Keterampilan Inferensi Evaluasi Keterampilan Proses IPA Dasar yang Ditunjukkan Siswa.

78

d. Keterampilan Inferensi

Aktivitas dalam membuat kesimpulan merupakan hal yang dirasa cukup sulit oleh siswa. Siswa mengungkapkan bahwa dalam membuat kesimpulan beradasrakan percobaan atau pengamatan masih sulit. Hanya beberapa siswa yang mampu, namun sebagian besar siswa masih kesulitan. Kadang siswa masih kebingungan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh guru, bahwa kegiatan menyimpulkan siswa masih belum bisa dan masih perlu bimbingan. Guru masih perlu memancing dengan pertanyaan terkait untuk melatih siswa dalam menyimpulkan. Siswa masih kesulitan mengubungkan antaran percobaan atau pengamatan yang dilakukan dengan tujuan pembelajaran. Adapun keterampilan menginferensi dipaparkan peneliti sebagai berikut: 1 Membuat kesimpulan sementara berdasarkan pengamatan. Dalam membuat kesimpulan sementara, ada siswa yang memberikan jawaban kalau lampu bisa menyala karena saklar dihidupkan. Kemudian guru meminta kepada kelompok lain dan mampu menyimpulkan bahwa lampu bisa menyala karena ada aliran listrik. Selain itu, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan bahwa kertas bisa menempel pada penggaris plastik dikarenakan penggaris plastik yang telah digosokkan pada rambut memiliki muatan listrik positif. Guru juga memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa untuk menjawab magnet dapat menarik benda yang seperti apa. Kemudian siswa dapat menyimpulkan bahwa magnet dapat menarik benda yang terbuat dari besi. Selain itu, Muis juga menjelaskan bahwa magnet suatu benda yang dapat menarik. Kemudian Ragil menjelaskan bahwa magnet adalah benda yang dapat tarik menarik. 79 Ketika menyimpulkan untuk mencari perbedaan gaya dan gerak berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dengan pertanyaan-pertanyaan pancingan Faiq, Dela, dan Ragil memberikan kesimpulan kurang lengkap. Kemudian Kayla mampu menyimpulkan dengan baik dan kemudian diperjelas oleh guru bahwa gerak adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan perpindahan posisi atau tempat suatu benda. Sedangkan gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan benda bergerak bisa pindah tempat atau bisa berubah bentuknya. Pada materi selanjutnya, guru memancing-mancing dengan mengaitkan kegiatan yang telah dilakukan. “Ketika mendorong sendiri bagaimana, mendorong bersama bagaimana lalu pergerakannya” tanya guru. Ragil kemudian menyampaikan kesimpulan bahwa ketika meja di dorong sendiri terasa berat dan pergerakan meja lambat sedangkan meja yang di dorong berdua terasa ringan dan pergerakan cepat. Selain itu, siswa diminta untuk menyimpulkan mengenai gaya berdasarkan pada percobaan bola yang ditendang dan ditahan. Guru kemudian mempraktekan kembali didepan kelas dan memancing denga n memberikan klu “gaya dapat…..”. Delia dapat menjawab dengan benar setelah ditunjuk guru yaitu menjawab bahwa gaya dapat menggerakkan benda dan menghentikan benda. Selanjutnya siswa juga diminta untuk menyimpulkan kegiatan percobaan menggunakan mobil-mobilan yang ditarik dengan cepat kemudian dibelokkan. Sebagian besar siswa tidak merespon kesempatan yang diberikan guru untuk memberikan kesimpulan. Kemudian guru mempraktekan lagi percobaan yang sudah siswa lakukan dengan menarik mobil-mobilan didepan kelas. Guru memberikan kesempatan lagi kepada 80 siswa sambil menjelaskan apa yang telah di praktekkan. Dela mengajukan diri dan menjawab gerak dapat merubah benda. Karena tidak ada yang menyampaikan kesimpulan lebih lengkap, guru kemudian menambahkan bahwa gaya dapat mempercepat gerak benda. Secara garis besar, siswa sudah mampu membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan atau percobaan yang telah dilakukan. Namun, dalam membuat kesimpulan, siswa masih perlu bimbingan dan arahan karena terlihat masih kebingungan. Siswa masih harus dipancing dengan pertanyaan terkait percobaan yang telah dilakukan. 