84
d Segi Materi
Sebagian besar, materi IPA melakukan kegiatan praktikum, banyak kegiatan yang  menuntut  siswa  aktif  dan  terampil.  Terutama  dalam  pembelajaran  tematik
pada  kurikulum  2013  ini  menekankan  pada  aktivitas  siswa.  Jadi  yang  dilatihkan dalam  pembelajaran  tidak  hanya  aspek  kognitif  saja  namun  juga  sikap  dan
keterampilan.  Hal  tersebut  memudahkan  guru  dalam  melatihkan  keterampilan proses karena dalam buku sudah ada pedoman pelaksanaannya.
5. Faktor Penghambat dalam Menerapkan Keterampilan Proses IPA Dasar.
Selain  faktor  pendukung,  tentunya  dalam  melatihkan  keterampilan  proses IPA  dasar  siswa  juga  terdapat  faktor  penghambat.  Adapun  faktor-faktor  yang
menghambat dalam menerapkan keterampilan proses IPA dasar antara lain:
a Segi Siswa
Ketika  pembelajaran  dalam  kelompok,  siswa  kebanyakan  mengandalkan temannya saat kegiatan mengkomunikasikan terutama dalam menyampaikan hasil
diskusi secara lisan. Kepercayaan diri dari siswa yang kurang, membuat siswa tidak berani mengajukan diri untuk mengemukakan ide atau pun pendapatnya sendiri saat
melakukan diskusi dalam kelompok besar, hanya sebagian kecil siswa yang berani mengajukan  diri.  Hal  tersebut  menghambat  guru  dalam  melatihkan  keterampilan
proses IPA dasar terutama pada keterampilan mengkomunikasikan.
b Segi Guru
Dalam  melatihkan  keterampilan  proses  IPA  dasar,  guru  masih  mengalami kesulitan. Hal tersebut dirasakan karena guru memiliki latar belakang Pendidikan
Geografi,  sehingga  kemampuan  dalam  IPA  masih  terbatas.  Selain  itu  guru  juga
85 belum mengembangkan keterampilan proses IPA dasar yang lain selain yang sudah
ada dalam perencanaan pada buku pegangan guru disetiap pembelajarannya. Guru juga  jarang  mengikuti  pelatihan  mengenai  pembelajaran  IPA.  Guru  hanya
memperoleh pengetahuan mengenai pembelajaran IPA dari guru lain yang menjadi wakil dari sekolah dalam kegiatan pelatihan.
c Segi Media Pembelajaran
Sebenarnya sekolah mempunyai alat dan media yang cukup lengkap. Namun karena  penyimpanannya  yang  tidak  teratur,  menyebabkan  alat  atau  media  sulit
ditemukan saat dibutuhkan segera untuk digunakan dalam pembelajaran. Dengan begitu,  guru  harus  berpikir  ulang  untuk  mempersiapkan  pembelajaran  dengan
mencari alternantif alat dan media pembelajaran lain dalam mengajar. Selain itu, kurangnya  jumlah  alat  dan  media  pembelajaran,  tiap  kelompok  harus  bergantian
agar semua bisa terlibat dalam penggunaan alat dan media pembelajaran tersebut saat proses pembelajaran berlangsung.
d Segi Materi
Tidak semua materi dapat digunakan untuk melatihkan keterampilan proses IPA  dasar  kepada  siswa.  Oleh  karena  itu  guru  jarang  melatihkan  semua
keterampilan  proses  IPA  dasar  kepada  siswa.  Hanya  beberapa  yang  sering dilatihkan guru yaitu mengamati, mengkomunikasikan, dan menginferensi. Untuk
keterampilan memprediksi guru belum merencanakan atau bahkan guru lupa untuk melatihkan.
86
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  pembelajaran  khususnya  pada  materi IPA  sudah  menerapkan  keterampilan  proses  IPA  dasar  dalam  pembelajaran
tematik-terpadu pada siswa di kelas IV B SD Negeri Percobaan 4 Wates. Walaupun tidak  semua  keterampilan  proses  IPA  dasar  dilatihkan,  namun  guru  sudah
berusahan  untuk  merancang  dan  melaksanakan  pembelajaran  dalam  melatihkan keterampilan proses IPA dasar kepada siswa.
Pada pelaksanaan pembelajaran IPA dalam melatihkan keterampilan proses IPA dasar kepada siswa, guru lebih menekankan pada aktivitas siswa. Hal tersebut
sejalan dengan Bundu 32: 2006 yang menyatakan bahwa guru melibatkan siswa dalam  pembelajaran  yang  aktif  dengan  berbagai  pengalaman  untuk  membantu
mengembangkan  keterampilan  proses  yang  dimiliki  siswa.  Siswa  tidak  hanya dituntut  aktif  saat  melakukan  percobaan  atau  pengamatan  saja,  namun  juga  aktif
dalam  memberikan  gagasan  atau  pendapat.  Guru  mendesain  pembelajaran  yang menuntut  siswa  untuk  terlibat  aktif  dalam  proses  pembelajaran  yaitu  dengan
membimbing siswa untuk melakukan percobaan dan pengamatan secara langsung. Sejalan  dengan  Claxton  Samatowa,  9:  2011  yang  menjelaskan  bahwa
pembelajaran  IPA  dapat  ditingkatkan  apabila  siswa  dapat  berkelakuan  seperti ilmuan yaitu dengan melakukan penelitian.
Pembelajaran  yang  dilaksanakan  guru  mengarah  pada  bagaimana  siswa memperoleh pengetahuan melalui sebuah proses sehingga memberikan pengalama
kepada siswa. Guru tidak semata-mata hanya memandang hasil belajar pada aspek pengetahuan saja melainkan juga aspek keterampilan yang ditunjukkan siswa saat