MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 136 Teknik-teknik konseling yang digunakan dalam konseling direktif, yaitu:
a. Mendukung atau tidak dari hasil diagnosis. b. Melaksanakan Rencana, yaitu menetapkan pilihan atau keputusan.
c. Merujuk kepada petugas lain atau referal referral to other personal workers. Jika konselor merasa tidak mampu menangani masalah
konseli, maka konselor harus merujuk konseli kepada petugasi lain yang lebih kompeten untuk membantu klien.
7. Peranan Konselor
Konselor berperan sebagai “Master Educator”, yang membantu individu mengatasi masalah-masalah dengan sumber intelektual yang disadari.
Konselor menyediakan pengetahuan dan pengalaman yang khusus sebagai
bantuan menuju
pemilihan yang
rasional. Konselor
menggunakan skillnya dalam diagnosa ilmiah dan intepretasi data teknis untuk membantu individu menemukan jalan pendek dalam mengatasi
masalahnya tanpa menggunakan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan. Oleh karena itu konseling direktif ini adalah merupakan pendekatan
yang paling ekonomis dan cocok benar untuk konseling terhadap individu yang mampu tetapi karena tidak berpengalaman, ketidak
bijaksanaan yang dapat membawa mereka kepada pemilihan-pemilihan yang tidak realistik dan ketentuan-ketentuan yang tidak logis dan tidak
relevan, yang dapat merugikan dirinya. Peranan konseling dalam pendekatan ini adalah memberitahu konseli
tentang berbagai kemampuannya yang diperoleh konselor melalui hasil testing. Berdasarkan hasil testing pula ia mengetahui kelemahan dan
kekuatan kepribadian konseli, sehingga dapat meramalkan jabatan apa atau jurusan apa yang cocok bagi konseli. Konselor membantu konseli
menentukan tujuan yang akan dicapainya sesuai dengan hasil tes. Konselor memberitahukan sifat serta bakat konseli, maka konseli bisa
mengelola hidupnya sendiri sehingga dapat hidup lebih berbahagia. Jadi peranan konselor adalah memberitahukan, memberi informasi,
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 137 mengarahkan, karena itu pendekatan ini disebut kognitif rasional,
disebut juga pendekatan direktif.
8. Hubungan Konseling
Dalam pendekatan trait and factor atau pendekatan direktif, Williamson 1972 menekankan pentingnya human relationship dalam konseling.
Untuk membantu individu dalam mengembangkan kemanusiaan sepenuhnya, maka pola hubungan antara konselor dan konseli
hendaknya mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Hubungan sangat individual.
b. Hubungan secara pribadi, melalui usaha-usaha konselor untuk menempatkan dirinya ke dalam tempat dan sudut pandang dari
konseli secara emosional dan psikologis, sehingga dapat memahami konseli yang bertujuan untuk membantu dia.
c. Merupakan hubungan untuk membantu atau melayani individu,tidak hanya terpusat pada individu yang mempunyai masalah, tetapi juga
untuk membantu individu normal tidak mempunyai masalah dengan mendahului atau mengetahui lebih dahulu ketegangan-
ketegangannya yang bertumbuh dan membantu dia menyadari dan memahami potensi-potensinya.
d. Mempunyai tekanan pada masa depan, disamping mendorong untuk berkembang. Membantu individu untuk melihat masa depan
dengan merealisasikan aspirasi-aspirasi dan potensi-potensinya melalui mengorganisir cara berpikirnya tentang dirinya dan aspirasi-
aspirasinya untuk perkembangan masa depannya. e. Berpusat kepada kehidupan, maka dari itu konseling ditujukan untuk
membantu individu menyusun kehidupannya ke dalam totalitas. f.
Berhubungan dengan mengidentifir aspirasi-aspirasi maupun bakat- bakatnya. Suatu hubungan yang simpatik dan beremosi tinggi lebih
banyak membantu dari apasaja yang dikatakan oleh konselor, untuk menumbuhkan kepercayaan diri sendiri serta hasrat untuk
mengembangkan potensi-potensi sepenuhnya.