59 dalam mengidentifikasi benda yang dapat dan tidak dapat ditarik oleh magnet guru
menyediakan magnet berbentuk bola yang diberikan kepada masing-masing kelompok kecil. Guru juga menyediakan magnet batang dan magnet U namun
hanya satu, itupun digunakan guru untuk diperlihatkan kepada siswa saat mempraktikan dalam menentukan kutub magnet dan reaksi antar kutub magnet
yang saling didekatkan. Selain itu pada materi gaya dan gerak, guru dan siswa menggunakan meja yang ada dikelas, menggunakan bola plastik, dan menggunakan
mobil-mobilan sebagai percobaan.
f. Melatihkan keterampilan proses mengamati, mengkomunikasikan,
memprediksi, dan menginferensi.
Pada pembelajaran, guru melatihkan keterampilan proses mengamati, mengkomunikasikan, dan menginferensi. Sedangkan untuk keterampilan
memprediksi jarang dilatihkan, guru hanya mengembangkan dengan tanya jawab
secara klasikal pada beberapa pembelajaran. Kegiatan mengamati lebih dilatihkan
melalui kegiatan membaca bacaan, mengamati gambar, dan melakukan percobaan. Hampir setiap pembelajaran melakukan praktikum. Kegiatan mengkomunikasikan
lebih dilatihkan dengan menjawab pertanyaan berdasarkan percobaan, dan
memprsentasikan hasil diskusi dikelas. Kegiatan menginferensi lebih dilatihkan
dengan menghubungkan percobaan yang telah dilakukan dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan memprediksi dikembangkan guru dengan memperkirakan
peristiwa yang akan terjadi berdasarkan pola yang ada melalui tanya jawab secara klasikal. Namun siswa belum begitu paham dengan keterampilan memprediksi
yang seperti apa karena guru jarang melatihkan.
60 Dalam aspek pengamatan, guru mengarahkan siswa untuk melakukan
pengamatan terhadap objek nyata dan pengamatan terhadap gambar serta bacaan yang terdapat pada buku siswa. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan siswa yang
menjelaskan bahwa siswa selalu diberi kesempatan untuk mengamati. Selain sering mengamati objek nyata, siswa juga diberi kesempatan untuk mengamati gambar
dan informasi yang terdapat dalam bacaan di buku siswa. Dalam pengamatan terhadap objek nyata dilakukan dengan kegiatan praktek atau percobaan yaitu pada
materi listrik, kemagnetan, gaya dan gerak. Pada materi listrik, siswa diberi kesempatan untuk mencoba menyalakan dan mematikan saklar lampu dan
melakukan uji muatan listrik pada penggaris yang digosok pada rambut. Selain itu juga pengamatan terhadap alat-alat elektonik dirumah. Sedangkan pada materi
kemagnetan dilakukan dengan mengidentifikasi benda-benda dapat atau tidak dapat ditarik oleh magnet dengan cara mencoba menempelkan benda-benda tersebut pada
magnet. Selain itu juga mengidentifikasi kutub magnet yaita kutub utara dan selatan serta bagaimana reaksi antar kutub yang saling didekatkan dan pengamatan
terhadap gaya gravitasi yang diparaktekkan guru. Pada materi gaya dan gerak, kegiatan pengamatan dilakukan dengan mendorong dan menarik meja, mendorong
meja sendiri dan berdua, serta menendang bola dan menarik mobil-mobilan.
Pengamatan terhadap gambar, siswa diarahkan untuk mengamati gambar alat-alat elektronik, mengamati gambar magnet yang menarik benda, gambar
mendorong dan menarik meja, gambar siswa mendorong meja sendiri dan berdua, serta gambar menendang bola dan menarik mobil-mobilan. Siswa diarahkan untuk
mengamati gambar dengan tujuan selain untuk membantu mendapatkan informasi
61 juga untuk memberikan gambaran dan mempermudah siswa dalam membayangkan
apa yang sudah atau belum diketahui siswa. Pengamatan terhadap bacaan, biasanya siswa diarahkan untuk membaca langkah kegiatan yang sudah ada dibuku siswa
sebelum melakukan percobaan. Selain itu siswa diminta membaca bacaan
mengenai listrik statis dan dinamis, serta bacaan mengenai gravitasi.
Dalam aspek mengkomunikasikan, siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan baik secara tertulis maupun lisan. Setelah melakukan kegiatan
diskusi, siswa mengkomunikasikan hasil diskusi dikelas. Biasanya siswa mengkomunikasikan laporan dan penugasan seperti menjawab pertanyaan yang ada
pada buku
siswa kemudian
mempresentasikan dikelas.
Kegiatan mengkomunikasikan tersebut tujuannya untuk menyamakan jawaban yang sudah
dikemukakan antar kelompok dan sebagai bahan diskusi kelas. Hal tersebut juga diungkapkan siswa bahwa guru selalu memberikan kesempatan untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompok. Selain itu, guru juga selalu memberikan kesempatan untuk mengemukakan ide, pendapat atau jawaban lain jika ada yang
ingin disampaikan.
