Hasil Pengisian Angket Siklus II

130 pembelajaran yang akan dilaksanakan ‟ mendapat persentase tertinggi. Hal ini dapat dilihat dari kejelasan guru dalam mengemukakan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah yang harus dilaksanakan siswa. Guru selalu mengaitkan tujuan pembelajaran dengan apersepsi yang diberikan guru di awal pembelajaran. Kejelasan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran membuat siswa mendapat arahan dalam mengikuti pembelajaran. Aspek terendah dalam pengamatan kegiatan guru saat pembelajaran siklus I adalah aspek „membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang ‟, aspek „menampung, menguraikan dan memperjelas pendapat masing-masing perwakilan kelompok ‟ dan „aspek memberikan penghargaan pujian, tepuk tangan, dll dari setiap proses maupun hasil diskusi ‟. Saat membagi kelompok pada pertemuan 1, guru tidak membagi kelompok secara merata antara siswa yang memiliki kemampuan lebih dan siswa yang memiliki kemampuan kurang. Hal tersebut kembali terulang pada pertemuan 2 dan 3 karena guru tidak mengacak kembali anggota kelompok. Pembagian kelompok yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan antar kelompok. Selain itu, siswa yang memiliki kemampuan lebih, kurang memiliki kesempatan dalam mengajarkan siswa yang memiliki kemampuan kurang. Begitupun siswa yang memiliki kemampuan kurang, mereka akan merasa kesulitan mengerjakan tugas saat anggota kelompok rata- rata memiliki kemampuan yang kurang. Aspek „menampung, menguraikan dan memperjelas pendapat masing- masing perwakilan kelompok ‟ mendapat skor terendah karena guru tidak 131 langsung menguraikan dan memperjelas pendapat masing-masing perwakilan kelompok setelah mereka selesai menjawab pertanyaan dari guru. Guru hanya menyimpulkan hasil diskusi dari pertanyaan-pertanyaan siswa secara umum di akhir diskusi. Hal ini menyebabkan siswa masih kurang paham dengan materi dan mendapatkan konsep jawaban yang salah saat jawaban siswa yang kurang tepat tidak langsung diuraikan dan diluruskan. Pada pengamatan aspek ini, guru hanya menguraikan jawaban perwakilan masing-masing kelompok secara langsung sebanyak dua kali pada pertemuan ke-3 untuk dibahas bersama-sama. Aspek „memberikan penghargaan pujian, tepuk tangan, dll dari setiap proses maupun hasil diskusi ‟ juga mendapatkan skor terendah. Guru tidak memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif saat pembelajaran dan diskusi serta siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan jelas dan tepat. Guru hanya beberapa kali memberikan penghargaan dengan bertepuk tangan pada pertemuan ke-3. Hal ini menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain menganalisis kegiatan guru saat pembelajaran, peneliti juga menganalisis kegiatan siswa saat pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis pengamatan kegiatan siswa saat pembelajaran di siklus I, diperoleh persentase rata-rata 61,67 dan berada pada kategori baik. Terdapat 15 aspek untuk mengamati kegiatan siswa saat pembelajaran. Aspek tertinggi dari hasil pengamatan kegiatan siswa adalah aspek „memperhatikan dan melaksanakan tugas guru ‟. Saat guru menerangkan materi siswa selalu memperhatikan. Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV

0 0 12