Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

37 Tabel 3. Sintaks NHT Menurut Kagan Fase-fase Perilaku Guru Perilaku Siswa Fase 1. Penomoran Numbering Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3-5 orang dan memberi siswa nomor Setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda- beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok Fase 2. Pengajuan Pertanyaan Questioning Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sesuai dengan materi yang sedang dipelajari yang bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi Siswa menyimak dan menjawab pertanyaan. Fase 3. Berpikir Bersama Heads Together Guru memberikan bimbingan bagi kelompok siswa yang membutuhkan. Siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan. Fase 4. Pemberian Jawaban Answering Guru menyebut salah satu nomor. Guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyaan tersebut. Setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan Langkah langkah NHT Agus Suprijono, 2011: 92 diwali dengan Numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Fase berikutnya adalah Heads Together, pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan guru. Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga 38 semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh. Berdasarkan ketiga pendapat diatas, langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:

a. Fase 1: Penomoran Numbering

Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi kepala bernomor antara satu sampai lima.

b. Fase 2: Pemberian Pertanyaan

Guru mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari secara bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi yang harus dijawab oleh tiap- tiap kelompok. c. Fase 3: Berpikir Bersama Heads Together Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.

d. Fase 4: Menjawab

Guru memanggil peserta didik yang memiliki kepala bernomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Berdasarkan 39 jawaban-jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh. 3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT Pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam pelaksanaannya. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran tersebut menurut Donni Juni Priansa, 2015: 261 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Kelebihan Kekurangan 1. Setiap peserta didik menjadi siap semua 2. Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan teman 3. Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai 4. Tidak ada peserta didik yang mendominasi dalam kelompok 1. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru 2. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

F. Karakteristik Anak SD

Usia sekolah dasar dalam tahapan perkembangan anak masuk dalam masa kanak-kanak akhir. Hal ini seiring dengan pendapat Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 104 “masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar pada usia 11-13 tahun”.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV

0 0 12