102
1. Belanja Sektor Pendidikan
Dugaan parameter persamaan Belanja Sektor Pendidikan BSP
t
memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 98.38 persen. Hal ini berarti variasi dari dua variabel penjelasnya, yaitu Pendapatan PAT
t
dan Pegawai Negeri Sipil PNS
t
dapat menjelaskan 98.38 persen fluktuasi variabel Belanja Sektor Pendidikan. Variabel endogen di dalam persamaan Belanja Sektor
Pendidikan dipengaruhi secara nyata oleh variabel Pendapatan Daerah dan variabel jumlah Pegawai Negeri Sipil masing masing pada taraf nyata
α 5 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Belanja Sektor Pendidikan Tahun 2004-2008
Variabel Dugaan Parameter
Prob [t]
Elastisitas
BSP
t
Belanja Sektor
Pendidikan Intercep
-1 318
667 Pendapatan
Daerah PAT
t
0.180641 0.0001
A 0.72
Pegawai Negeri Sipil PNS
t
14.67299 0.0001
A 1.65
F-Hitung = 9.4 Prob F = 0.0001; R
2
= 0.9838
Pendapatan Daerah merupakan faktor yang berpengaruh nyata pada taraf α
5 persen terhadap Belanja Sektor Pendidikan dengan nilai dugaan parameter 0.180641. Artinya jika Pendapatan Daerah naik Rp. 1 juta 100 persen maka
Belanja Sektor Pendidikan akan meningkat Rp. 0.1806 juta 18.06 persen. Kenaikan pada Pendapatan Daerah di suatu provinsi akan berpotensi menaikkan
Belanja Daerah dan Belanja Sektor Pendidikan di provinsi yang bersangkutan. Variabel Pegawai Negeri Sipil juga berpengaruh nyata pada taraf
α 5 persen terhadap Belanja Sektor Pendidikan dengan nilai dugaan parameter
14.67299. Jika peubah Pegawai Negeri Sipil meningkat sebanyak 1 000 orang
103
maka Belanja Sektor Pendidikan akan meningkat sebesar Rp. 14.68 juta per tahun. Kenaikan variabel Pegawai Negeri Sipil menyebabkan Belanja Sektor Pendidikan
meningkat, sehingga provinsi dengan variabel Pegawai Negeri Sipil yang meningkat akan meningkatkan pula alokasi Belanja Sektor Pendidikan.
Elastisitas Pendapatan Daerah dan elastisitas variabel Pegawai Negeri Sipil berturut-turut sebesar 0.72 dan 1.65, menunjukkan bahwa Belanja Sektor
Pendidikan tidak responsif terhadap perubahan Pendapatan Daerah, tetapi responsif terhadap perubahan variabel Pegawai Negeri Sipil.
2. Belanja Sektor Kesehatan
Dugaan parameter persamaan Belanja Sektor Kesehatan BSK
t
memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 97.99 persen. Hal ini berarti variasi dari dua variabel bebasnya, yaitu Pendapatan Daerah PAT
t
dan jumlah Pegawai Negeri Sipil PNS
t
, dapat menjelaskan 97.99 persen fluktuasi variabel Belanja Sektor Kesehatan. Variabel endogen persamaan Belanja Sektor Kesehatan
dipengaruhi secara nyata oleh variabel Pendapatan Daerah dan Pegawai Negeri Sipil masing masing pada taraf nyata
α 5 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Belanja Sektor Kesehatan Tahun 2004-2008
Variabel Dugaan Parameter
Prob [t]
Elastisitas
BSK
t
Belanja Sektor
Kesehatan Intercep
-221 187
Pendapatan Daerah
PAT
t
0.068016 0.0001
A 0.83
Pegawai Negeri Sipil PNS
t
3.7340 0.0001
A 1.27
F-Hitung = 9.67 Prob F = 0.0001; R
2
= 0.9799
104
Pendapatan Daerah merupakan faktor yang berpengaruh nyata pada taraf α
5 persen terhadap Belanja Sektor Kesehatan dengan nilai dugaan parameter 0.0680. Artinya jika Pendapatan Daerah naik Rp. 1 juta 100 persen maka
Belanja Sektor Kesehatan akan meningkat Rp. 0.068 juta 6.8 persen. Kenaikan pada Pendapatan Daerah di suatu provinsi akan menaikkan Belanja Sektor
Kesehatan provinsi yang bersangkutan. Variabel Pegawai Negeri Sipil juga berpengaruh nyata pada taraf
α 5 persen terhadap Belanja Sektor Kesehatan dengan nilai dugaan paremeter 3.7340.
Jika Pegawai Negeri Sipil lebih banyak sebesar 1 orang maka Belanja Sektor Kesehatan akan meningkat sebesar Rp. 3.73 juta per tahun. Kenaikan variabel
Pegawai Negeri Sipil menyebabkan Belanja Sektor Kesehatan meningkat sehingga provinsi dengan Pegawai Negeri Sipil yang meningkat akan
meningkatkan pula alokasi Belanja Sektor Kesehatan. Elastisitas Pendapatan Daerah dan elastisitas variabel Pegawai Negeri Sipil
berturut-turut sebesar 0.83 dan 1.27 menunjukkan bahwa Belanja Sektor Kesehatan tidak responsif terhadap perubahan Pendapatan Daerah, tetapi responsif
terhadap perubahan variabel Pegawai Negeri Sipil.
3. Belanja Pemerintah Sektor Pertanian
Dugaan parameter persamaan Belanja Pemerintah Sektor Pertanian GPST
t
memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 86.92 persen. Hal ini berarti variasi variabel penjelasnya, yaitu Pendapatan PAT
t
, mampu menjelaskan 86.92 persen fluktuasi variabel Belanja Pemerintah Sektor Pertanian. Variabel endogen
Belanja Pemerintah Sektor Pertanian dipengaruhi secara nyata oleh variabel