MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 125
Konseling berpusat pada pribadi dianggap terlau sederhana
Terlalu menekankan aspek afektif, emosional, perasaan sebagai penentu perilaku tetapi melupakan faktor intelektual, kognitif, dan rasional
Penggunaan infomasi untuk membantu klien tidak sesuai dengan teori
Tujuan untuk setiap klien yaitu memaksimalkan diri, dirasa terlalu luas dan umum sehingga sulit menilai individu
Baik diterapkan pada klien yang sedang menghadapi rehabilitasi KEKURANGAN
CONTOH PENERAPAN
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 126
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 PENDEKATAN KONSELING TRAIT AND FACTOR
A. Tujuan
Tujuan mempelajari materi pendekatan konseling Trait and Faktor agar peserta guru pembelajar memiliki kecakapan mengenali, menganalisis dan
membedakan serta mempraktikan teori-teori konseling Trait Faktor dalam pelayanan BK
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Guru BK atau konselor dapat mendeskripsikan, dan mengaplikasikan layanan konseling trait and factor yang meliputi konsep dasar, asumsi
perilaku bermasalah, tujuan konseling, prosedur proses konseling, teknik konseling, fungsi dan peran konselor.
C. Uraian Materi 1. Latar Belakang
Pendekatan Trait and Factor disebut juga pendekatan Direktif. Pendaketan ini bersifat rasional, logis, dan intelektual, tetapi dasar
filsafatnya bukanlah Rationalisme ataupun Essensialisme, melainkan lebih dekat pada Empirisme dan mempunyai pandangan yang optimis
bahwa manusia sudah dibekali dengan pembawaan, tetapi pembawaan itu tidak menentukan. Beberapa tokoh utama yang biasanya
diasisiasikan dengan teori sifat dan faktor adalah Walter Bingham, John Darley, Donald G. Paterson, dan E.G. Williamson. Tetapi yang paling
menonjol dan terkenal adalah Williamson karena pandangan dan konsepnya telah banyak dipublikasikan dalam berbagai artikel dalam
jurnal, dan buku-buku. Teori Trait and Factor sering juga disebut sebagai konseling direktif atau konseling yang berpusat pada konselor.
Teori ini telah berkembang secara dinamis, yang pada mulanya berupa pendekatan konseling vokasional, kemudian berkembang ke dalam
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 127 lingkup yang lebih luas yang tidak hanya segi vokasional, akan tetapi
mencakup aspek perkembangan secara keseluruhan.
2. Konsep Dasar
Williamson men yebut filsafatnya “Personalisme” ialah bahwa manusia
merupakan seorang individu yang unik yang sebagian besar dapat mempengaruhi dan menguasai baik pembawaan maupun lingkungan.
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan pengetahuan mengenai dunia merupakan tujuan utama pendidikan, termasuk
pengetahuan yang berguna untuk individu dalam mencapai dan memelihara penyesuaian pribadinya, yang merupakan pula tujuan
konseling. Pendekatan ini berpandangan bahwa konseling sebenarnya pendidikan counseling as education dan perkembangan manusia serta
kepribadiannya ditentukan oleh faktor pembawaan maupun lingkungan. Pada setiap manusia ada sifat-sifat yang umum yang secara manusiawi,
terdapat pada semua manusia, disamping itu ada pula sifat-sifat khas terdapat pada seseorang, sifat yang unik. Hal ini terjadi karena
pembawaan dan lingkungan yang berbeda-beda bagi setiap orang. Menurut pendekatan konseling trait and factor, kepribadian merupakan
suatu sistem sifat dan faktor yang saling berkaitan satu samalainnya, seperti kecakapan, minat, sikap dan temperamennya. Perkembangan
kemajuan manusia mulai dari masa bayi hingga dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. Pendekatan ini beranggapan bahwa klien tidak
mampu memecahkan masalahnya sendiri maka konselorlah yang memecahkannya. Konselor lebih banyak aktif untuk memahami,
menginterpretasi dan kemudian mencari kemungkinan pemecahan. Pendekatan ini memperhatikan ciri-ciri, sifat-sifat dari individu dan faktor-
faktor dalam lingkungan. Telah banyak diusahakan untuk membuat kategori orang atas dasar
dimensi macam-macam sifat. Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah: 1 menilai ciri-ciri seseorang dengan tes psikologis, 2 mendefinisikan
atau menggambarkan seseorang, 3 membantu orang untuk