Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi dengan Indeks Pembangunan Manusia

39 pertemuan Y 1 dan r 1 adalah posisi kondisi perekonomian awal dititik IS. Ketika suku bunga naik dari r 1 ke r 2 , maka investasi turun dari I 1 ke I 2 , dan PE geser ke bawah, yang berpotongan dengan AE di titi E 2 , Y 2 , dimana E 2 E 1 dan Y 2 Y 1 . Titik yang terbentuk oleh kombinasi Y 2 , r 2 merupakan titik ke dua dari IS, atau posisi perekonomian kedua. Ketika dua titik r 1 , Y 1 , dan r 2 , Y 2 dihubungkan, maka garis yang terbentuk adalah garis IS membentuk kurva IS. Saat terjadi keseimbangan pasar uang, disebut kondisi perekonomian 1, terbentuk oleh kombinasi suku bunga r 1 dan tingkat-tingkat output Y 1 , yaitu ketika permintaan uang MD sama dengan persediaan uang MS = MP. Kurva Liquidity Preference Money Supply atau LM digambarkan pada Gambar 7. Sumber: Dornbusch, 2004 dimodifikasi. Keterangan: Jika MD dipengaruhi oleh r dan Y, maka peningkatan Y dari Y 1 ke Y 2 akan menyebabkan peningkatan r. Oleh sebab itu kurva LM menggambarkan peningkatan r yang disebabkan oleh peningkatan Y. Gambar 7. Kurva Liquidity Preference Money Supply Lr 1 , Y 1 Lr 2 , Y 2 MS MP r 2 r 1 r MP LM Y 1 r 2 r 1 r Y Y 2 40 Proses terbentuknya kurva LM dimulai dari keseimbangan penawaran uang dengan permintaan uang, yaitu ketika penawaran uang riil M 1 P 1 sama dengan L r 1 ,Y 1 , titik yang terbentuk oleh pertemuan MP 1 dengan Lr 1 ,Y 1 adalah titik awal kurva LM, yang juga menggambarkan kondisi perekonomian awal. Ketika pendapatan meningkat dari Y 1 ke Y 2 , maka Lr 2 , Y 2 geser ke atas karena penawaran uang MP 1 tetap, mengakibatkan suku bunga meningkat dari r 1 ke r 2 . Titik yang terbentuk oleh kombinasi Y 2 , r 2 merupakan titik ke dua dari LM, atau posisi perekonomian kedua. Ketika dua titik r 1 , Y 1 dan titik r 2 , Y 2 dihubungkan, maka garis yang terbentuk adalah garis LM membentuk kurva LM. Sesuai dengan proses pembentukan kurva IS dan LM pada Gambar 6 dan Gambar 7 di atas, maka diasumsikan pertemuan kurva IS dan LM berada pada titik P 1 , Y e1 . Lalu, di asumsikan pula bahwa kurva IS tidak berubah karena tidak sensitif terhadap perubahan harga, dan jumlah uang nominal M dianggap tetap, maka penurunan harga akan menggeser kurva penawaran uang ke kanan. Mengingat penawaran agregat dan suku bunga tetap, karena kurva IS dipertahankan tetap, maka kurva LM bergeser ke kanan, sehingga memotong kurva IS di titik P 2 , Y e2 . Selanjutnya titik Y e1 , P 1 dihubungkan dengan titik Y e2 , P 2 akan membentuk kurva permintaan agregat AD, sebagaimana Gambar 8. Dengan demikian, maka kurva AD adalah kombinasi-kombinasi tingkat harga dan tingkat-tingkat outputpendapatan yang terbentuk oleh kombinasi titik keseimbangan kurva IS-LM saat kurva IS dipertahankan dan jumlah persediaan uang nominal tetap tetapi harga berubah Dornbusch, 2004. 41 Sumber: Dornbusch, 2004 dimodifikasi. Gambar 8. Kurva Permintaan Agregat 3.1.1. Dampak Kebijakan Fiskal Pada Permintaan Agregat Dengan memperhatikan hubungan kurva IS-LM dan kurva AD di atas, maka intervensi terhadap pasar barang yang disebut kebijakan fiskal, dan intervensi pasar uang, yang disebut kebijakan moneter, akan mempengaruhi perekonomian. Kebijakan fiskal mempengaruhi perekonomian melalui peningkatan belanja Pemerintah dan tingkat pajak. Pengaruhnya dapat ditelusuri ulang pada Gambar 6, 7, dan 8. Adapun besaran pengaruh kebijakan fiskal terhadap perekonomian pendapatan dan suku bunga melalui perubahan kurva IS dapat dihitung dari persamaan berikut ini Dornbusch, 2004: Y = α G Ã-bi ; α G = 1{1-c1-t} .......................................................... 1 dimana: Y : Pendapatan. α G : Koefisien atau parameter variabel. Ã : Variabel eksogen.