Pengertian Keterampilan Proses IPA

16 tujuan pembelajaran IPA di SD yaitu : 1 Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan- Nya; 2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ; 3 Menggambarkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; 4 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan; 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam; 6 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang SMP. Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA adalah kegiatan yang dilakukan guru dengan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran melalui proses aktif untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan sikap ilmiah berdasarkan permasalahan yang ada di alam sekitar sehingga siswa mampu memahami konsep IPA dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Keterampilan Proses IPA

1. Pengertian Keterampilan Proses IPA

Menurut Susanto 2013: 168-169 keterampilan proses IPA merupakan keterampilan untuk menggali dan memahami tentang alam yang dilakukan oleh para ilmuan seperti, mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan. Pendapat tersebut sejalan dengan Sapriati 2009: 4 yang 17 menyatakan bahwa keterampilan proses IPA adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA berdasarkan langkah kegiatan untuk menguji suatu hal yang biasa dilakukan oleh para ilmuan pada saat membangun atau membuktikan suatu teori. Keterampilan proses IPA melatih siswa untuk mengembangkan keterampilan dalam memproses pengetahuan, serta menemukan dan mengembangan fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan siswa. Hal tersebut dilakukan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk langsung terlibat dalam aktivitas dan pengalaman ilmiah seperti yang dilakukan oleh para ilmuan Putra, 2013: 56. Siswa dilatih untuk memecahkan masalah sendiri yang sebelumnya akan dihadapkan pada suatu masalah. Siswa dituntut untuk dapat berfikir bagaimana cara mengatasi masalah berdasarkan fakta yang ada. Hal tersebut sesuai dengan Kurikulum 2013 yang dalam pembelajarannya menekankan pada aktivitas siswa. Seperti yang tertulis pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa keterampilan proses IPA merupakan suatu usaha untuk memahami keadaan dengan cara menemukan suatu konsep berdasarkan fakta yang ada. Hal tersebut dilakukan untuk mengembangkan suatu sikap dan nilai dengan melibatkan aktifitas berfikir. 18 Sehingga siswa dapat menemukan suatu kebenaran atau pembuktian tentang gejala alam yang terjadi. Kegiatan tersebut melatih siswa untuk menyelesaikan masalah sendiri yang nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Peran Keterampilan Proses IPA