Pra Tindakan Hasil Penelitian

73

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama siklus I berlangsung pada hari Kamis, 25 Februari 2016. Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran atau 70 menit. Berikut adalah kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I. 1 Kegiatan Pembuka Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama dan melakukan presensi. Setelah itu guru masuk ke apersepsi pembelajaran dengan mengajak siswa menyanyi “Menanam Jagung” dilanjutkan dengan tanya jawab tentang teknologi produksi yang berkaitan dengan lagu dan pengalaman sehari-hari siswa. Saat guru memberikan apersepsi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat, akan tetapi hanya ada dua siswa yang mau menyampaikan pendapat menjawab pertanyaan dari guru. Setelah itu guru memberikan acuan pembelajaran dengan menyebutkan tujuan pembelajaran yaitu mempelajari perkembangan teknologi produksi. 2 Kegiatan Inti Setelah selesai memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, guru mulai menerangkan materi perkembangan teknologi produksi menggunakan media gambar alat-alat produksi masa lalu dan modern. Saat guru menerangkan materi siswa tidak ramai. Siswa memperhatikan apa yang diterangkan guru terkait materi 74 perkembangan teknologi produksi. Selain menggunakan gambar, guru menerangkan materi melalui ceramah dan tanya-jawab. Guru selalu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Saat guru menerangkan materi atau memberikan pertanyaan dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa mudah menerima materi dan mudah dalam menjawab pertanyaan guru. Saat tanya-jawab berlangsung, siswa masih sering salah dalam menjawab pertanyaan guru. Selain itu siswa masih malu saat menjawab pertanyaan dari guru. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru hanya dua orang. Guru kemudian menerapkan pembelajaran kooperatif tipe numbered head together NHT. Fase 1 penomoran dimulai dengan membagi kelompok. Saat membagi kelompok, guru tidak membagi siswa secara merata antara siswa yang memiliki kemampuan lebih dan siswa yang memiliki kemampuan kurang sehingga kemampuan antar kelompok tidak seimbang. Setiap kelompok diberikan nomor 1-5. Setelah itu guru menjelaskan aturan dan tujuan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan jelas. Siswa dapat mengetahui fungsi kepala bernomor melalui penjelasan dari guru. Fase kedua adalah pemberian pertanyaan, guru memberikan petunjuk cara mengerjakan LKS dan membagikan LKS kepada siswa. Saat guru memberikan petunjuk cara mengerjakan LKS, semua siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru. Kemudaian pada fase 75 ketiga berpikir bersama siswa mulai berdiskusi dengan kelompoknya. Saat diskusi ada beberapa siswa yang tidak ikut berpikir bersama, ada beberapa siswa yang masih bergurau dan tidak ikut berdiskusi. Siswa yang aktif menyampaikan pendapat saat diskusi hanya sebagian saja. Tidak semua anggota kelompok aktif menyampaikan ide atau pendapat. Saat salah satu anggota menyampaikan pendapat, beberapa anggota lain ada yang berbicara sendiri. Ketika ada kelompok yang membutuhkan bantuan guru selama diskusi, guru memberikan arahan tanpa memberikan jawaban. Guru kurang tegas dalam memberikan waktu diskusi kepada siswa. Pada saat guru menyampaikan arahan diskusi, guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi selama 20 menit, akan tetapi semua kelompok dapat menyelesaikan tugas selama 30 menit. Setelah selesai diskusi, siswa tidak langsung mengkomunikasikan jawaban hasil diskusi kepada semua anggota sehingga ada beberapa anggota kelompok yang tidak menguasai hasil diskusi. Kemudian fase terakhir adalah menjawab. Guru memanggil kepala bernomor menggunakan undian sampai setiap nomor mendapat kesempatan untuk maju dan menjawab pertanyaan guru. Setiap perwakilan kelompok dengan kepala bernomor yang sama diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Pertanyaan yang diberikan guru sudah jelas dan singkat serta sesuai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV

0 0 12