Refleksi Teknik Analisis Data
68 metode ceramah tanpa menggunakan media. Selain itu, penugasan yang
diberikan guru kurang beragam. Penugasan yang diberikan guru kurang memancing keaktifan siswa untuk memahami materi, guru hanya mendiktekan
soal isian singkat dan siswa menjawab secara individual. Hal ini membuat siswa mudah lupa dengan materi yang telah diajarkan guru.
Motivasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Katekan masih rendah. Hal ini dapat dilihat ketika guru meminta siswa untuk membaca dan mempelajari
materi IPS di rumah, hanya ada tiga anak yang membaca materi di rumah. Siswa lainnya tidak melaksanakan tugas guru untuk membaca dan mempelajari
materi di rumah. Siswa tersebut mengaku bahwa mereka belajar dan membaca materi ketika ada pekerjaan rumah saja. Faktor-faktor di atas menyebabkan
hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi rendah. Sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan soal pre test yang
nantinya akan digunakan sebagai patokan keberhasilan tindakan yang akan dilaksanakan. Di bawah ini adalah hasil pre test sebelum penelitian tindakan
kelas dilakukan.
Tabel 12. Hasil Pre test IPS Siswa Kelas IV Sebelum Penelitian Tindakan
Kelas No
Klasifikasi Ketuntasan
Pra Tindakan Jumlah
Presentase
1. Tuntas
6 40
2. Belum Tuntas
9 60
Rata-rata 65,33
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar IPS adalah 65,33. Jumlah siswa yang mencapai batas kriteria ketuntasan minimal
69 IPS pada kelas IV adalah 6 siswa 40 sedangkan 9 siswa 60 belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
IPS Kelas IV SDN 3 Katekan perlu ditingkatkan. Peningkatan hasil belajar IPS kelas IV dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas pembelajaran IPS
di kelas IV. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, untuk memperbaiki kualitas pembelajaran peneliti menggunakan pembelajaran
kooperatir tipe numbered head together NHT sehingga hasil belajar siswa kelas IV dapat ditingkatkan.