Keuntungan dari pendekatan DEA

c. Sangat mudah untuk menggabungkan beberapa input dan output. d. DEA memungkinkan memisahkan efisiensi ekonomi menjadi efisiensi teknis dan efisiensi alokatif dan juga efisiensi teknis ke dalam efisiensi teknis murni dan karena efisiensi teknis skala. Skor efisiensi teknis dapat diperoleh dengan menggunakan model constant return to scale DEA atau model variabel return to scale. Skor efisiensi teknis yang diperoleh model pertama disebut total efisiensi teknis dan dari model kedua merupakan efisiensi teknis murni.

3.1.9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inefisiensi Produksi

Ada dua pendekatan dalam mengkaji hubungan antara inefisiensi usahatani dengan berbagai faktor sosio ekonomi dan usahatani. Metode pertama adalah penghitungan koefisien korelasi atau penerapan analisis nonparametrik sederhana lainnya. Metode kedua adalah pertama mengukur inefisiensi lalu menggunakan model regresi dimana inefisiensi digambartkan sebagai fungsi dari faktor-faktor sosio ekonomi dan usahatani. Pendekatan terakhir dikenal sebagai “prosedur dua tahap” dan lebih umum digunakan Haji, 2006.

3.1.10. Teknologi Sebagai Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi

Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui efisiensi untuk kondisi jangka pendek yaitu saat teknologi tetap atau melalui peningkatan teknologi. Perubahan teknologi dapat digambarkan melalui pergeseran kurva total product TP ke atas, atau kurva isoquant ke atas, atau kurva kemungkinan produksi PPF ke atas serta kurva biaya rata-rata ke bawah. Perubahan teknologi dapat dibedakan menjadi Neutral Technology dimana pada harga input tetap, rasio optimal input sebelum perubahan teknologi sama dengan setelah perubahan teknologi. Sedangkan Biased Technology yaitu pada harga input tetap, rasio optimal input berubah setelah perubahan teknologi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9. Pada Gambar tersebut terlihat bahwa dalam biased technology , rasio KL naik yang mengarah kepada capital intensif atau labor saving , sementara sebelum perubahan teknologi lebih bersifat labor intensif. Gambar 9. Perubahan Teknologi Dengan Pendekatan Isoquant Sumber : Diadopsi dari Beattie and Taylor 1985 Perubahan teknologi yang mengarah menjadi labor saving dapat dilakukan melalui mekanisasi pengolahan lahan dan pemanenan atau pengendalian gulma secara kimia. Sedangkan perubahan teknologi yang mengarah menjadi land saving misalkan dengan penggunaan varietas unggul, teknik budidaya baru, atau penggunaan pestisida. Sumber-sumber perubahan teknologi bagi petani dapat diperoleh melalui learning-by-doing, public research and development, private research and development, atau imported research and development.

3.1.11. Perbedaan Konsep Skala Ekonomi dan Skala Hasil

Perubahan teknologi dalam jangka panjang dapat meningkatkan skala ekonomi economics of scale. Suatu usahatani dikatakan mencapai skala ekonomi economics of scale ketika biaya rata-rata jangka panjangnya mencapai minimum. Sebaiknya, jika usahatani tidak berproduksi pada biaya rata-rata minimum, maka usahatani berada pada keadaan diseconomics of scale. Sumber- sumber umum economics of scale antara lain adalah : 1 pembelian, misalnya melakukan pembelian input melalui mekanisme kontrak jangka panjang, 2 manajemen, yaitu dengan meningkatkan spesialisasi dan kualitas tenaga kerja, 3 keuangan, misalnya dengan memperoleh biaya bunga yang lebih rendah saat meminjam kredit dari bank dan memiliki akses ke berbagai intrumen keuangan yang lebih besar, 4 pemasaran, misalnya bekerjasama dengan lembaga