Pertemuan III Pelaksanaan Tindakan Siklus I

83 Fase kedua adalah pemberian pertanyaan, guru memberikan petunjuk cara mengerjakan LKS dan membagikannya kepada siswa. Saat guru memberikan petunjuk cara mengerjakan LKS, semua siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru. Kemudaian pada fase ketiga berpikir bersama siswa mulai berdiskusi dengan kelompoknya. Saat diskusi masih ada satu kelompok yang tidak kompak, ada satu anggota yang tidak mau berpikir bersama. Kemudian yang terjadi pada dua kelompok lainnya adalah saat salah satu anggota menyampaikan pendapat, beberapa anggota lain masih ada yang berbicara sendiri. Ketika ada kelompok yang membutuhkan bantuan guru selama diskusi, guru memberikan arahan tanpa membantu memberikan jawaban. Guru kembali kurang tegas dalam memberikan waktu diskusi kepada siswa. Pada saat guru menyampaikan arahan diskusi, guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi selama 20 menit, akan tetapi semua kelompok dapat menyelesaikan tugas selama 25 menit. Setelah selesai diskusi, siswa masih kurang kompak dalam mengkomunikasikan hasil diskusi bersama-sama sehingga saat menjawab pertanyaan guru di depan kelas masih ada siswa yang kurang lengkap dan kurang jelas dalam menjawab pertanyaan. Kemudian fase terakhir adalah menjawab. Guru memanggil kepala bernomor menggunakan undian sampai setiap nomor mendapat kesempatan untuk maju dan menjawab pertanyaan guru. Setiap 84 perwakilan kelompok dengan kepala bernomor yang sama diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Pertanyaan yang diberikan guru jelas dan singkat serta sesuai dengan materi perkembangan teknologi transportasi. Guru juga memberikan acuan sebelum bertanya. Saat menjawab pertanyaan dari guru, beberapa siswa masih kurang percaya diri. Setelah masing-masing siswa dari perwakilan kelompok menjawab pertanyaan dari guru, guru meminta siswa kembali ke kelompoknya. Guru hanya sekali menguraikan jawaban perwakilan masing-masing kelompok untuk dibahas bersama-sama. Kemudian ketika siswa berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, guru hanya dua kali memberikan penghargaan kepada siswa dengan tepuk tangan. Padahal siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar lebih dari dua kali. 3 Kegiatan Penutup Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari bersama- sama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa apabila ada materi yang belum dipahami, akan tetapi tidak ada siswa yang bertanya. Guru kemudian memberikan soal secara lisan untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi. Guru kemudian menyimpulkan pembelajaran sebelum memberikan soal evaluasi. Soal evaluasi yang diberikan mencakup materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa diminta 85 mengisi angket kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Semua siswa senang belajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan lebih mudah memahami materi.

d. Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus I

Hasil observasi kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe numbered head together NHT pada siklus I dengan materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi disajikan dalam tabel berikut. 86 Tabel 13. Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus I No Aspek yang Diobservasi Persentase Skor A Kegiatan Pembuka 1. Memotivasi siswa dengan memancing rasa ingin tahu siswa dan memberi kesempatan siswa menyampaikan ide 75 2. Memberikan acuan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan 83,33 3. Mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa 75 B Kegiatan Inti Penomoran Numbering 4. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang 33,33 5. Memberikan kepala bernomor pada masing-masing siswa 75 6. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan aturan pembelajaran kooperatif tipe NHT 66,67 7. Memusatkan siswa pada topik diskusi, yaitu membahas materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi 75 Pemberian Pertanyaan 8. Mengajukan pertanyaan tentang teknologi produksi, komunikasi dan transportasi 75 9. Memberikan acuan sebelum bertanya 66,67 10. Menggunakan pertanyaan yang jelas dan singkat 75 Berpikir Bersama Heads Together 11. Memberi waktu berpikir siswa untuk mendiskusikan pertanyaan guru 58,33 12. Memberikan bimbingan bagi kelompok yang membutuhkan tanpa memberikan jawaban pertanyaan 66,67 Menjawab 13. Guru secara random memanggil salah satu kepala bernomor. Tiap kelompok memiliki kepala bernomor yang sama 75 14. Memberi kesempatan kepada masing-masing perwakilan kelompok dengan kepala bernomor yang sama untuk menjawab mempresentasikan pertanyaan guru 75 15. Menampung, menguraikan dan memperjelas pendapat masing-masing perwakilan kelompok 33,33 16. Memberikan penghargaan pujian, tepuk tangan, dll dari setiap proses maupun hasil diskusi 33,33 17. Menyimpulkan hasil diskusi 75 C Kegiatan Penutup 18. Merangkum inti pelajaran 75 19. Memberi soal-soal baik lisan maupun tertulis 33,33 20. Memberikan pesan moral di akhir pembelajaran 75 Rata-rata 64 87 Berdasarkan tabel tersebut hasil analisis pengamatan kegiatan guru saat pembelajaran di siklus I diperoleh persentase rata-rata 64 dan berada pada kategori baik. Bila di deskripsikan secara kualitatif, hasil pengamatan setiap aspek indikator adalah sebagai berikut: 1 Pada aspek pengamatan memotivasi siswa dengan memancing rasa ingin tahu siswa dan memberi kesempatan siswa menyampaikan ide termasuk dalam kategori baik. Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat. Perolehan persentase pada aspek ini sebanyak 75. 2 Pada aspek memberikan acuan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari guru yang sangat jelas dalam mengemukakan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah yang harus ditempuh siswa dan perolehan persentase sebesar 83,33. 3 Pada aspek mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat terlihat dari guru yang mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman sehari-hari siswa dan hal-hal yang sering dijumpai siswa dan persentase perolehan skor sebanyak 75. 4 Pada aspek membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang termasuk dalam kategori kurang. Hal tersebut dapat terlihat dari bagaimana guru saat membagi kelompok. Guru tidak membagi kelompok secara rata antara siswa yang memiliki 88 kemampuan lebih dan siswa yang memiliki kemampuan kurang dan perolehan skor sebanyak 33,33. 5 Pada aspek memberikan kepala bernomor pada masing-masing siswa termasuk dalam kategori baik. Guru membagi kepala bernomor pada setiap kelompok secara rata. Perolehan skor pada aspek ini sebesar 75. 6 Pada aspek memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan aturan pembelajaran kooperatif tipe NHT termasuk dalam kategori baik. Guru sudah jelas dalam memberikan aturan dan langkah-langkah belajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan memusatkan perhatian siswa saat guru memberikan penjelasan. Perolehan skor pada aspek ini sebesar 66,67. 7 Pada aspek memusatkan siswa pada topik diskusi, yaitu membahas materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi termasuk dalam kategori baik. Guru dapat memusatkan perhatian siswa untuk membahas materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transprotasi. Perolehan skor pada aspek ini sebesar 75. 8 Pada aspek mengajukan pertanyaan tentang teknologi produksi, komunikasi dan transportasi termasuk dalam kategori baik. Pertanyaan yang diberikan guru sudah sesuai dengan materi. Perolehan skor pada aspek ini adalah 75.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV

0 0 12