Hasil Belajar Siklus II
131 langsung menguraikan dan memperjelas pendapat masing-masing perwakilan
kelompok setelah mereka selesai menjawab pertanyaan dari guru. Guru hanya menyimpulkan hasil diskusi dari pertanyaan-pertanyaan siswa secara umum di
akhir diskusi. Hal ini menyebabkan siswa masih kurang paham dengan materi dan mendapatkan konsep jawaban yang salah saat jawaban siswa yang kurang
tepat tidak langsung diuraikan dan diluruskan. Pada pengamatan aspek ini, guru hanya menguraikan jawaban perwakilan masing-masing kelompok secara
langsung sebanyak dua kali pada pertemuan ke-3 untuk dibahas bersama-sama. Aspek
„memberikan penghargaan pujian, tepuk tangan, dll dari setiap proses maupun hasil diskusi
‟ juga mendapatkan skor terendah. Guru tidak memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif saat pembelajaran dan
diskusi serta siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan jelas dan tepat. Guru hanya beberapa kali memberikan penghargaan dengan bertepuk
tangan pada pertemuan ke-3. Hal ini menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Selain menganalisis kegiatan guru saat pembelajaran, peneliti juga menganalisis kegiatan siswa saat pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis
pengamatan kegiatan siswa saat pembelajaran di siklus I, diperoleh persentase rata-rata 61,67 dan berada pada kategori baik. Terdapat 15 aspek untuk
mengamati kegiatan siswa saat pembelajaran. Aspek tertinggi dari hasil pengamatan kegiatan siswa adalah aspek
„memperhatikan dan melaksanakan tugas guru
‟. Saat guru menerangkan materi siswa selalu memperhatikan. Siswa
132 juga memperhatikan saat guru memberikan tugas. Setelah itu siswa
melaksanakan tugas guru dengan baik. Aspek terendah dalam pengamatan kegiatan siswa saat pembelajaran
adalah aspek „memiliki rasa ingin tahu dengan menyampaikan pendapat saat
guru memberikan apersepsi ‟, aspek „dapat menjawab pertanyaan guru tentang
meteri perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan teransportasi dengan jelas dan lengkap
‟ dan aspek „menjawab pertanyaan dengan percaya diri‟. Aspek
„memiliki rasa ingin tahu dengan menyampaikan pendapat saat guru memberikan apersepsi
‟ mendapat persentase rendah karena keaktifan siswa belum terlihat. Pada pertemuan pertama hanya ada 2 siswa yang aktif
menjawab, 6 siswa pada pertemuan 2 dan 7 siswa pada pertemuan 3. Walaupun keaktifan siswa meningkat dari pertemuan 1 ke pertemuan 3 tetapi persentase
siswa yang aktif belum mencapai 50 dari jumlah seluruh siswa kelas IV. Aspek
„dapat menjawab pertanyaan guru tentang materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan jelas
dan lengkap ‟ mendapat persentase rendah karena masih banyak siswa yang
belum dapat menjawab pertanyaan guru dengan jelas dan lengkap. Kemudian aspek
„menjawab pertanyaan dengan percaya diri‟ juga mendapat persentase rendah karena sebagian besar siswa masih malu-malu saat menjawab
pertanyaan guru. Hanya ada beberapa siswa yang percaya diri saat menjawab pertanyaan guru baik saat tanya jawab secara langsung dengan guru maupun
saat menjawab pertanyaan guru di depan kelas.