Blok Tenaga Kerja GAMBARAN UMUM
91
Gambar 31 menunjukkan provinsi yang memiliki kemampuan daya beli tertinggi dan terendah tahun 2008, sedangkan Gambar 32 menunjukan
perkembangan kemampuan daya beli di provinsi tersebut dari tahun 2004 sampai tahun 2008.
Secara grafis kemampuan daya beli mempunyai hubungan kausalitas yang searah dengan pengeluaran rumah tangga per kapita, artinya kenaikan kemampuan
daya beli sejalan dengan kenaikan pengeluaran rumah tangga per kapita. Sebaliknya kemampuan daya beli mempunyai arah yang berlawanan dengan
pengangguran U, sehingga setiap kenaikan pengangguran akan menurunkan kemampuan daya beli.
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2009c diolah.
Gambar 32. Perkembangan Daya Beli Tertinggi dan Terendah Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2008
Pada Gambar 31 menunjukan provinsi dengan daya beli tertinggi adalah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Riau, dan Provinsi Kalimantan
92
Timur. Sedang provinsi dengan daya beli terendah adalah Provinsi Maluku, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papua.
Daya beli mempunyai prilaku yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, baik bagi kelompok provinsi dengan daya beli tertinggi, maupun bagi kelompok
provinsi dengan daya beli terendah. Jika prilaku komponen daya beli ini dibandingkan dengan prilaku sub komponen rata-rata lama sekolah dan sub
komponen angka melek huruf, serta komponen angka harapan hidup yang semuanya mempunyai tren sudah melandai, maka upaya menaikkan indeks
pembangunan manusia yang paling realistis dalam jangka pendek adalah melalui peningkatan daya beli. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi untuk
menghasilkan pertumbuhan dan pemerataan perekonomian adalah titik bermula dari upaya peningkatan indeks pembangunan manusia secara merata di seluruh
Indonesia.