39 jawaban-jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih
mendalam sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan
itu sebagai pengetahuan yang utuh. 3.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT
Pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam pelaksanaannya. Kelebihan dan kekurangan
pembelajaran tersebut menurut Donni Juni Priansa, 2015: 261 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Kelebihan Kekurangan
1. Setiap peserta didik menjadi siap semua
2. Peserta didik dapat melakukan diskusi
dengan teman 3.
Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang
pandai 4.
Tidak ada peserta didik yang mendominasi dalam kelompok
1. Kemungkinan nomor
yang dipanggil,
dipanggil lagi oleh guru
2. Tidak semua anggota
kelompok dipanggil
oleh guru
F. Karakteristik Anak SD
Usia sekolah dasar dalam tahapan perkembangan anak masuk dalam masa kanak-kanak akhir. Hal ini seiring dengan pendapat Rita Eka Izzaty, dkk
2008: 104 “masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai
masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar pada usia 11-13 tahun”.
40 Anak usia sekolah dasar yang berada pada masa kanak-kanak akhir
memiliki beberapa karakteristik. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 117-118 masa kanak-kanak akhir memiliki karakteristik, yaitu:
Pada masa ini anak mampu berfikir logis mengenai objek dan kejadian, meskipun masih terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret,
dapat digambarkan atau pernah dialami. Pada masa ini umumnya egosentrisme mulai berkurang, anak mulai memperhatikan dan
menerima pandangan orang lain. Mulai timbul pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar. Anak dapat berfikir dari banyak arah
atau dimensi pada satu objek. Fase atau usia sekolah dasar 7
– 12 tahun ditandai dengan gerak atau aktivitas motorik yang lincah, oleh karena itu, usia ini merupakan masa ideal
untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, baik halus maupun kasar Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, 2011: 59. Pembelajaran untuk
anak usia 7 – 12 dapat menyesuaikan perkembangan motoriknya apabila
pembelajaran yang diberikan lebih banyak merangsang keaktifan siswa, terlebih keaktifan gerak motorik.
Pada usia sekolah khususnya di kelas-kelas tinggi, kelas 4, 5 dan 6 anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah
diterima, atau tidak disenangi oleh orang lain, oleh karena itu dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya, kemampuan
mengontrol emosi diperolehnya melalui peniruan dan latihan pembiasaan Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, 2011: 63. “Perkembangan sosial pada
anak usia SD MI ditandai dengan adanya perluasan hubungan, di samping dengan para anggota keluarga, juga dengan teman sebaya peer group,
41 sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas” Syamsu Yusuf dan
Nani M. Sugandhi, 2011: 66. Ada empat tahapan perkembangan kognitif anak menurut Piaget
dalam Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 35 yaitu sensorimotor, preoperasional, concrete operational, dan formal operational. Tahapan perkembangan kognitif
menguraikan ciri khas perkembangan kognitif tiap tahap dan merupakan suatu perkembangan yang saling berkaitan dan berkesinambungan. Berdasarkan
tahapan perkembangan kognitif Piaget, masa kanak-kanak akhir masuk dalam tahap operasional konkret. Berikut ini tabel tahap perkembangan kognitif
Piaget.
Tabel 5. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget Usia
Tahap Perilaku
Lahir – 18
bln Sensorimotor
Belajar melalui perasaan Belajar melalui refleks
Memanipulasi bahan 18 bln
– 6 th Praoperasional Ide berdasarkan persepsinya Hanya dapat memfokuskan pada satu
variabel pada satu waktu Menyamaratakan
berdasarkan pengalaman terbatas
6 th – 12 th
Operasional konkret
Ide berdasarkan pemikiran Membatasi pemikiran pada benda-
benda dan kejadian yang akrab 12 th atau
lebih Operasional
formal Berpikir secara konseptual
Berpikir secara hipotesis Strategi guru dalam pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir
Marsh dalam Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 118 adalah: 1.
menggunakan bahan-bahan yang konkret, misalnya barang benda konkret,
2. gunakan alat visual, misalnya OHP, tranparan,