Hubungan antara Konselor dan Klien
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 108 ringkas. Kontrak menyatakan apa yang akan dilakukan oleh klien,
bagaimana klien akan melangkah kearah tujuan-tujuan yang telah ditetapkannya, dan kapan klien mengetahui saat kontraknya habis.
Sebagai sesuatu yang dapat diubah, kontrak-kontrak bisa dibuat bertahap-tahap. Terapis akan mendukung dan bekerja sesuai dengan
kontrak yang bagi klien adalah kontrak terapi. Penekanan pada kontrak-kontrak yang spesifik adalah salah satu
sumbangan utama AT kepada konseling dan terapi. Dalam terapi mudah sekali untuk mengembara tanpa melihat tujuan-tujuan dan tanpa
memikul tanggung jawab atas pencapaian perubahan-perubahan pribadi. Banyak klien yang memandang terapis sebagai sumber obat
yang manjur untuk segala macam penyakit, sehingga mereka memulai terapi dengan sikap pasif dan dependen. Salah satu kesulitan mereka
adalah penghindaran dari kewajiban memikul tanggung jawab, dan mereka berusaha meneruskan gaya hidupnya dengan mengalihkan
tanggung jawab
kepada terapis.
Pendekatan kontraktual
AT berlandaskan pengharapan bahwa para klien berfokus pada tujuan-
tujuan mereka dan membuat suatu komitmen. la menekankan pembagian tanggung jawab dan menyajikan suatu titik pemberangkatan
untuk bekerja. Kontrak-
kontrak yang cukup luas seperti “saya ingin bahagia”, “saya ingin memahami diri sendiri,” atau ‘saya berharap bisa menyesuaikan
diri lebih baik” tidak diterima. Kontrak harus lebih spesifik dan harus
melukiskan cara –
cara yang sesungguhnya digunakan dalam terapi, baik terapi individu maupun kelompok. Jika seorang klien berkata “saya
merasa kesepian dan saya ingin dekat pada orang- orang’. Maka kontrak
yang dibuat harus mencakup latihan yang spesifik, atau tugas yang harus dikerjakan oleh klien bertujuan agar dia mulai mendekatkan diri
kepada orang lain. Banyak klien yang mengeluh bahwa mereka tidak tahu apa yang
diinginkannya, atau terlalu bingung untuk bisa membuat suatu kontrak yang jelas. Mereka bisa memulai dengan menetapkan kontrak-kontrak
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 109 jangka pendek atau kontrak-kontrak yang lebih mudah barangkali
dengan hanya mendatangi terapi sebanyak tiga kali untuk menetapkan apa yang diinginkan dari terapi. Patut dicatat bahwa kontrak bukanlah
tujuan melainkan suatu alat untuk membantu seseorang menerima tanggung jawab karena menjadi otonom.
Pendekatan dengan kontrak jelas menyiratkan tanggung jawab bersama. Dengan berbagi tanggung jawab bersama terapis, klien
menjadi rekan dalam treatmentnya. Terapis tidak melakukan sesuatu kepada klien sementara klien itu sendiri berlaku pasif. Akan tetapi baik
terapis maupun klien aktif dalam hubungan itu. Ada beberapa implikasi hubungan terapis
– klien. Pertama tidak ada jurang pengertian yang tidak
bisa dijembatani diantara terapis dan klien. Terapis dan klien berbagi kata-kata dan konsep-konsep yang sama dan keduanya memiliki
pemahaman yang sama tentang situasi yang dihadapi. Kedua klien memiliki hak-hak yang sama dan penuh dalam terapi, ini berarti bahwa
klien tidak bisa dipaksa untuk menyingkapkan hal-hal yang dipilihnya untuk tidak disingkapkan. Disamping itu klien merasa pasti bahwa dia
tidak akan diamati atau direkam diluar pengetahuannya atau tanpa persetujuannya. Ketiga, kontrak memperkecil perbedaan status dan
menekankan persamaan diantara terapis dan klien.