Angka Harapan Hidup Blok Indeks Pembangunan Manusia 1. Rata-Rata Lama Sekolah

VI. MODEL INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA: HASIL ANALISIS PARSIAL PERSAMAAN STRUKTURAL

6.1. Analisis Umum Model Estimasi

Model dampak kebijakan fiskal sektor pendidikan dan sektor kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia meliputi 38 persamaan simultan terdiri atas 23 persamaan struktural dan 15 persamaan identitas, yang merupakan formasi dari 38 variabel endogen dan 15 variabel eksogen predetermined. Model yang disajikan ini merupakan hasil akhir setelah beberapa kali dimodefikasi, yaitu ketika masih terdapat persamaan struktural yang memiliki hasil dugaan parameter tidak sesuai dengan teori ekonomi danatau dugaan parameter tidak nyata. Sehubungan data yang dibangun dalam model ini adalah dalam bentuk panel data, maka persamaan struktural yang dibangun telah berbasis panel data tersebut, dan metode estimasi yang digunakan adalah metode estimasi panel data dengan spesifikasi fixed effect model, sehingga intercept yang dihasilkan di samping intercept dari variabel bebasnya, juga terdapat intercept yang berbeda untuk setiap provinsi sebagai unit individu dalam cross section. Program dan hasil dugaan parameter dari 23 persamaan struktural yang terdiri atas intercept dan parameter variabel penjelasnya disajikan secara lengkap dalam Lampiran 1 dan Lampiran 2, yang dinarasikan dalam sub bab dari bab ini. Secara umum hasil analisis dugaan parameter atas model Indeks Pembangunan Manusia IPM cukup baik, nampak dari nilai koefisien determinasi R 2 cukup besar pada masing-masing persamaan struktural, yaitu berkisar antara 0.8692 hingga 0.9995, bahkan hanya 2 dari 23 persamaan yang nilai koefisien determinasi lebih kecil dari 0.90. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel 98 penjelas atau predetermined di dalam setiap model struktural dapat menjelaskan fluktuasi variabel endogennya secara nyata. Pada masing-masing persamaan, variabel predetermined secara bersama-sama terjadi fixed effects terhadap variabel endogennya dengan peluang di atas 99 persen, yang ditunjukkan oleh nilai statistik F hitung berkisar antara 6.54 hingga 675.91. Selain itu, sebagian besar variabel endogen di dalam setiap persamaan dipengaruhi oleh variabel penjelasnya pada taraf nyata α 5 persen, 10 persen, dan 15 persen. Satu hal yang menjadi orientasi utama penelitian ini adalah memastikan tanda dugaan parameter dalam model harus sesuai dengan hipotesis, yang didasarkan pada teori maupun logika ekonomi. Hasilnya, semua hasil dugaan parameter dalam model penelitian ini sudah sesuai dengan hipotesis. Berdasarkan hal ini dan uraian pada alinea di atas, dapat disimpulkan bahwa model cukup baik dan dapat digunakan untuk melakukan analisis dampak kebijakan fiskal sektor pendidikan dan sektor kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. 6.2. Dugaan Parameter Persamaan Struktural 6.2.1. Blok Pendapatan Daerah Kinerja penyediaan fiskal daerah atau disebut anggaran Pendapatan Daerah dapat dilihat dari penerimaan daerah yang masuk dalam komponen Pendapatan Asli Daerah PAD t , Dana Alokasi Umum DAU t , dan penerimaan lainnya seperti pendapatan Non Pajak Daerah NPJKD t , Dana Alokasi Khusus DAK t , Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BHPBP t , dan Pendapatan Lain-lain PLAIN t . Dalam penelitian ini yang dijadikan persamaan struktural adalah Pajak Daerah PJKD t dan Dana Alokasi Umum DAU. 99

1. Pajak Daerah

Dugaan parameter persamaan Pajak Daerah PJKD t memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 88.77 persen. Hal ini berarti variabel penjelas Belanja Daerah BLJ t dan Perubahan Persediaan PP t di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 88.77 persen fluktuasi variabel Pajak Daerah. Variabel endogen di dalam persamaan Pajak Daerah dipengaruhi secara nyata oleh variabel Belanja Daerah pada taraf nyata α 5 persen. Namun pengaruh perubahan persediaan tidak signifikan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Pajak Daerah Tahun 2004- 2008 Variabel Dugaan Parameter Prob [t] Elastisitas PJKD t Pajak Daerah Intercep 289 904.4 Belanja Daerah BLJ t 0.038427 0.0201 A 0.38 Perubahan Persediaan PP t 0.011069 0.5312 D 0.02 F-Hitung = 6.78 Prob F = 0.0001; R 2 = 0.8877 Keterangan untuk tabel di atas dan tabel-tabel selanjutnya: A = Dugaan parameter berbeda dengan nol pada taraf nyata α 5 persen. B = Dugaan parameter berbeda dengan nol pada taraf nyata α 10 persen. C = Dugaan parameter berbeda dengan nol pada taraf nyata α 15 persen. D = Dugaan parameter disamakan dengan nol pada taraf nyata α 15 persen. Nilai dugaan parameter Pajak Daerah dan elastisitasnya pada Tabel 7 menjelaskan tentang pengaruh Belanja Daerah dan Perubahan Persediaan terhadap pengumpulan Pajak Daerah. Apabila terjadi peningkatan anggaran Belanja Daerah sebesar Rp. 1 juta maka penerimaan pajak berpotensi naik sebesar Rp. 38 427. Proporsi potensi nilai peningkatan pajak yang hanya sekitar 3.84 persen disebabkan oleh instrumen dan sumber pajak yang dapat dilakukan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota sudah ditetapkan oleh Pemerintah. 100 Sementara itu sumber penerimaan pajak lebih banyak yang bersifat pasif sehingga belum seluruhnya tergarap secara optimal. Kenaikan perubahan persediaan dari sisi permintaan agregat sebesar Rp. 1 juta akan menjadi sumber penerimaan pajak daerah dengan potensi penarikan pajak sebesar Rp. 11 069. Perubahan persediaan ini akan mempengaruhi kemampuan permodalan usaha. Elastisitas Belanja Daerah dan elastisitas Perubahan Persediaan berturut-turut sebesar 0.38 dan 0.02 menunjukkan Pajak Daerah tidak responsif terhadap perubahan kedua variabel tersebut.

2. Dana Alokasi Umum

Dugaan parameter persamaan Pajak Daerah PJKD t memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 96.48 persen. Hal ini berarti variabel penjelas Belanja Daerah BLJ t dan Populasi Penduduk POP t di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 96.48 persen fluktuasi variabel Pajak Daerah. Variabel endogen di dalam persamaan Pajak Daerah dipengaruhi secara nyata oleh variabel Belanja Daerah pada taraf nyata α 5 persen. Namun pengaruh Populasi Penduduk tidak signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Dana Alokasi Umum Tahun 2004-2008 Variabel Dugaan Parameter Prob [t] Elastisitas DAU t Dana alokasi umum Intercep 8 243.43 Belanja Daerah BLJ t 0.384778 0.0001A 0.72 Populasi Penduduk POP t 243.3648 0.2114 D 0.73 F-Hitung = 17.66 Prob F = 0.0001; R 2 = 0.9648 Nilai dugaan parameter DAU t dan elastisitasnya pada Tabel 8 menjelaskan tentang pengaruh Belanja Daerah dan Populasi Penduduk terhadap transfer DAU t .