38 2.
Sampel guru S = d x n
S = 40 x 178 = 71,2 sampel Dibulatkan menjadi 71 sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 86 orang yang terdiri dari kepala sekolah dan guru. Populasi antara kepala sekolah dan guru
dalam penelitian ini mempunyai perbandingan 1: 5. Pengambilan sampel juga menerapkan perbandingan tersebut yaitu 15 orang kepala
sekolah dan 75 orang guru. Jumlah sampel yang akan diambil dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian Responden
Laki-laki Perempuan
Jumlah Kepala sekolah
10 5
15 Guru
30 45
75 Jumlah
40 50
90 Jadi jumlah total sampel kepala sekolah dan guru dalam
penelitian ini adalah 90 orang. Jumlah kepala sekolah yang dijadikan sampel adalah 15 orang, dengan kepala sekolah laki-laki sebanyak 10
orang dan kepala sekolah perempuan sebanyak 5 orang. Jumlah guru yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 75 orang, dengan
30 guru laki-laki dan 45 guru perempuan.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek dari penelitian. Sugiyono 2007: 59 mengungkapkan bahwa variabel penelitian merupakan suatu atribut-
atribut, sifat, nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
39 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah kebijakan pengarusutamaan gender.
C. Definisi Variabel Penelitian
Dalam mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, masing-masing variabel akan dijabarkan dan dibatasi secara operasional.
1. Persepsi
Persepsi kepala sekolah dan guru mengenai pengarusutamaan gender dalam bidang pendidikan merupakan pandangan kepala sekolah dan guru
mengenai kebijakan pengarusutamaan gender dalam pendidikan. 2.
Kepala Sekolah dan Guru Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempunyai wewenang penuh atas berlangsungnya semua kegiatan yang ada di
sekolah. Guru adalah orang yang bertugas untuk mendidik peserta didik. Selain itu, guru juga bertugas dan bertanggung jawab untuk mengantarkan
siswanya dalam mencapai kedewasaan.
3. Pengarusutamaan Gender
Pengarusutamaan gender merupakan strategi yang digunakan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender dalam semua bidang
pembangunan nasional. Variabel ini diukur dengan: a.
Partisipasi merupakan suatu keterlibatan dalam rangka pemberian respon pada kegiatan pendidikan yang dilaksanakan, mendukung