120
Infrastruktur, dapat menjelaskan 99.21 persen fluktuasi variabel Tenaga Kerja Sektor Bangunan dan Infrastruktur. Hasil dugaan parameter persamaan Tenaga
Kerja Sektor Bangunan dan Infrastruktur adalah sebagaimana Tabel 23.
Tabel 23. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Tenaga Kerja Sektor
Bangunan dan Infrastruktur Tahun 2004-2008
Variabel Dugaan
Parameter Prob
[t] Elastisitas
TKSB
t
Tenaga Kerja Sektor Bangunan dan Infrastruktur
Intercep -20
827.4 Rasio Total Produksi Sektor Bangunan
dan Infrastruktur RTQSB
t
781 324.4 0.1556 D
0.32 F-Hitung = 511.99 Prob F = 0.0001; R
2
= 0.9921
Rasio Total Produksi Sektor Bangunan dan Infrastruktur terhadap produk domestik bruto sektoral TQSB
t
PDRBSEC
t
merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap Tenaga Kerja Sektor Bangunan dan Infrastruktur dengan nilai
dugaan parameter 781 324.4. Artinya jika rasio Total Produksi Sektor Bangunan dan Infrastruktur meningkat dalam bilangan 1, maka Tenaga Kerja Sektor
Bangunan dan Infrastruktur akan meningkat 781 324.4 orang. Peningkatan rasio Total Produksi Sektor Bangunan dan Infrastruktur di
suatu provinsi akan meningkatkan Tenaga Kerja Sektor Bangunan dan Infrastruktur provinsi bersangkutan. Namun, rasio Total Produksi Sektor
Bangunan dan Infrastruktur ini hanya memiliki elastisitas 0.32, atau perubahannya tidak responsif terhadap perubahan Tenaga Kerja Sektor Bangunan
dan Infrastruktur.
3. Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain
Dugaan parameter persamaan Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain TKKSL
t
memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 99.81 persen. Hal ini berarti
121
variabel penjelasnya, yaitu Total Produksi Sektor Lain-Lain dapat menjelaskan 99.81 persen fluktuasi variabel Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain. Hasil dugaan
parameter persamaan Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain sebagaimana Tabel 24.
Tabel 24. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Tenaga Kerja Sektor Lain- Lain Tahun 2004-2008
Variabel Dugaan
Parameter Prob
[t] Elastisitas
TKKSL
t
Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain Intercep
-196 373
Total Produksi Sektor Lain-Lain TQSLL
t
0.028022 0.0001 A
0.56 F-Hitung = 675.91 Prob F = 0.0001; R
2
= 0.9981
Total Produksi Sektor Lain-Lain merupakan faktor yang berpengaruh nyata pada tingkat
α = 5 persen terhadap Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain dengan nilai dugaan parameter 0.028022. Artinya jika Total Produksi Sektor Lain-Lain
meningkat Rp. 1 triliyun, maka Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain akan meningkat 28 022 orang.
Peningkatan Total Produksi Sektor Lain-Lain di suatu provinsi akan meningkatkan Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain provinsi bersangkutan. Namun,
Elastisitas Total Produksi Sektor Lain-Lain hanya 0.56, atau perubahannya tidak responsif terhadap perubahan Tenaga Kerja Sektor Lain-Lain .
6.2.6. Blok Indeks Pembangunan Manusia
Dugaan parameter pada blok Indeks Pembangunan Manusia meliputi persamaan struktural untuk variabel endogen Angka Harapan Hidup AHH
t
, Angka Melek Huruf AMH
t
, Rata-rata Lama Sekolah RLS
t
, Daya Beli PPP
t
, dan Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota TKDK
t
. Persamaan identitas dalam blok ini, yaitu Indeks Hidup Panjang IHP
t
, Indeks Pendidikan IP
t
, Indeks
122
Hidup Layak IHL
t
, dan Indeks Pembangunan Manusia IPM
t
, tidak dicari dugaan parameternya.
1. Angka Harapan Hidup
Dugaan parameter persamaan Angka Harapan Hidup memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 98.51 persen. Hal ini berarti variasi dari dua
variabel penjelasnya, yaitu Belanja Sektor Kesehatan dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita, dapat menjelaskan 98.51 persen fluktuasi variabel
Angka Harapan Hidup. Hasil estimasi selengkapnya sebagaimana Tabel 25.
Tabel 25. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Angka Harapan Hidup
Tahun 2004-2008
Variabel Dugaan
Parameter Prob
[t] Elastisitas
AHH
t
Angka Harapan Hidup Intercep
61.44018 Belanja Sektor Kesehatan BSK
t
1.228E-6 0.0121
A 0.01
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita KRTCAP
t
0.001325 0.0001 A 0.06
F-Hitung = 241.18 Prob F = 0.0001; R
2
= 0.9851
Belanja Sektor Kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh nyata pada taraf
α 5 persen terhadap variabel Angka Harapan Hidup dengan nilai dugaan parameter 1.228E-6. Artinya jika Belanja Sektor Kesehatan naik Rp. 1 juta maka
Angka Harapan Hidup akan meningkat 1.228E-6 tahun, atau jika Belanja Sektor Pendidikan meningkat Rp. 1 triliun maka Angka Harapan Hidup akan meningkat
1.23 tahun. Kenaikan pada Belanja Sektor Kesehatan di suatu provinsi akan menaikkan Angka Harapan Hidup provinsi yang bersangkutan.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita berpengaruh nyata pada taraf
α 5 persen terhadap Angka Harapan Hidup dengan nilai dugaan parameter 0.001325. Jika Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita meningkat