126
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita yang meningkat akan meningkatkan pula Rata-rata Lama Sekolah.
Angka Putus Sekolah Dasar APSD
t
juga berpengaruh nyata pada taraf α
5 persen terhadap Rata-rata Lama Sekolah dengan nilai dugaan parameter -0.08232. Jika Angka Putus Sekolah Dasar meningkat sebesar 1 persen maka
Rata-rata Lama Sekolah menurun sebesar 0.08232 tahun. Kenaikan Angka Putus Sekolah Dasar menyebabkan Rata-rata Lama Sekolah menurun,.
Elastisitas Belanja Sektor Pendidikan, elastisitas Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita, dan elastisitas Angka Putus Sekolah Dasar berturut-
turut sebesar 0.01 dan 0.13 serta -0.01 menunjukkan bahwa perubahan nilai ketiga variabel ini tidak responsif terhadap perubahan variabel Rata-rata Lama Sekolah.
4. Daya Beli
Dugaan parameter persamaan Daya Beli PPP
t
memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 94.11 persen. Hal ini berarti variasi dari dua variabel
penjelasnya, yaitu Pengangguran U
t
dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita KRTCAP
t
, dapat menjelaskan 94.11 persen fluktuasi variabel Daya Beli. Tabel 28 menjelaskan rincian nilai dugaan parameternya.
Tabel 28. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Daya Beli Tahun 2004-2008
Variabel Dugaan
Parameter Prob
[t] Elastisitas
PPP
t
Daya Beli
Intercep 519.7975
Pengangguran U
t
-0.00002 0.0229
A -0.01
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita KRTCAP
t
0.017271 0.0001 A
0.09 F-Hitung = 60.41 Prob F = 0.0001; R
2
= 0.9411
127
Pengangguran merupakan faktor yan g berpengaruh nyata pada taraf α 5
persen terhadap variabel Daya Beli dengan nilai dugaan parameter -0.00002. Artinya jika Pengangguran naik 1 orang, maka secara rata-rata Daya Beli akan
menurun sebesar Rp. -0.02. Atau jika Pengangguran meningkat 1 000 orang maka rata-rata Daya Beli turun Rp. 20.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita berpengaruh nyata pada taraf
α 5 persen terhadap Daya Beli dengan nilai dugaan parameter 0.0173. Jika Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita meningkat sebesar Rp. 1 000
maka angka Daya Beli akan meningkat sebesar Rp. 0.0173, atau jika pengeluaran rumah tangga per kapita meningkat sebesar Rp. 1 juta maka Daya Beli akan
meningkat sebesar Rp. 17.3. Elastisitas belanja Pengangguran dan elastisitas Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga per Kapita berturut-turut sebesar -0,01 dan 0,09 menunjukkan bahwa perubahan nilai kedua variabel ini tidak responsif terhadap perubahan
variabel rata-rata Daya Beli.
5. Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota
Dugaan parameter Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota TKDK
t
memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 99.06 persen. Hal ini berarti variabel Daya Beli dapat menjelaskan 99.06 persen fluktuasi variabel Tingkat
Kemiskinan Desa dan Kota. Hasil estimasi selengkapnya pada Tabel 29. Daya Beli merupakan faktor yang berpengaruh nyata pada taraf
α 5 persen terhadap variabel Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota dengan nilai dugaan
parameter -0.1218. Artinya jika Daya Beli per kapita naik Rp. 1 000 Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota turun 0.1218 persen. Atau jika Daya Beli per kapita
128
meningkat Rp. 100 ribu maka Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota turun 12.18 persen.
Tabel 29. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota Tahun 2004-2008
Variabel Dugaan
Parameter Prob
[t] Elastisitas
TKDK
t
Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota Intercep
111.7009 Daya Beli PPP
t
-0.12184 0.0001
A -4.11
F-Hitung = 230.91 Prob F = 0.0001; R
2
= 0.9906
Elastisitas Daya Beli terhadap Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota adalah sebesar -4.11 menunjukkan bahwa perubahan kemiskinan desa dan kota responsif
terhadap perubahan Daya Beli.