62 secara deskriptif menggunakan teknik rata-rata untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dalam mengolah data tes
digunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
a. Nilai siswa
Di dalam penelitian ini, nilai siswa dihitung menggunakan rumus:
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh siswa Jumlah skor total
b. Nilai rata-rata kelas
Menurut Anas Sudijono 2008: 81 rumus yang digunakan untuk mencari Mean Data Tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu
adalah
Keterangan: Mx = mean yang kita cari
= jumlah dari skor-skor nilai-nilai yang ada N
= Number of Cases Banyaknya skor-skor itu sendiri
c. Presentase ketuntasan hasil belajar
Selain mencari rata-rata, peneliti juga menghitung persentase siswa yang tuntas KKM. KKM yang digunakan pada pembelajaran IPS
Kelas IV SDN 3 Katekan adalah 70. Menurut Anas Sudijono 2010: 10 untuk memperoleh frekuensi relatif angka persenan digunakan rumus:
63 P = f x 100
N Keterangan:
P = angka presentase
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = jumlah frekuensi banyaknya individu
2. Analisis Data Observasi
Teknik analisis data menggunakan lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran dan lembar observasi kegiatan siswa dalam
pembelajaran. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengamatan proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan skor yang diperoleh untuk mendapatkan nilai akhir dengan rumus presentase sebagai berikut.
X
1
= N
1
x 100 N
Keterangan: X
1
= persentase aktivitas siswa N
1
= jumlah skor perolehan aspek N = jumlah skor maksimum aspek
Selain menggunakan persentase, perolehan persentase skor juga dikategorikan berdasarkan kriteria berikut
64
Tabel 11. Interval Kriteria Keberhasilan Kegiatan Guru dan Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran
No Interval
Kriteria
1. 81
– 100 Sangat baik
2. 61
– 80 Baik
3. 41
– 60 Cukup
4. 21
– 40 Kurang
5. – 20
Sangat kurang
I. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Keberhasilan dalam PTK ditentukan oleh setiap tahap dalam siklus yang saling berhubungan. Hal itu dapat dilihat dari empat langkah penting PTK
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 92, yaitu: rencana, tindakan, observasi dan refleksi.
1. Rencana
Rencana merupakan
rangkaian tindakan
berurutan untuk
memperbaiki pembelajaran. Dalam PTK, rencana tindakan harus
berorientasi ke depan dan mampu menjawab tantangan yang muncul. 2.
Tindakan
Langkah tindakan harus terkontrol secara seksama. Tindakan dalam PTK harus hati-hati dan merupakan kegiatan praktis yang terencana.
3. Observasi
Observasi mempunyai fungsi mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberlakukan kepada subjek. Observasi yang baik adalah
yang bersifat fleksibel dan terbuka sehingga dapat mencatat gejala yang muncul di lapangan.