12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Persepsi
1. Pengertian
Persepsi merupakan suatu proses pemahaman dunia luar dengan cara memperhatikan, memahami dan mengenali objek atau peristiwa yang ada
Herri Zan dkk, 2011: 24. Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat 2009: 51 persepsi merupakan suatu pengalaman mengenai sebuah objek,
peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan cara menginterpretasikan, menyimpulkan dan menafsirkan berbagai informasi dan pesan yang
diperoleh atau persepsi dapat didefinisikan sebagai proses pemberian
makna pada stimulasi inderawi atau sensory stimul.
Samsunuwiyati dan Lieke Indieningsih 2006: 9 mendefinisikan bahwa persepsi merupakan suatu proses stimulasi atau pemicu yang
kemudian diteruskan dengan mengambil kesimpulan dan bereaksi atas stimulus yang masuk. Persepsi merupakan suatu proses aktifitas aktif
yang melibatkan pembelajaran, cara pandang dan pengaruh pengamatan. Persepsi bergantung pada dua hal yaitu stimulus yang diperoleh oleh
indera kita dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang mengenai suatu objek.
Persepsi melibatkan
kognisi tingkat
tinggi dalam
penginterpretasian setiap informasi sensorik. Persepsi dimulai dengan adanya stimulasi sensorik yang masuk kemudian diproses sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki yang pada akhirnya akan
13 memberikan pengalaman sensori yang sederhana Robert L. Solso dkk,
2007: 76. Berdasarkan papara di atas, persepsi merupakan suatu proses awal
dimana seseorang memahami dan memberikan makna terhadap setiap
informasi yang diterima melalui alat indra. Persepsi berfungsi untuk
membantu seseorang memahami setiap informasi melalui alat indra secara logis dan teratur. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan
persepsi adalah bagaimana interpretasi atau pemaknaan kepala sekolah dan guru mengenai kebijakan pengarusutamaan gender dalam bidang
pendidikan. 2.
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain Herri Zan dkk, 2011: 24-25 :
a. Minat maksudnya semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu
objek maka seseorang tersebut mempunyai minat yang tingi dalam mempersepsikan objek itu.
b. Kepentingan, jika objek yang diperoleh seseorang dirasa penting
maka seseorang tersebut akan lebih peka terhadap objek persepsinya.
c. Kebiasaan, semakin terbiasa seseorang merasakan peristiwa atau
objek tersebut maka orang itu akan terbiasa dalam membentuk persepsi.