahan one sided error dari input fisik tidak realistis. 5. Fungsi Produksi frontier Stokastik tidak dapat dengan mudah menggabungkan beberapa output.

3.1.7. Pendekatan Frontier Non-parametric

Model Non-parametrik yang umumnya dikenal sebagai model Data Envelope Analysis DEA, didasarkan pada teknik pemrograman matematika. DEA adalah teknik linear programming, yang menggunakan data input dan output untuk mendapatkan poin produksi frontier hasil praktek terbaik. Frontier dibangun dari suatu solusi linear programming yang berurutan satu untuk setiap perusahaan dalam sampel. Efisiensi perusahaan diukur terhadap efisiensi semua perusahaan lain dengan batasan bahwa semua perusahaan berada pada atau di bawah garis frontier Mbaga, et al. 2000.. DEA pertama kali dikembangkan oleh Charnes, et al. 1978. DEA dapat berupa input-oriented atau output oriented. Dalam kasus pertama, teknik DEA mendefinisikan frontier dengan mencari pengurangan proporsional maksimum dalam penggunaan input dengan tingkat output yang konstan. Dalam kasus kedua, metode DEA mendefinisikan frontier dengan mencari maksimal penambahan output secara proporsional, dengan tingkat input yang sama.

3.1.8. Keuntungan dari pendekatan DEA

DEA memiliki keunggulan utama sebagai berikut: a. DEA tidak memerlukan asumsi bentuk fungsional untuk menentukan hubungan antara input dan output Krasachat, 2003. b. DEA tidak memerlukan asumsi tentang distribusi data yang mendasarinya.