Rata-rata Lama Sekolah Dampak kebijakan fiskal sektor pendidikan dan sektor kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia

134 Kinerja perekonomian yang tumbuh positif tersebut mendorong meningkatnya Belanja Pemerintah, termasuk Belanja Pemerintah Sektor Pendidikan dan Belanja Pemerintah Sektor Kesehatan. Keadaan ini menstimulasi pertumbuhan nilai pada komponen Indeks Pembangunan Manusia IPM per tahun, yaitu pertumbuhan Daya Beli sebesar 0.37 persen, pertumbuhan Angka Harapan Hidup sebesar 0.36 persen, Angka Melek Huruf sebesar 0.22 persen, dan Rata-rata Lama Sekolah sebesar 0.72 persen. Pada akhirnya kinerja perekonomian tersebut menghasilkan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia sebesar 0.41 persen per tahun, sehingga Indeks Pembangunan Manusia tanpa alternatif skenario kebijakan mencapai sebesar 73.58 pada tahun 2015. Pencapaian ini di bawah sasaran tujuan pembangunan milenium sebesar 80. Adapun perbandingan sasaran dan ramalan tujuan pembangunan milenium tahun 2015 sebagaimana Tabel 32 Tabel 32. Sasaran dan Ramalan Pencapaian Tujuan Milenium Tahun 2015 tanpa Skenario Kebijakan Indeks Indikator Tahun 2015 Satuan MDGs Ramalan Hidup Angka Harapan Hidup AHH 72 70.60 Tahun Pendidikan 1. Angka Melek Huruf AMH 100 93.90 Persen 2. Rata-rata Lama Sekolah RLS 15 8.20 Tahun Hidup Layak Daya Beli PPP 732.720 637.18 Rp 000 Kap Komposit Indeks Pembangunan Manusia IPM 80 73.58 - Keterangan: Sasaran RPJMN tahun 2009-2014. Publikasi Pemda Jawa Barat Tahun 2010.

7.3. Dampak Skenario Kebijakan Periode Tahun 2013-2015

Skenario kebijakan dalam periode peramalan disimulasikan sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja perekonomian sekaligus kinerja pencapaian Indeks Pembangunan Manusia. Terlebih dahulu masing-masing variabel ditentukan nilai 135 simulasi dasarnya pada periode peramalan menghasilkan rata-rata simulasi dasar. Kemudian dilakukan shock terhadap variabel yang dijadikan instrumen skenario kebijakan dalam periode peramalan yang menghasilkan nilai predicted. Selisih antara nilai predicted dengan nilai rata-rata simulasi dasar adalah dampak skenario kebijakan tersebut. Tabel 33. Dampak Simulasi Kebijakan Terhadap Indikator Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2013-2015 Alternatif Kebijakan Indikator Pengangguran Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata- rata Lama Sekolah Daya Beli Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota Indeks Pembangunan Manusia 1. Belanja pendidikan dan kesehatan naik 20 persen -4.99 0.28 0.22 0.29 0.16 -0.74 0.35

2. Dana Alokasi Umum

naik 20 persen -5.1 0.4 0.25 0.65 0.44 -2.09 0.64 3. Belanja sektor bangunan naik 20 persen -2.34 0.14 0.09 0.24 0.17 -0.83 0.24 4. Kombinasi kebijakan I dan III -6.18 0.35 0.26 0.43 0.27 -1.27 0.48 5. Provinsi quantil 1 Indeks Pembangunan Manusia terendah naik Dana Alokasi Umum 40 persen, lainnya 20 persen -6.19 0.49 0.32 0.82 0.56 -2.63 0.8 6. Provinsi quantil 1 dan 2 Indeks Pembangunan Manusia terendah naik Dana Alokasi Umum 40 persen, lainnya 20 persen -7.84 0.58 0.38 0.94 0.65 -3.02 0.93 7. Provinsi quantil 1 dan 2 Indeks Pembangunan Manusia terendah total belanja naik 40 persen, lainnya 20 persen -5.6 0.38 0.25 0.6 0.41 -1.91 0.6 8. Provinsi quantil 1 dan 2 Indeks Pembangunan Manusia terendah Belanja Sektor Pendidikan dan Kesehatan naik 40 persen, lainnya 20 persen -9.13 0.52 0.43 0.63 0.35 -1.62 0.69 136 Skenario kebijakan dalam periode peramalan ini terdiri atas 8 skenario yang hasil simulasi selengkapnya sebagaimana pada Lampiran 7. Tabel 33 berikut menyajikan simulasi dampak 8 skenario kebijakan terhadap 7 variabel endogen terpilih yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian.

7.3.1. Kebijakan Belanja Pendidikan dan Sektor Kesehatan Naik 20 Persen

Skenario pertama, kebijakan peningkatan kombinasi dari Belanja Sektor Pendidikan dan Belanja Sektor Kesehatan sebesar 20 persen hanya berdampak kecil terhadap peningkatan kinerja Indeks Pembangunan Manusia, dan penanggulangan kemiskinan serta pengurangan pengangguran, masing masing dengan pertumbuhan rata-rata tahun 2009-2015 sebesar 0.35 persen, dan -0.74 persen, serta -4.99 persen. Kebijakan ini juga hanya berdampak kecil terhadap peningkatan Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, dan Daya Beli, masing masing dengan pertumbuhan rata-rata tahun 2009-2015