Pada materi listrik statis, siswa diminta menuliskan hasil pengamatan dengan menjawab pertanyaan pada LKS yang sudah disediakan guru. Setelah itu siswa
mengkomunikasikan inti dari bacaan yang telah dibaca tentang listrik statis dan listrik dinamis. Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan identifikasi alat-alat
elektronik yang ada dirumah dan sekolah. Siswa mengkomunikasikan dengan menuliskan dalam bentuk tabel dan hasilnya didiskusikan dikelas secara bersama-
sama dengan menuliskan dipapan tulis. Pada materi kemagnetan, siswa
62 mengkomunikasikan hasil pengamatannya dalam mengidentifikasi benda-benda
yang dapat ditarik dan ditolak oleh magnet. Hasil kegiatan mengidentifikasi dibuat dalam bentuk tabel dan setelah itu didiskusikan bersama di kelas dengan
menuliskan dipapan tulis. Selain itu mengkomunikasikan penyebab sifat kemagnetan hilang, sifat magnet, benda apa saja yang menggunakan magnet dan
mengenai gaya gravitasi dengan pancingan dan bimbingan guru. Guru membimbing dan memancing siswa dengan mengaitkan kagiatan pengamatan yang
telah dilakukan.
Sedangkan untuk
materi gaya
dan gerak,
siswa mengkomunikasikan dengan menjawab pertanyaan berdasarkan percobaan
kemudian dipresentasikan di kelas.
Dalam aspek menginferensi, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menginferensi hasil pengamatan dalam praktek yang telah dilakukan. Hal tersebut
juga diungkapkan siswa bahwa setiap melakukan percobaan atau pengamatan, guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan. Guru juga memberi kesempatan
menginferensi dengan memancing dan mengaitkan pengetahuan yang sudah diketahui siswa melalui pertanyaan pancingan. Pada materi listrik, guru meminta
siswa untuk memberikan kesimpulan mengapa lampu bisa menyala dan kipas angin bisa bergerak. Pada materi identifikasi alat-alat elektronik, guru memberikan
gambaran bahwa saat ini perkembangan teknologi semakin canggih, banyak peralatan modern yang lebih canggih daripada jaman dahulu. Selain itu kesimpulan
tentang benda-benda yang dapat ditarik atau tidak dapat ditarik oleh magnet serta kesimpulan tentang apa itu magnet. Untuk materi gaya dan gerak siswa diminta
63 untuk menyimpulkan gaya dan gerak seperti apa, perubahan gerak akbiat gaya, dan
pengaruh gaya terhadap gerak benda.
Dalam aspek memprediksi, guru jarang melatihkan keterampilan memprediksi hanya saja guru mengembangkan dalam beberapa pembelajaran. Guru
melatihkan keterampilan memprediksi hanya sekilas dengan tanya jawab secara klasikal karena dalam RPP guru tidak membuat perencanaan untuk melatihkan
keterampilan memprediksi. Pada materi listrik, sekilas guru melatihkan keterampilan memprediksi melalui pertanyaan terkait tentang apa yang akan terjadi
jika tombol kipas angin dihidupkan. Pada materi kemagnetan, guru melatihkan dengan memberikan pertanyaan tentang uang logam tertarik oleh magnet atau tidak.
Guru juga mengatakan bahwa jarang melatihkan keterampilan memprediksi. Terkadang guru lupa untuk melatihkan keterampilan memprediksi kepada siswa
karena untuk melatihkan keterampilan tersebut tergantung pada materi yang diajarkan. Tidak semua materi dalam pembelajaran dapat digunakan untuk
melatihkan keterampilan memprediksi. Dalam pelaksanaan pembelajaran secara garis besar sudah sesuai dengan
langkah-langkah kegiatan yang terdapat pada RPP. Namun guru belum melatihkan semua keterampilan proses IPA dasar dikarenakan terkendala oleh materi karena
tidak semua materi dapat digunakan untuk melatihkan semua keterampilan proses IPA dasar. Hanya saja, guru menambahkan dengan melatihkan keterampilan
memprediksi. Guru juga belum terlihat mengembangkan LKS dan hanya berpedoman pada buku siswa. Adapun LKS yang disediakan guru merupakan
salinan dari buku siswa. Selain itu guru sudah mengarahkan siswa untuk berperan
64 aktif dalam proses pembelajaran. Namun metode yang digunakan guru belum
mengarahkan agar siswa memiliki percaya diri dalam menyampaikan pendapat secara lisan dan belum megarahkan agar siswa tidak kebingungan dalam membuat
kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Untuk kegiatan review, guru melaksanakan diakhir pembelajaran IPA. Berikut peneliti paparkan
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan guru. Tabel 7. Pelaksanaan dalam Melatihkan Keterampilan Proses IPA Dasar.
