Konsep Dasar Uraian Materi 1. Latar Belakang
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 128 memahami diri dan lingkungan, 4 memprediksi keberhasilan yang
mungkin dicapoi di masa mendatang. Hal yang mendasar bagi konseling trait and factor adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk
menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.Pencapaian penemuan
diri menghasilkan kepuasan instrinsik dan memperkuat usaha untuk mewujudkan diri Shertzer Stone, 1980:171.
Williamson mencatat bahwa “landasan konsep konseling modern” adalah terletak dalam asumsi individualitas yang unik daris setiap anak
dan identifikasi keunikan tersebut dengan menggunakan pengukuran obyektif sebagai lawan dari teknik perkiraan subyektif. Para ahli
psikologi telah lama mencoba mengembangkan instrumen yang dapat menilai individu secara obyektif untuk digunakan dalam konseling baik
dalam pendidikan
maupun dalam
vokasional. Dengan
mengidentifikasikan ciri dan faktor individu konselor dapat membantunya dalam memilih progtam studi, mata kuliah, perguruan tinggi, dan
sebagainya secara rasional dan dengan perkiraan keberhasilan. Williamson mempunyai pandangan tentang manusia sebagai berikut:
a. Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik dan buruk. Makna hidup adalah mencari kebenaran dan berbuat baik serta menolak
kejahatan,paling tidak menguasai keburukan dna kejahatan. Menjadi manusia seutuhnya tergantung dari derajat kewaspadaan
dan penguasaan diri dan hanya bisa dicapai dalam hubungannya dengan manusia lain.
b. Diri manusia hanya akan berkembang di dalam masyarakat dan pada hakikatnya manusia tak dapat hidup sepenuhnya di luar
masyarakat. c.
Yang dimaksud dengan “kebaikan” yang ingin dicapai manusia adalah “arete” yaitu konsep kecemerlangan di dalam semua aspek
perkembangan manusia.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 129 d. Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik sebenarnya
pencaharian serta usaha ke arah itu pun sudah menunjukkan dan merupakan kehidupan yang baik.
e. Hakikat Alam Semesta tergantung kepada hubungan manusia dengan jagat raya itu.
Williamson 1972: 194-195 mengemukan lima asumsi yang mendasari teori konseling trait and factor, yaitu:
a. Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang terorganisasikan secara unik, dan karena
kemampuan kualitasnya relatif stabil setelah remaja, maka tes obyektif dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-
karakteristik tersebut. b. Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan perilaku kerja
tertentu. Oleh karena itu, maka identifikasi karakteristik para pekerja yang berhasil merupakan suatu informasi yang berguna dalam
membantu individu memilih karir. c. Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan
minat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. Individu akan belajar dengan lebih mudah dan efektif apabila potensi dan
bakatnya sesuai dengan tuntutan kurikulum. d. Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi
siswa untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan. Hasil diagnosis juga dapat dijadikan dasar memprogram
proses pembelajaran. e. Setiap orang mempunyai kecakapan dan keinginan untuk
mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya sendiri. Individu berusaha untuk mendapatkan dan memelihara kehidupannya dan
memanfaatkan kecakapannya dalam mencapai kepuasan kerja dan kehidupan di rumah.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 130 Pendekatan konseling direktif memandang bahwa manusia bersifat
rasional dengan kemampuan untuk berkembang ke arah positif atau negatif.
Manusia memerlukan
bantuan orang
lain dalam
perkembangannya. Pendekatan konseling direktif beranggapan bahwa: a. Banyak klien yang belum matang untuk melakukan diagnosa sendiri
untuk sampai kepada pemahaman diri dan membuat rencana sendiri tanpa ada bantuan dari orang yang lebih berpengalaman.
b. Meskipun klien sudah diberi petunjuk tentang apa yang harus dilakukan dalam hidupnya, tidak mau menerima tanggung jawab
untuk membuat keputusan sendiri. c. Beberapa masalah terlalu berat untuk dipecahkan oleh klien tanpa
adanya bantuan orang lain. d. Klien tidak boleh diberi kebebasan yang mutlak untuk menentukan
pilihan sendiri. e. Klien yang belum mencapai kematangan pribadi tidak akan mampu
membuat keputusan yang bijaksana.