Pengertian Gender Kebijakan Pengarusutamaan Gender

23 mengembangkan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang responsif gender Riant Nugroho, 2008: 57. Pengarusutamaan gender dapat dimaknai dengan bagaimana perempuan dan laki-laki dapat menerima manfaat dari pembangunan. Pengarusutamaan gender bukanlah sebuah program melainkan sebuah strategi yang digunakan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender dalam seluruh bidang pembangunan. Strategi pengarusutamaan gender dilakukan secara rasional dan sistematik guna mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia, baik dalam lingkup rumah tangga maupun dalam masyarakat dan negara. Strategi pengarusutamaan gender diharapkan akan dapat merubah sikap masyarakat yang awalnya bias gender, buta gender dan netral gender menjadi sensitif gender dan pada akhirnya kan menjadi responsif gender. Lilis Widaningsih 2012: 4 mengungkapkan bahwa: a. Buta gender merupakan suatu kondisi seseorang atau masyarakat dimana sama sekali tidak memahami pengertian gender dan permasalahan gender. Gender dianggap sebagai suatu gerakan untuk menghilangkan peran laki-laki. b. Bias gender merupakan suatu kondisi yang menguntungkan pada salah satu jenis kelamin yang berakibat munculnya permasalahan gender. Kondisi bias gender ini menganggap bahwa suatu kebijakanprogram 24 hanya untuk laki-laki saja atau perempuan saja dan akan menimbulkan streotipe. c. Netral gender merupakan kondisi yang tidak memihak pada salah satu jenis kelamin atau menyamaratakan hak antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan dianggap sama persis dan tidak ada pembedaannya. d. Sensitif gender merupakan kemampuan atau kepekaan dalam melihat dan menilai hasil pembangunan serta aspek kehidupan lainnya dari perspektif gender. Pada kondisi sensitif gender mulai memperhatikan adanya perbedaan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan. e. Responsif gender merupakan kondisi yang sudah memperhatikan berbagai pertimbangan bagi keadilan dan kesetaraan gender pada berbagai aspek kehidupan antara laki-laki dan perempuan. Memperhatikan semua aspek yang berkaitan, sehingga tercipta kondisi yang nyaman untuk laki-laki dan perempuan. Kategori sensitif dan responsif gender merupakan salah satu kunci terwujudnya kesetaraan gender. Mami Hajaroh 2011: 4 mengungkapkan adanya strategi pembangunan pengarusutamaan gender dapat memastikan bahwa laki-laki dan perempuan: 1 Berpartisipasi yang sama dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan; 2 Mempunyai akses yang sama terhadap pembangunan; 3 Memiliki peluang yang sama dalam melakukan kontrol terhadap pembangunan; 4 Memperoleh manfaat yang sama dalam pembangunan. Strategi pengarusutamaan gender bertujuan untuk

Dokumen yang terkait

Persepsi kepala sekolah Dasar Tentang Efektivitas Manajemen Berbasis Sekolah di Kecamatan Tanah Sareal Bogor

1 35 66

PERSEPSI GURU TENTANG POLA MANAGERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH Persepsi Guru Tentang Pola Managerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Kebakkramat Tah

0 4 17

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI Pengaruh Motivasi Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 201

0 0 13

PERSEPSI GURU TENTANG PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PERSEPSI GURU TENTANG PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SD

3 10 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN.

0 0 23

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINANTRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH,TRANSPARANSI, DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH.

0 2 18

Pengarusutamaan Gender Pada Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Di Kota Surakarta (Studi Tentang Komitmen Pembuat Kebijakan Dan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam Integrasi Gender Di Sekolah Dasar Negeri Di Kota Surakarta).

0 0 15

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU PENJASORKES SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN WATES KULONPROGO.

0 1 100

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KISMANTORO KABUPATEN WONOGIRI.

0 1 166

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SEKECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 2 154