Aspek Pelaksanaan Pembelajaran
Memberikan kesempatan untuk
menggunakan keterampilan proses
dalam pembelajaran.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan proses. Guru membimbing dan memberikan arahan
kepada siswa untuk melaksanakan keterampilan mengamati, mengkomunikasikan, dan menginferensi. Untuk kegiatan
memprediksi, guru tidak membuat perencanaan untuk melatihkan karena tergantung materi yang diajarkan. Namun, saat
pembelajaran berlangsung, terkadang guru mengembangkan keterampilan memprediksi kepada siswa dengan tanya secara
klasikal. Contohnya saat pembelajaran pada materi listrik dan magnet.
Memberikan kesempatan untuk
berdiskusi baik
dalam kelompok
kecil maupun
kelompok besar. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
dalam kelompok kecil maupun besar. Sebelum pembelajaran dimulai, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan
anggota 4-5 siswa. Dilanjutkan dengan kegiatan percobaan atau pengamatan dan disusul mengerjakan LKS atau menjawab
pertanyaan berdasarkan percobaan. Setelah itu guru memberikan kesempatan untuk melakukan diskusi dalam kelompok besar
dikelas membahas dan mencocokan hasil diskusi dari masing- masing kelompok. Hal tersebut dilakukan untuk menyamakan
persepsi siswa mengenai hasil diskusi yang telah dilakukan dalam kelompok kecil. Diskusi dalam kelompok besar dilakukan dengan
tanya jawab dan memberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau jawaban masing-masing kelompok.
Menelaah keterampilan proses
yang digunakan
siswa dalam setiap kegiatan.
Guru menelaah keterampilan proses IPA dasar dengan mengamati aktivitas dan kemampuan yang ditunjukkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya guru membuat penilaian akhir berdasarkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan itupun tidak
langsung dibuat. Guru membuat penilaian dengan mengingat- ingat siswa dikarenakan guru sudah mengetahui siapa saja siswa
yang aktif atau tidak dan memiliki keterampilan proses IPA dasar yang baik atau kurang baik berdasarkan kegiatan yang sudah
dilakukan siswa saat pembelajaran. Guru membuat penilaian sesuai dengan instrumen yang ada dibuku guru.
65 Tabel 8. Pelaksanaan dalam Melatihkan Keterampilan Proses IPA Dasar.
Aspek Pelaksanaan Pembelajaran
Mendorong adanya
review bersama siswa untuk menyamakan
persepsi dalam Guru melakukan review setelah diskusi dalam kelompok besar.
Guru mengulas materi yang baru saja dibahas secara garis besar dengan tanya jawab secara klasikal. Sebelum guru melanjutkan
materi berikutnya atau mengakhiri meteri
memahami konsep. tersebut, guru membuka kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum dipahami. Selain itu, guru kadang memberikan PR dan juga memberikan gambaran mengenai
kelanjutan materi yang akan disampaikan pada hari selanjutnya.
Menggunakan metode pembelajaran
dengan memanfaatkan
alat dan
media pembelajaran.
Guru menggunakan metode diskusi dengan membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk melaksanakan kegiatan
percobaan atau pengamatan menggunakan alat dan media pembelajaran yang sudah dipersiapkan sesuai dengan materi
yang dipelajari kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan LKS dan menjawab pertanyaan berdasarkan percobaan atau
pengamatan yang telah dilakukan. Guru mengusahakan untuk menggunakan alat dan media dalam pembelajaran karena
memudahkan guru dalam memahamkan konsep pembelajaran. Siswa lebih tertarik karena ada barang konkret sehingga siswa
bisa melihat dan bisa menggunakannya secara langsung sehingga antusias siswa dalam kegiatan praktek tinggi.
Melatihkan keterampilan proses
mengamati, mengkomunikasikan,
memprediksi,
dan menginferensi.
Kegiatan mengamati lebih dilatihkan melalui kegiatan membaca bacaan, mengamati gambar, dan melakukan percobaan.
Kegiatan mengkomunikasikan lebih dilatihkan dengan menjawab
pertanyaan berdasarkan
percobaan, dan
memprsentasikan hasil diskusi kelompok kecil di kelas. Kegiatan menginferensi lebih dilatihkan untuk membuat
kesimpulan berdasarkan percobaan atau pengamatan, siswa juga dibimbing untuk menghubungkan percobaan atau pengamatan
dengan tujuan pembelajaran dan mengaitkan pengetahuan yang sudah dimiliki melalui pertanyaan pancingan. Kegiatan
memprediksi dikembangkan guru dengan memperkirakan peristiwa yang akan terjadi berdasarkan pola yang ada melalui
tanya jawab secara klasikal.
3. Evaluasi Keterampilan Proses IPA Dasar yang Ditunjukkan Siswa.