2 Mengaitkan informasi yang diperoleh pada pengalaman terdahulu. Siswa membuat kesimpulan dengan mengaitkan informasi yang diperoleh pada pengalaman terdahulu. Hal tersebut terlihat ketika siswa diminta untuk membuat kesimpulan, siswa baru bisa setelah diberi pancingan oleh guru. Pancingan berupa pertanyaan atau penjelasan berdasarkan pengalaman siswa. Siswa mampu merespon pertanyaan atau pancingan yang guru berikan. Faiq menanggapi penjelasan guru dengan menyampaikan bahwa saat ini jaman semakin canggih semua serba sekaligus ketika guru menjelaskan bahwa sekarang nasi tidak hanya dihangatkan saja melainkan bisa dinanak menggunakan rice cooker, sedangkan pada jaman dahulu tidak bisa karena alat belum secanggih saat ini. Pada materi gaya dan gerak, siswa diminta untuk mencari perbedaannya. Ada siswa yang bertanya gaya itu apa dengan teman sekelompoknya. Kemudia guru meresponya dan memerintahkan untuk mengingat materi gaya saat pembelajaran pada tema sebelumnya. Selain itu pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda guru juga 81 memberikan gambaran bahwa penjaga gawang pada permainan sepak bola menahan bola supaya tidak masuk ke gawang. Melalui tanya jawab dengan pancingan siswa mampu menjawab bahwa bola bisa bergerak karena ada tendangan dan bola bisa berhenti karena ada yang menghentikannya. Untuk indikator membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan muncul dalam setiap pembelajaran. Berbeda dengan indikator mengaitkan informasi yang diperoleh pada pengalaman terdahulu hanya muncul pada beberapa pembelajaran saja dikarenakan guru jarang mengaitkan pada pengalaman yang ada dalam kehidupan sehari-hari siswa. Dalam kegiatan kegiatan inferensi, siswa juga masih membutuhkan bimbingan yaitu berupa pancingan dengan pertanyaan-pertanyaan terkait. Hal tersebut terlihat saat guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan, tidak ada yang merespon. Guru kemudian mengulang percobaan tersebut didepan kelas dan memancing siswa dengan pertanyaan pancingan. Berikut ketercapaian siswa dalam keterampilan inferensi. Tabel 12. Keterampilan Inferensi Indikator Hasil Membuat kesimpulan sementara berdasarkan pengamatan. Dalam kegiatan menyimpulkan, siswa masih perlu bimbingan. Siswa masih perlu diberi arahan dan pancingan dari guru dengan pertanyaan terkait. Contohnya saat siswa diminta menyimpulkan pada percobaan mobil-mobilan yang ditarik dengan cepat kemudian dibelokkan. Tidak ada siswa yang merespon ketika diminta untuk membuat kesimpulan. Guru kemudian mengulang percobaan tersebut didepan kelas dan memancing siswa dengan pertanyaan pancingan. Mengaitkan informasi yang diperoleh pada pengalaman terdahulu. Siswa membuat kesimpulan dengan mengaitkan pengalaman terdahulu melalui pancingan guru berupa pertanyaan atau penjelasan berdasarkan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Contoh penjelasan mengenai alat elektronik yang semakin canggih, penjelasan materi gaya dan gerak pada tema sebelumnya dan gambaran mengenai permainan sepak bola yang menendang dan menghentikan bola. 82 Dari paparan diatas menunjukkan bahwa siswa sudah menunjukkan keterampilan proses IPA dasar yang dilatihkan oleh guru. Siswa telah mampu menunjukkan pencapaiannya dalam setiap indikator pada aspek keterampilan proses IPA dasar, namun masih perlu bimbingan dan arahan dari guru. Adapun keterampilan yang ditunjukkan siswa antara lain observasi, komunikasi, inferensi, dan prediksi. Untuk keterampilan proses IPA dasar klasifikasi dan mengukur, siswa belum menunjukkan dikarenakan terkendala oleh materi yang tidak semua dapat digunakan untuk melatihkan kedua keterampilan tersebut.

4. Faktor Pendukung dalam Menerapkan Keterampilan Proses IPA Dasar.