76
c. Keterampilan Prediksi
Keterampilan memprediksi yang ditunjukan siswa jarang terlihat, hal tersebut dikarenakan  guru  sendiri  belum  merencanakan  untuk  melatihkan  keterampilan
memprediksi.  Siswa  juga  belum  mengetahui  betul  memprediksi  itu  seperti  apa. Namun  berdasarkan  pengamatan,  guru  sempat  memberikan  arahan  siswa  untuk
melakukan  prediksi  pada  beberapa  pembelajaran.  Keterampilan  memprediksi tersebut hanya dikembangkan guru saat diskusi bersama siswa.
1 Menggunakan pola menghubungkan pola-pola yang ada.
Siswa menggunakan atau menghubungkan pola dalam kegiatan memprediksi. Pola tersebut terlihat dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan pada dua kali
pembelajaran  yaitu  pada  materi  listrik  dan  magnet.  Kegiatan  tersebut  ditunjukan siswa dalam mengamati lampu yang menyala ketika saklar dihidupkan. Setelah itu
siswa  mengamati  bahwa  potongan  kertas  menempel  pada  penggaris  plastik  yang sudah  digosokkan  dirambut.  Pada  pembelajaran  selanjutnya,  siswa  mengamati
benda-benda  yang  dapat  dan  tidak  dapat  ditarik  oleh  magnet.  Untuk  materi  lain, siswa tidak menunjukkan kegiatan dalam menggunakan atau menghubungkan pola
berdasarkan percobaan atau pengamatan yang telah dilakukan.
2 Memperkirakan peristiwa yang akan terjadi.
Siswa  mampu  memperkirakan  peristiwa  yang  akan  terjadi  setelah  siswa melakukan percobaan. Kegiatan tersebut ditunjukkan ketika guru menanyakan apa
yang  terjadi  apabila  saklar  kipas  angin  dihidupkan.  Selanjutnya  siswa  menjawab bahwa kipas akan bergerak bila saklar dihidupkan. Guru juga menanyakan jika kain
ditempelkan pada penggaris plastik yang digosokkan pada rambut akan menempel
77 atau tidak. Siswa pun menjawab kain akan menempel pada penggaris. Selain itu,
pada materi magnet guru menanyakan apakah uang logam dapat ditarik oleh magnet atau tidak. Kelompok Nanda dan  Faiq  menjawab bahwa uang logam  tidak dapat
ditarik  oleh  magnet  sedangkan  kelompok  lain  ada  yang  menjawab  bahwa  uang logam dapat ditarik oleh magnet.
Dalam  kemampuan  prediksi  yang  sudah  dilatihkan  guru,  siswa  mampu menggunakan pola menghubungkan pola-pola dan memperkirakan peristiwa yang
akan  terjadi.  Namun  keterampilan  tersebut  jarang  muncul  karena  guru  jarang melatihkanya.  Selama  dilakukan  pengamatan,  kegiatan  tersebut  hanya  muncul
dalam dua kali pembelajaran. Hal tersebut karena guru jarang melatihkannya dan lupa untuk melatihkannya. Adapun pada indikator memperkirakan peristiwa yang
akan terjadi, siswa menunjukkan saat tanya jawab secara klasikal bersama guru. Tabel 11. Keterampilan Prediksi
Indikator Hasil
Menggunakan pola
menghubungkan pola-pola
yang ada
Siswa menggunakan atau menghubungkan pola ditunjukan hanya pada  dua  kali  pembelajaran  yaitu  melalui  kegiatan  siswa  dalam
mengamati  lampu  yang  menyala  setelah  saklar  dihidupkan  dan tidak  menyala  apabila  dimatikan.  Setelah  itu  siswa  mengamati
potongan  kertas  menempel  pada  penggaris  plastik  yang  sudah digosokkan dirambut. Pada materi kemagnetan, siswa mengamati
benda-benda yang dapat ditarik dan tidak dapat ditarik oleh magnet.
Memperkirakan peristiwa
yang akan terjadi.
Berdasarkan  pola,  siswa  mampu  memperkirakan  peristiwa  yang akan  terjadi.  Hal  tersebut  dilakukan  dengan  tanya  jawab  secara
klasikal.  Siswa  mampu  memperkirakan  bahwa  kipas  angin  akan bergerak  ketika  saklar  dihidupkan  setelah  guru  menanyakan  apa
yang  terjadi  apabila  kipas  angin  dihidupkan.  Siswa  juga memperkirakan  kain  juga  akan  menempel  pada  penggaris  plastik
yang digosokkan pada rambut. Selain itu, guru menanyakan apakah uang  logam  dapat  ditarik  oleh  magnet  atau  tidak  kemudian
kelompok  Nanda  dan  Faiq  menjawab  bahwa  uang  logam  tidak dapat  ditarik  oleh  magnet  sedangkan  kelompok  lain  ada  yang
menjawab bahwa uang logam dapat ditarik oleh magnet.
78
d. Keterampilan Inferensi