Angka Harapan Hidup Dampak kebijakan fiskal sektor pendidikan dan sektor kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia

132 Tabel 31. Hasil Ramalan Variabel Endogen Tanpa Alternatif Kebijakan Tahun 2013-2015 Variabel Endogen Tahun Pertumbuhan 2013 2014 2015 PJKD t 655 385.13 680 216.36 705 047.60 4.04 DAU t 4 495 843.58 4 778 458.52 5 061 073.45 7.04 PAD t 1 124 061.19 1 180 913.48 1 237 765.78 5.52 PAT t 8 259 153.41 8 754 133.65 9 249 113.90 6.67 BSP t 2 524 614.33 2 714 503.73 2 904 393.13 8.66 BSK t 805 995.18 865 230.93 924 466.68 8.43 GPST t 410 106.70 436 207.50 462 308.30 7.14 GPS t 1 657 453.00 1 762 248.00 1 867 044.00 7.09 BSPK t 3 330 609.50 3 579 734.66 3 828 859.81 8.61 BLJ t 9 467 803.48 10 136 573.67 10 805 343.86 8.05 PKRT t 33 152 664.88 34 126 362.58 35 100 855.49 3.08 PMTB t 12 010 677.97 12 422 519.08 12 834 661.22 3.62 PDRBEXP t 61 405 851.43 63 023 991.80 64 643 228.41 2.75 KRTCAP t 4 265.57 4 396.76 4 524.94 3.38 TQST t 10 707 769.45 10 843 478.37 10 978 886.06 1.30 TQSI t 14 522 033.55 14 732 626.11 14 943 218.66 1.48 TQSB t 3 650 528.44 3 834 113.98 4 019 516.99 5.39 TQSL t 32 817 497.42 33 959 347.79 35 101 198.15 3.69 RTQSB t 0.07 0.07 0.07 2.15 PDRBSEC t 61 697 828.87 63 369 566.25 65 042 819.87 2.83 TKST t 1 454 053.06 1 454 081.83 1 454 110.53 0.00 TKSI t 389 951.60 392 545.68 395 139.76 0.67 TKKSB t 160 829.08 161 891.96 162 951.37 0.67 TKKSL t 1 459 803.14 1 491 800.07 1 523 797.00 2.27 TKS t 3 464 636.88 3 500 319.54 3 535 998.66 1.05 U t 366 310.40 368 242.32 370 177.77 0.53 AHH t 70.08 70.32 70.56 0.36 AMH t 93.43 93.65 93.87 0.22 RLS t 8.07 8.12 8.18 0.72 PPP t 632.78 635.01 637.18 0.37 TKDK t 16.11 15.84 15.57 -0.28 IPM t 72.79 73.19 73.58 0.41 Belanja Daerah tersebut dilaksanakan berdasarkan sektor dengan laju pertumbuhan per tahun masing masing sektor adalah Belanja Sektor Pendidikan 8.66 persen, Belanja Sektor Kesehatan 8.43 persen, kombinasi Belanja Sektor Pendidikan dan Sektor Kesehatan 8.61 persen, Belanja Pemerintah Sektor Pertanian 7.14 persen, Belanja Pemerintah Sektor Industri 7.74 persen, Belanja 133 Pemerintah Sektor Bangunan dan Infrastruktur 7.09 persen, dan Belanja Pemerintah Sektor Lain-Lain 8.32 persen. Pertumbuhan per tahun dari Produk Domestik Rgional Bruto PDRB Sektoral Sisi Penawaran PDRBSEC t sebesar 2.83 persen, dan PDRB Sisi Permintaan PDRBEXP t sebesar 2.75 persen. Sementara pertumbuhan pajak dan Belanja Pemerintah lebih tinggi, mengindikasikan bahwa penarikan pajak akan semakin intensif untuk membiayai Belanja Pemerintah yang meningkat. Sektor perekonomian yang akan diandalkan menjadi motor pertumbuhan ke depan, berdasarkan kinerja pertumbuhan sektor berturut turut adalah sektor bangunan dan infrastruktur 5.39 persen, sektor lain lain 3.69 persen, sektor industri 1.48 persen, dan sektor pertanian 1.48 persen. Ditinjau dari kinerja total produksi yang dihasilkan masing masing sektor, maka sektor perekonomian yang diandalkan pada tahun 2015 adalah sektor lain lain Rp. 35 101 198 miliar, sektor industri Rp. 14 943 219 miliar; sektor pertanian Rp. 10 978 886 miliar, dan sektor bangunan dan infrastruktur Rp. 4 019 517 miliar. Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor, yang merupakan pertumbuhan Angka Partisipasi Kerja APK sektor per tahun sebesar 1.05 persen, tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 1.49 persen BKKBN, 2012, mengakibatkan angka Pengangguran meningkat 0.53 persen per tahun. Di sisi lain pertumbuhan ekonomi yang positif mampu meningkatkan Daya Beli dengan pertumbuhan per tahun sebesar 0.37 persen, sehingga secara langsung mengurangi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pertanyaan yang belum terjawab dalam penelitian ini adalah mengapa Pengangguran naik tetapi Daya Beli tetap meningkat dan tingkat kemiskinan berkurang.